Anstia menatap ke kanan dan kiri, mencari apapun untuk melawan. Tapi tidak menemukan apapun.

"Aku bukan Penyihir Hitam." Anstia menoleh. "Aku ada disini karena kau sudah bertemu dengan buku ini."

Anstia mengerutkan kening. "Apa maksudnya?"

"Apa kau tidak merasa aneh?" Yasa membuka lembar-lembar kertas dari buku tersebut. "Kenapa aku bisa tiba-tiba muncul saat itu, lalu menghilang dan sekarang ada di hadapamu. Apa kau tidak penasaran?"

"Aku tidak terlalu memikirkan itu." Anstia menatap Yasa.

"Karena aku adalah buku ini."

Anstia menatap Yasa dengan tatapan tidak terbaca. "Apa?"

"Dulu saat aku muncul dihadapanmu saat kau kecil itu karena buku ini masih berada di dekatmu, tapi mereka mencuri buku ini, itu kenapa aku menghilang, aku tidak pernah muncul. Buku ini bukan pada pemiliknya." Yasa menatap Anstia. "Aku adalah jiwa dari buku ini, aku hanya akan muncul saat pemilikku yang menulis. Kau pasti pernah dengar kalau buku ini ditemukan di dekat pohon kehidupan."

"Itu kata Ahimoth."

Yasa mengangguk. "Aku adalah jiwa buku ini, aku akan selalu ada di dekat penulisku. Tapi ada yang berniat jahat, itu mengapa mereka mengambil buku ini dan memberikan pada orang lain yang bukan bagian dari cerita ini."

"Aku tidak mengerti."

"Ini kehidupanmu yang kedua, kan?" Yasa menatap Anstia yang tampak kaget. "Dulu doamu kau ingin masuk ke dalam cerita ini karena kau ingin merubah isinya menjadi kisah yang indah, membuat si Putri tidak mati ditangan Ayahnya. Dan kau berhasil, itu karena kaulah penulisnya. Tapi, kau berencana untuk membunuh dirimu sendiri agar cerita ini tidak berubah lagi, kan?"

Anstia terdiam, semua perkataan Yasa mengenai semua. "Aku benar-benar masuk ke dalam cerita yang aku buat?"

Yasa mengangguk. "Ya, dan aku adalah jiwa dari buku ini. Aku tau semua isi buku ini, bahkan apa yang akan tertulis di buku ini sedikit banyaknya aku tau."

Anstia duduk, menatap Yasa. "Aku bingung. Kalau aku tetap hidup cerita ini mungkin akan berlanjut dan akan terus jadi seperti cerita yang tidak berakhir indah. Karena jika tidak semua akan kembali ke awal."

"Siapa bilang?"

"Bukan memang begitu?"

Yasa menggeleng. "Kau hanya perlu menulis akhirnya yang kau mau dan menghilangkan buku ini. Artinya cerita di dalam buku ini telah selesai, apa yang berjalan selanjutnya adalah dunia baru yang tidak pernah tercatat dalam buku."

"Tapi, kau jiwa buku ini. Artinya.. "

"Aku akan menghilang." Yasa mengangguk.

"Kita baru bertemu dan kau mau pergi lagi?" Anstia menatap Yasa yang mengangkat bahu. "Bisa tidak cerita ini berakhir tapi kau tetap tinggal."

"Itu agak sulit." Yasa meletakkan buku itu di atas meja. "Kalau kau berkorban, banyak yang akan menangisimu. Tapi kalau kau mengorbankan aku, tidak akan ada yang berubah."

"Aku tidak mau." Anstia menggeleng. "Aku mau kau juga tetap tinggal."

"Kau menyukaiku?"

Anstia diam, dia membuang muka ke arah lain. Yasa seketika diam. Ruangan itu kini hanya terdengar suara dentuman dari luar tanpa ada suara.

Yasa mengusap wajahnya. "Maaf."

Anstia mengangguk, tapi dia masih menatap ke arah lain.

"Pada dasarnya kita memang tidak bisa jadi satu," Anstia perlahan menatap Yasa. "Aku juga merasakan perasaan itu, tapi aku tau ini tidak akan berhasil."

"Kenapa?"

"Bagaimana aku bisa mencintai penulisku? Kau yang membuat aku ada di sini, menjadi bagian dari kisah ini tapi, aku tidak akan pernah jadi salah satu bagian dalam cerita ini. Aku hanya ada, tanpa memiliki bagian apapun."

"Kau pernah ada di dalam cerita ini."

"Tapi, aku tidak punya pengaruh. Aku hanya peran yang bahkan tidak dijelaskan di dalam sebuah cerita. Seperti tidak pernah ada." Yasa meraih alat tulis, dia memberikan pada Anstia. "Setidaknya aku tau kau akan hidup bahagia."

Anstia menggeleng. "Kau juga harus tinggal."

Yasa tersenyum. "Bahkan ketika aku bukan bagian dari cerita ini aku selalu ada untuk memerhatikanmu."

. . .

Udah bau-bau ending bahagiaaaaaaaaaaaaaaaaa

Yasa akhirnya muncul lagi 😆

Gimana nih kira-kira? Ada yang bisa nebak endingnya kira-kira gimana?

Yang pastinya bahagia.












































Kayanya..

TAWS (1) - AnstiaWhere stories live. Discover now