BAB 24

52 10 7
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel. 

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify : 

1. Emphasis - Sleeping At Last

(Di bab ini, Hailey sangat membutuhkan support kalian. selamat membaca :). )

***

Tepung ditakar, sebagian telah mengotori meja dapur.

Bubuk cokelat beraroma harum, memberi warna yang cantik dan rasa yang lezat.

Mentega bertekstur lembut dicampur menjadi satu, menyatu dengan gula dan bahan-bahan pendukung yang lain. Hailey sibuk membaca resep sembari menggerakkan tangannya untuk menimbang bahan-bahan membuat kukis cokelat. Sesekali ia menggumam lalu tersenyum, membayangkan Ruth dan Heather ada bersamanya untuk memberikan omelan apabila dirinya tidak membuat kukis dengan benar.

Kenangan itu, mendominasi diri Hailey. Daripada lelah, Hailey lebih banyak tersenyum dan melihat udara kosong di depannya saat membayangkan kehadiran orang-orang yang telah tiada. Simba berada di sana untuk menemaninya dan bersikeras untuk membantu, walaupun yang dilakukannya adalah membuat kekacauan dengan memainkan tepung di dalam mangkuk. Hailey memberinya susu segar, memaksa Simba untuk menurut dan berjanji agar tidak mengganggu lagi.

Tingkah laku Simba, tanpa sadar membuat Hailey teringat dengan kenangannya bersama Raegan. Bagaimana lelaki itu begitu jahil mengambil stok mentega Heather untuk diberikan kepada anjing Nenek Esther. Senyuman samar saat mengenang memori, terjadi bersamaan dengan air mata yang menggenangi pelupuk mata.

Hailey sungguh merindu.

Aroma harum dari kukis yang masih ada di oven, membuat senyuman Hailey tersungging lebih lebar. Dia bangkit dari kursi kitchen island untuk mengeluarkan kukis dari oven. Kepulan asap yang menguar dari kukis lezat tersebut, membuat Hailey mendesah kelaparan dan Simba yang mengeong heboh. Kucing itu benar-benar lapar dan suka makan.

Saat itu adalah malam hari dan merupakan waktu yang tepat untuk melepaskan penat dengan memanggang kue. Hailey tersenyum puas dengan hasil kerjanya. Bertanya-tanya dalam hati, apakah rasa kukis tersebut akan sama enaknya dengan buatan Ruth atau Heather sebagai koki asli dan pemilik resep sebenarnya. Di rumah itu tidak ada siapapun yang datang menghampiri untuk mencoba dan berkomentar, tetapi Hailey sedang menunggu kedatangan Raegan.

Hailey menunggu dengan sabar, sebab keputusan telah dibuat. Ia sudah bertekad untuk terus berusaha mendapatkan maaf dari Raegan. Membuat kukis kesukaan lelaki itu, adalah salah satu upayanya.

Kukis-kukis ditata di atas piring. Susu segar telah dituangkan di dalam gelas. Semua itu menjadi sempurna ketika Hailey mendengar pintu rumah terbuka dan tertutup. Suara langkah kaki yang didengarnya sungguh familiar, ia tahu bahwa itu adalah Raegan. Lelaki itu pulang dan langsung menemuinya di ruang makan. Hailey, sama sekali tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum lebar untuk menyambut Raegan.

"Kamu pulang lebih awal."

Mungkin Simba akan mengeong dan berkata bahwa Hailey seperti orang gila yang tersenyum aneh hanya karena melihat Raegan pulang lebih awal. Hailey pun tidak tahu mengapa sekali lagi jantungnya bisa berdentum dengan cara yang begitu menyenangkan. Gadis itu meraih piring-piring kukis dan membawanya ke pekarang belakang rumah. Memaksa Raegan mengikutinya.

Malam hari itu, bulan bersinar terang dan membentuk lingkaran sempurna sebagai purnama. Angin berhembus lembut, menggesek ranting kayu dan menciptakan sayup-sayup suara menyenangkan. Piring-piring kue diletakkan di atas meja kayu. Hailey mendudukkan dirinya dan Raegan mengikuti tanpa banyak berbicara. Mungkin Hailey bermimpi. Bermimpi bahwa Raegan telah memaafkan dan juga merindukan masa kecil mereka.

I'll Always Be Your Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang