BAB 95

29 10 16
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. Nowhere Warm - Kate Havnevik


***

Gaun rumah sakit diciptakan sebagai bagian dari identitas seseorang yang menunjukkan bahwa mereka adalah pasien dan sedang dalam perawatan.

Hailey yakin sekali bahwa pria lansia yang tidak sengaja memasuki ruangannya adalah pasien seperti dirinya, tetapi pria itu bersikukuh bahwa dirinya adalah kerabat pasien.

"Kau adalah kerabat pasienku, bukan?"

Hailey menggeleng. Dia melakukannya kedua kali. "Tidak, Tuan. Kau salah mengenali orang. Lihatlah pakaian kita. Kita berdua adalah pasien. Siapa namamu?"

"Franklin. Namaku Franklin Hal."

Kemudian pria lansia itu berjalan mendekat dengan langkah pelan karena tubuhnya yang renta. Sementara itu Hailey dapat melihat punggung tangan Franklin berdarah, yang semestinya pria itu masih menggunakan infus sebelum mendatanginya dengan sorot kebingungan.

Hailey masih memiliki sisa rasa kantuk pada matanya, tetapi kedatangan pria lansia yang pikun sedikit lebih baik untuk menghibur dan menggetarkan hatinya terhadap perasaan empati. Ranjang medis miliknya, ia buat sedikit lebih tegak untuk menatap Franklin lebih baik saat pria itu mendekatinya.

"Tuan Franklin, aku Hailey. Aku bukan kerabatan pasien siapapun. Dan kau semestinya tidak berada di sini.... Di mana kamarmu?"

Franklin menggeleng, mengerutkan dahi. Daripada menjawab pertanyaan Hailey atau segera pergi dari ruangan itu, Franklin menarik satu kursi dan mendudukinya. Tangannya yang keriput tiba-tiba mencoba menyentuh alat-alat medis yang menempel di tubuh Hailey. "Kenapa orang-orang itu memasangkan alat ini padamu? Kau semestinya baik-baik saja."

"Ya, semestinya aku baik-baik saja. Aku harap seperti itu." Hailey tersenyum miring. Rasa kantuk dan lelah membuatnya menyerah meminta Franklin pergi dari ruang perawatannya.

"Hmm..." gumam Franklin. Dia menggeleng. "Ini salah."

"Salah?"

"Aku menyuruhmu pergi ke ruangan lain dan mengisi beberapa formulir. Apa perawat yang membawamu ke ruangan ini dan memasangkan alat-alat ini? Bahkan mereka memasangkan kateter dan infus padamu. Apa yang terjadi?"

Hailey menghela napas. Ia saling beradu pandangan dengan Franklin yang menatapnya lebih serius daripada seluruh dokter dan perawat yang Hailey temui. "Aku di sini karena aku memiliki kanker pankreas akut. Aku hamil, dan dokter memberitahu bahwa bayiku akan terlahir prematur dan aku akan mengalami pendarahan serius."

Dahi Franklin Hal masih terlihat berkerut. Entah mengapa pria itu tampak bingung dan heran saat mendengar penyakit Hailey. Namun, Hailey hanya tersenyum dan benar-benar terhibur karena kepolosan para lansia yang terkadang secara bersamaan dapat menyedihkan. Pria itu tampak kesepian, Hailey sekali lagi memperbolehkan hatinya untuk merasakan empati pada Franklin Hal. Sedikit persoalan tidak pantas ia tunjukkan untuk seorang pria lansia walaupun mereka tidak saling mengenal.

Kemudian Franklin Hal menyeret kursinya lebih dekat. Tangannya yang keriput dan lemas, mencoba menggenggam tangan Hailey yang tak terpasang infus. Pria itu berpikir sejenak, melirik alat-alat medis, alalu melihat wajah Hailey. "Kau cantik, tapi wajahmu sangat pucat."

I'll Always Be Your Guardian AngelWhere stories live. Discover now