26. Bisa Manis Bisa Pahit

1.5K 239 3
                                    

Duduk dengan earphone menyumbat kedua telinga, Kaella berbaring dengan sangat rileks di atas sofa. Dia suka posisi nyaman ini.

"Eh, lo tau nggak Cici? Anak ekonomi, dia kegatelan banget, gemes gue tau."

Kaella melirik Gisell yang duduk di karpet bersama Melssa yang duduk berhadapan dibatasi oleh meja yang berserakan kulit kacang.

"Lo kalo masalah gibah cepat banget." Melssa memakan kacang yang baru ia buka. "Tau lah, kenapa dia?"

Gisell mengecutkan bibir. "Dia chat River pake sayang, anjir gue pengin banget labrak tapi River bilang nggak usah."

"River balas nggak kalo dia chat?" Melssa meminum soda miliknya yang tersisa setengah. Kamar milik Melssa berubah jadi basecamp mereka hari ini. Hari sabtu yang tenang memang paling pas untuk menganalisis perilaku seseorang, apalagi kalo orangnya kelakuan tidak ada yang baik. Banyak buruknya.

"Gue yang balas." Gisell memakan keripik singkong rasa balado yang Kaella ikut bergabung untuk maka meski masih pada posisi sebelumnya. Gisell yang pengertian meletakkan bungkus cemilan itu di area yang bisa Kaella raih.

"Ya udah, River juga nggak tertarik jadi biarin aja. Nanti juga capek sendiri." Melssa membuka kemasan kuaci yang dibeli oleh Kaella dan Gisell.  "River juga nggak tertarik, jadi biarin aja."

Gisell mengembungkan pipinya kesal. "Tapi gue jengkel lah, mata dia buta apa? Udah jelas-jelas gue selalu sama-sama River, katarak apa matanya? Kurang pintar sampe nggak bisa artikan itu?"

Melssa memakan kuacinya dengan santai. "Kaella sama Shadian aja sama-sama terus nggak pacaran tuh."

Merasa namanya terpanggil, Kaella melepaskan satu earphoennya, dia menatap kedua temannya satu persatu. "Apa?"

"Enggak, lanjut." Melssa mengibaskan tangannya, Kaella mengerutkan kening tapi setelah itu melanjutkan Anime yang sempat ia hentikan.

"Kayaknya bakal lucu deh kalo misalnya nih, Kaella sama Shadian pacaran. Ribut mulu kali ya?" Gisell terkekeh pelan, membayangkan bagaimana dua manusia yang sangat-sangat tidak cocok itu menjalin hubungan lebih dari pertemanan.

"Gue sama Tahta aja kadang masih berantem kayak dulu, apalagi mereka berdua." Melssa dan Tahta dulu awalnya musuh, saling tidak menyukai seperti Kaella dan Shadian, bedanya mereka berakhir dengan hubungan romantis, sedangkan untuk Kaella dan Shadian itu tampak mustahil. Level musuh diantara kedua orang itu berada dilevel yang berbeda.

"Tiap hari pasti ribut terus." Gisell terkekeh.

"Seminggu udah putus." Melssa tertawa.

Kaella sejak tadi belum memulai kembali Anime yang sempat ia pause, dia mendengar semua ucapan Melssa dan Gisell. Kedua temannya tidak ada yang tau jika dia berpacaran--lebih tepatnya pura--dengan Shadian. Dan sepertinya akan jadi masalah juga kalau sampai pacaran pura-pura ini ketahuan.

"Kita lama banget nggak main sama-sama kayak gini." Melssa memungut kulit kacang dan kuaci lalu memasukkan ke dalam tempat sampah.

"Sibuk mulu sih, gitu deh." Gisell melakukan hal yang sama, cewek itu mengambil bungkus keripik singkong lalu meletakkan diatas perut Kaella yang malah semakin tidak ingin pindah dari posisinya.

"La,"

Kaella yang sengaja melepaskan satu earphonennya menoleh. "Ape?" Mulut cewek itu mengunyah keripik singkong.

"Lo nggak ada gitu rasa tertarik sama Shadian?" Melssa mengedipkan sebelah matanya membuat Kaella langsung mengerti apa maksud temannya itu.

Melssa tau masa lalunya, tepatnya tau jika dulu dia tidak seperti sekarang. Tapi Gisell tidak tau akan hal itu, dan Kaella juga meminta untuk tidak perlu dibicarakan pada siapapun. Biarkan jadi rahasia.

ShadianWhere stories live. Discover now