46. Hari Spesial

1.4K 306 57
                                    

Seperti wacana yang telah direncanakan, hari ini mereka akan pergi ke pantai untuk piknik--itu kata Melssa.

Hasil paksaan dari Melssa dan Gisell, Kaella akhirnya memakai baju crop top dan celana denim pendek, topi dan sebuah jaket denim yang sebenarnya hampir disingkirkan oleh Gisell tapi dengan alasan panas Kaella berhasil mempertahankan jaket tersebut.

Mereka berkumpul di rumah Gisell, awalnya Kaella akan menunggu Navra dirumahnya lalu bersama-sama ke rumah Gisell tapi cowok itu mengetahui rumah Shadian jadilah Kaella hanya menunggu di rumah Shadian.

Ngomong-ngomong Shadian, cowok itu sedang pergi menjemput Safiria. Semua kejutan yang akan menjadi salah satu acara hari ini semua di bawa oleh mobil Tahta. Awalnya, Melssa yang tentunya semobil dengan Tahta tidak terima. Dia tidak terlalu menyukai Safiria--karena Melssa tau kebenarannya--tapi Shadian meminta tolong, dan jarang-jarang cowok bermulut pedas itu meminta tolong, apalagi beberapa kali Melssa sudah menolak permintaan Shadian karena berhubungan dengan Safiria, jadi dengan terpaksa Melssa setuju, hal yang saja terjadi pada Gisell.

"Tuan Putri datang."

Melssa menurunkan kacamata hitam yang cewek itu pakai, lalu menaikkannya lagi. "Ah, Princess."

"Awas orangnya dengar." Kaella menyenggol tangan Melssa yang paling kentara tidak menyukai Safiria.

Safiria keluar dari mobil dengan Floral Dress yang membuat Melssa semakin panas karena cewek itu juga memakai pakaian yang sama, hanya berbeda warna.

Gisell terkekeh melihat itu. "Cie, yang samaan."

Melssa mendengus, cewek itu meminum minumannya dengan wajah mengarah ke tempat lain.

"Halo." River menyapa Safiria. "Kita belum sempat kenalan, gue River." River tersenyum.

Safiria membalas uluran tangan River. "Safiria."

Shadian merangkul Safiria. "Itu Tahta, Shaden, dan Kakak tingkat namanya Navra."

Navra yang sedang bermain game di ponsel bersama Shaden dan Erwin yang juga diundang hanya mengangkat tangan.

"Oh, itu Erwin."

"Ya, gue nggak penting emang makanya lo lupa sama gue." Erwin menyahut tanpa melepaskan pandangannya dari ponsel.

Shadian terkekeh. "Ah, itu Melssa, Gisell, eh Kaella mana?"

Safiria tampak agak tersentak. "Kaella?"

"Iya, lo kenal, kan? Teman lo dulu. Kayaknya dia di dalam." Shadian tampak mencari keberadaan Kaella. Safiria meremas tali tas selempang yang dia pakai. "Ah, itu dia."

Kaella yang baru selesai dari kamar mandi kembali, cewek itu menoleh pada Safiria. Sebuah senyuman muncul di bibir cewek itu, seperti tau apa yang ada di pikiran Safiria. Bahkan kentara sekali jika wajah Safiria berubah pucat.

"Kamu kenapa?" Shadian menepuk bahu Safiria, membuat cewek itu tersadar dari terdiamnya sejak tadi.

"Hai, apa kabar? Lo masih ingat gue, 'kan?" Kaella mengulurkan tangannya dengan sebuah senyuman yang kelihatan tulus tapi sebenarnya senyuman itu lebih mirip seringai.

Safiria membalas uluran tangan itu, tangan cewek itu terasa dingin. Dengan paksaan dia tersenyum. "Masih kok. Baik kok."

"Baguslah kalo baik. Eh, selamat ya semoga langgeng sama Shadian, gue kaget lo nggak berubah." Kaella menepuk bahu Safiria. "Semoga kita bisa dekat lagi." Kaella tersenyum.

"Uhh, gue suka lihat ini." Tahta yang kalah dalam bermain sejak tadi memperhatikan pembicaraan antara Kaella dan Safiria. "Gue Kaella, kalian siapa?"

ShadianWhere stories live. Discover now