Part 77 - Pregnant?

Depuis le début
                                    

"Cmon.. mengapa kau hari ini cerewet sekali, huh?!" tanya Kaylee.

Maddi terkekeh. "Kau aneh akhir-akhir ini. Nafsu makanmu naik, makanan yang tidak kau sukai jadi makanan yang ingin kau coba, dan satu minggu ini kau sering mengeluh karena lel--"

Deg!

Satu kata tiba-tiba terlintas dipikiran Maddi. Maddi langsung menutup mulutnya tak percaya, namun matanya langsung berbinar seketika.

"Aish! Lanjutkan, Maddi!" geram Kaylee.

Maddi langsung menggeser kursinya tepat disamping Kaylee. Terlihat jelas jika ia tiba-tiba bersemangat. "Lili.. apa menurutmu aku mengada?"

Kening Kaylee berkerut. "Kau pikir aku cenayang bisa menebak pikiranmu? Ayolah, Maddi! Bukankah sekarang yang terlihat aneh justru kau?!"

Persetan dengan keanehan itu! Maddi benar-benar penasaran.

"Jangan-jangan.. kau hamil?!" tanya Maddi dengan suara kencang, hingga membuat beberapa orang yang menempati meja disekelilinganya memutar kepalanya menatap kearahnya.

Mendengar ucapan Maddi, Kaylee langsung tersedak makanannya. Maddi pun langsung memberikan minuman pada Kaylee.

"Hati-hati, Lili! Jika kau serius ham--"

Kaylee langsung membungkam mulut Maddi dengan jemarinya. "Pelankan suaramu, Maddi! Kita diperhatikan semua orang!" bisik Kaylee.

Maddi langsung menghempas jemari Kaylee. "Persetan dengan mereka! Jadi, apa tebakanku benar?" Maddi menaik turunkan alisnya penasaran.

Kaylee mendengus. "Jangan mengada! Usia pernikahanku dengan Ose saja baru satu bulan lebih, mana bisa secepat itu!"

Tapi.. walaupun Kaylee mengelak ucapan Maddi, Kaylee sendiri juga tak bisa membantah jika ia sebenarnya sedikit bingung dengan perubahannya selama sepekan ini. Selain apa yang dikatakan Maddi, emosinya akhir-akhir ini juga sering sekali naik turun. Dan sekarang, ucapan Maddi benar-benar membuatnya terkuras.

"Satu bulan lebih itu waktu yang cukup, Lili! Kau lupa? Suamimu seperti apa? Kalian bahkan bisa melakukan diman--"

Kaylee lagi-lagi membungkam mulut Maddi.

"Maddi!"

"Tidak bisa, Lili! Aku terlalu penasaran! Memangnya apalagi jika bukan karena kau hamil? Kau memangnya tidak mau hamil lebih cepat?"

Kaylee melotot. "Sembarangan!"

Maddi langsung mencengir. Kaylee benar-benar sudah kewalahan.

"Kau tidak mau memeriksa dulu? Aku siap menemanimu!" ujar Maddi bersemangat.

Kaylee menghela napasnya, seolah ia masih menimbang ucapan Maddi. "Masih terlalu awal, Maddi. Aku takut kecewa dengan hasilnya." Kaylee menundukkan kepalanya ragu.

"Hanya untuk memastikan benar atau tidak bukan kesalahan, bukan? Bagaimana jika jawabannya memang benar kau hamil? Kau akan lebih berhati-hati dan tidak sembarangan dalam melakukan apapun. Kau tahu maksudku."

Jujur saja, Kaylee akan merasa teramat bahagia jika ia benar-benar hamil. Apalagi dengan pria yang sejak awal sudah ia cintai. Namun, keraguannya terjadi begitu saja karena takut hasilnya tak sesuai dan akan mengecewakan dirinya sendiri. Alih-alih suaminya, ia juga takut kecewa akan hal itu juga. Itu yang membuat Kaylee bimbang dan murung.

"Bisakah kau tidak mengatakan ini dulu pada Osee? Aku ingin merahasiakan ini dulu sampai aku memeriksanya. Aku takut mengecewakan dia." Ujar Kaylee memohon.

Dengan senang hati Maddi mengangguk menuruti ucapan Kaylee. "Aye-aye, captain! Jadi, kapan aku menemanimu? Hari ini?"

Kaylee menggeleng. "Tidak, jangan hari ini. Usai aku pergi dengan Osee, aku ada janji makan malam bersama mommy and daddy. Bagaimana jika besok saja?"  tawar Kaylee.

My Husband CEO (PROSES REVISI)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant