12. Ikan Kaleng

1.5K 225 4
                                    

"Es batunya yang banyak."

Shadian melirik cewek di sampingnya dengan sinis, merasa di perhatikan Kaella mendongak.

"Apa lo lihat-lihat? Ada utang lo sama gue?" Kaella membalas tatapan sinis Shadian dengan tatapan yang sama.

Mereka sedang berada di pinggir jalan, karena Kaella tiba-tiba meminta Shadian untuk menepi karena ingin membeli es jeruk peras yang kebetulan ia temui.

Shadian mendengkus. "Banyak utang lo sama gue." Shadian meraih plastik yang di berikan Bapak penjual es jeruk peras sebelum membayar.

Kaella dengan senang hati mengambil salah satu es jeruk yang memiliki porsi es lebih banyak. Meminum dengan sangat menikmati, Kaella bahkan sampai menghela nafas lega setelah meneguk isi gelas plastik itu hingga setengah.

"Lega." Kaella duduk di motor Shadian, sedangkan cowok itu berdiri sambil meminum es jeruk peras manis miliknya dari sedotan. "Tumben lo bawa matic, biasanya motor super gede yang susah duduk."

"Lagi di service bulanan." Shadian ikut bergabung dengan Kaella yang duduk di bagian depan jok motor, sedangkan ia duduk di jok belakang tempat penumpang. "Kenapa, lo nggak suka?"

Kaella menggelengkan kepala, cewek itu sudah membuang penutup atas gelas plastik yang ia pegang sejak tadi, bahkan sudah mulai menggigit es batu yang berukuran kecil.

"Malah lebih enak, naik motor gede bikin punggung sakit." Kaella menggigit satu es batu di dalam mulutnya hingga terdengar suara 'krauk' yang lumayan nyaring.

Shadian mengangguk pelan. "Gue bawa matic lah kalo mau jalan."

"Emang kita mau jalan kemana? Heyyo, lo nggak lupa kalo ini cuma pacaran boongan, 'kan?" Kaella melirik Shadian yang mengangguk.

Shadian mendorong dahi Kaella dengan jarinya, membuat cewek itu menatap Shadian kesal. "Lo nggak berpikir kalo gue bakal jalan sama elo, kan?"

Kaella mengangkat bahu. "Siapa tau lo beneran naksir sama gue terus pacaran boongan ini cuma akal-akalan lo doang buat deketin gue?"

Mendengkus Shadian meminum habis jus jeruk miliknya. "Mau sarapan apaan?" Shadian berdiri, cowok itu membuang gelas plastik di tangannya dan gelas tambahan dari Kaella.

"Gado-gado." Shadian mengangguk saja. Cowok itu naik ke atas motor lalu menyalakan motornya. Shadian melirik ke belakang, Kaella masih sibuk memperbaiki helm.

Menyeringai, Shadian melajukan motornya sedikit lalu berhenti. Cowok itu berbalik lalu tertawa mendengar Kaella memanggilnya.

"Emang anak setan elo ya!" Kaella memukul bahu Shadian yang masih tertawa. Jarak yang agak jauh memang, Shadian hanya iseng. Dia senang melihat wajah kesal Kaella.

"Naik cepat, gue tinggal baru tau rasa."

Kaella dengan kesal naik ke atas motor Shadian. "Udah."

"Jangan ngambek sayang, nggak cocok muka kamu mirip sama cicak, nggak pantas pasang muka ngambek."

Kaella memukul helm Shadian yang malah membuat cowok itu tertawa puas karena Kaella kesal.

"Tambah jelek."

Sekali lagi pukulan mengenai helm Shadian.

***

Setelah kenyang dan puas karena tempat gado-gado dimana Shadian membawanya termasuk kategori enak, membuat Kaella senang karena perutnya terisi dan tidak jadi marah pada cowok yang sempat iseng dengan melakukan hal yang sama saat mereka selesai membeli es jeruk. Sekarang ia berada di rumah Shadian, Cowok itu bilang dia harus pulang untuk berganti baju, daripada buang-buang bahan bakar katanya Kaella ikut saja sekalian ke rumahnya, setelah itu baru Shadian mengantar Kaella pulang. Kaella iya-iya saja karena sudah kenyang.

ShadianWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu