Hailey menawarkan pernikahan kontrak kepada Raegan, mengatakan bahwa itu adalah satu-satunya cara agar sang penjahat tertangkap. Sesungguhnya, Hailey membohongi diri sendiri ketika sepakat akan sanggup melakukannya atas nama penebusan dosa. Mustahil...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.
Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :
1. Hearts - Jessie Ware
***
"Aku berharap... tidak perlu ada hal buruk yang terjadi."
Hailey berbicara kepada dirinya sendiri sekaligus berdoa kepada Tuhan agar harapan itu terkabulkan.
Ketika kepercayaan Raegan yang begitu mahal dan sulit untuk didapatkan kini berada di genggaman tangan, Hailey tidak ingin menghancurkannya oleh sebab apapun. Ia akan menjaga pernikahan mereka selama satu tahun, karena pernikahan mereka adalah waktu dan kemujuran besar untuk menangkap sang Pelaku, juga memperbaiki hubungan dengan Raegan untuk hidup bahagia.
Hari demi hari yang berlalu, Hailey manfaatkan dengan lebih baik daripada sebelumnya. Melakukan konseling, membantu anak-anak, mendengarkan kisah milik orang lain, lalu mencatat bagian pentingnya. Hailey telah membaca banyak buku untuk mendapatkan banyak jawaban dan pengalaman, sehingga ia bisa membantu Raegan dengan lebih baik. Hailey telah menatap cermin, melatih bibirnya untuk dapat memberikan senyuman terbaik sembari menggunakan wajah pemberani.
Hailey telah mengorbankan banyak hal.
Keputusan telah dibuat.
Pertanda-pertanda baik, diam-diam telah menjadi suatu hal yang dapat mendukung Hailey untuk membantu Raegan. Senyuman lega dan bangga milik Hailey, tidak pernah redup setiap kali mengingat bahwa Raegan telah benar-benar mempercayainya. Satu bulan berlalu. Setiap pagi, lelaki itu akan duduk bersamanya dan menghabiskan sarapan yang ia buat. Pun dengan cincin yang Hailey sematkan tetap berada di jari manis Raegan. Tidak masalah apabila lelaki itu tetap bersikap dingin dan sinis. Mungkin, mereka jarang bertemu saat malam hari, tetapi Hailey menjadikan itu sebagai waktu bagi dirinya untuk mempelajari banyak hal.
"Pekerjaanmu banyak sekali."
Suara Pamela menginterupsi kegiatan Hailey yang sedang membaca, tetapi membuat gadis itu tersenyum lebar. Pamela lantas berekspresi aneh karena di matanya, Hailey terlihat senang dengan pekerjaan yang menumpuk.
"Aku bukan bekerja... hanya membaca buku dan mencatat hal-hal baru."
"Kalian berdua adalah kutu buku. Kau dan Tuan Edgar." Pamela terkekeh. Dia sedang membawa sepiring cemilan dan segelas teh sebelum meletakkannya di atas meja yang berada di samping Hailey.
Hailey meletakkan buku yang dibaca pada sisi kosong sampingnya. Setelah itu menunjuk sofa yang lain agar Pamela mau duduk menemaninya di ruang keluarga. "Raegan jauh lebih cerdas dariku. Saat kami masih muda, belajar dan menggambar adalah hal yang ia sukai. Semua guru sangat mengandalkannya. Begitu juga dengan teman-teman Raegan, mereka mengenalnya sebagai anak yang pandai bermain bisbol."
