39. Tak Lagi Jadi Rahasia

1.4K 282 42
                                    

Suara ketukan pintu membuat tiga cewek yang sedang memata-matai cowok berinisial Shadian menoleh.

Tahta masuk ke dalam kamar River, cowok itu menatap Melssa. "Iyo, nanti kenapa-napa ngeluh. Gue tanya dimana nggak jawab."

Melssa menyengir. "Iya-iya. Nanti dulu, gue masih dalam misi." Melssa meletakkan jarinya didepan bibir.

Tahta hanya berdeham pelan, cowok naik ke atas tempat tidur River dan berbaring sambil memeluk guling River.

"Gue saran nih, lo berhenti main pacar-pacaran sama Shadian lagi." Tahta mengangkat kepala. "Upps, gue lupa."

"Bego." River menggeleng.

"Apa lagi ini?" Melssa menatap Kaella meminta penjelasan. Begitu juga Gisell.

Kaella akhirnya menceritakan jika dia dan Shadian pacaran pura-pura bahkan cowok itu membayarnya untuk jadi pacar pura-pura cowok itu. Bahkan ini sudah bulan ketiga mereka berstatus pacaran.

"Oke, gue mau mukul Shadian sekarang." Melssa menatap Kaella yang menggeleng. "Gue tabok, sumpah."

"Shadian sekalinya brengsek, kebangetan ya." Gisell mengipasi dirinya sendiri. "Jengkel gue jadinya. Nggak jadi gue ngeship kalian berdua, Shadian kek setan."

"Maaf." Tahta mengangkat jarinya dengan tanda perdamaian.

Kaella menghela nafas. Cewek itu meminum milo yang disediakan oleh River. Bahkan sudah lupa jika mereka akan memata-matai Shadian.

"Lo tau juga?" Gisell menatap River yang mengangguk. "Banyak banget ya rahasia."

"Gue juga baru tau kalo dia orang yang sama dengan pacar Shadian dulu waktu SMP. Lo beda banget anjir."

Kaella hanya menghela nafas, karena keceplosan dari Tahta yang merembes pada Tahta yang lagi-lagi keceplosan jika Kaella adalah si gadis Gajah saat SMP. Seperti bukan hal tidak sengaja, Tahta tampaknya memang ingin membeberkan semua itu.

"Jadi ceritanya cuma Shadian yang nggak tau tentang semua ini." Melssa memakan keripik ditangannya.

"Shaden juga nggak tau." Gisell menanggapi. "Kayak apaan gitu ya, main rahasia di depan orang yang tiap hari kita lihat."

Kaella hanya menghela nafas. Sekarang semua sudah tau siapa dia sebenarnya. Kaella menatap satu persatu teman-temannya. "Kalian, nggak masalah?"

Gisell mengangkat sebelah alisnya. "Apa?"

Kaella menunduk. "Ya, gue bohongin kalian selama ini."

Gisell menepuk bahu Kaella. "Gue udah bilang, malah gue pengen banget ketemu sama lo."

Kaella menggigit bibir bawahnya. "Gue kira kalian bakal jauhin gue karena tau gue dulu.. Jelek."

River tertawa. "Memang apa salahnya berbeda dari yang lain? Kita main sama-sama karena kita merasa cocok buat main bareng, bukan karena fisik. Fisik bisa berubah, lo tenang aja. Semua ini bakal tetap jadi rahasia."

Kaella mengangguk. "Makasih."

"Lo harus lebih terima kasih sama gue. Karena gue semua kebongkar." Tahta menepuk dadanya, tampak bangga. "Terima kasih kembali." Cowok itu tersenyum lebar.

"Tenang, gue aja yang pukul." Melssa berdiri, berjalan menuju Tahta yang langsung memasang kuda-kuda.

"Kualat loh mukul pacar sendiri." Tahta menahan kaki Melssa yang berniat menendangnya. "Gue nggak bakal lepaskan."

Kaella terkekeh melihat dua sejoli itu yang bertengkar, namun berakhir dengan Melssa yang di peluk oleh Tahta.

"Gue balik." Kaella berdiri. "Makasih buat hari ini."

ShadianWhere stories live. Discover now