36. The moon is beautiful, isn't it?

1.4K 290 68
                                    

"Oh, Kakak suka juga?"

Shadian melirik, memperhatikan sepasang manusia yang duduk bersebelahan sambil menatap layar komputer yang menampilkan banyak file dengan nama berbeda.

Satu informasi. Itu semua adalah file Anime.

"Gue udah nonton ini sih, tapi movienya belum gue tonton." Kaella membalas pertanyaaan Navra yang ternyata lebih tua dari Kaella, tapi Shadian dengan tidak sopan memanggil Navra hanya dengan nama.

"Ba.. Gus... Gue... Punya... " Navra menekan salah satu folder menunjukkan apa yang ia maksud. "Mau?"

"Nanti aja, tunggu agak santai gitu. Sekarang masih agak sibuk."

Navra mengangguk. "Sama-sama?"

Kaella menaikkan sebelah alisnya. "Nontonnya?" Navra mengangguk. "Boleh, seru pasti!"

Shadian yang duduk di sofa, dengan ponsel dan sekaleng milo ditangannya memperhatikan dua orang yang sejak awal membicarakan tentang Anime tanpa henti, bahkan Shadian kaget karena rahang Kaella kuat berbicara begitu banyaknya. Ah, jangan lupa kesabaran Kaella dalam mendengar kata-kata Navra yang super lambat.

Shadian mengapresiasikan kemampuan berbahasa Kaella yang mengerti bahasa Navra meski dengan beberapa kata saja.

Mereka sudah akrab.

"Mau?"

Kaella yang menoleh pada Shadian mengerutkan kening saat cowok itu memawari milo yang ada di tangan cowok itu.

Kaella mendengkus. "Paling kosong, lo mau iseng aja."

Shadian berdecak. "Gue baru minum sedikit, mau nggak?"

Kaella berdiri, meraih kaleng milo dari Shadian lalu kembali ke tempat duduknya di samping Navra.

Shadian menatap ponselnya, dia sedang membalas pesan dari Safiria. Mereka akan bertemu sore nanti, ini hari libur jadi sekalian saja.

Sebenarnya dia tidak mau kemari, tapi Navra menanyakan Kaella, sepertinya karena sesama penyuka Anime keduanya jadi dekat dengan mudah.

"Kalian masih lama?"

Kaella menoleh, begitu juga Navra tapi cowok itu kembali menatap layar komputer.

"Kenapa? Lo mau pergi?"

Shadian mengangguk. "Hm, dua jam lagi sih. Sejam lagi lah balik."

Kaella mengangguk, cewek itu meraih ponselnya. Dia mengetik sesuatu dengan cepat pada seseorang.

Kaella yakin, hari ini adalah hari dimana Shadian akan bertemu dengan dia dari masa SMP versi KW--itu julukan dari Tahta.

"Boleh... Mintaa.. Nomor.. Lo?"

Kaella yang sedang mengetik mengangkat kepala, menatap Navra yang sedikit berbeda dari pertama mereka bertemu. Rambut cowok itu diikat ke Atas--kalau Shadian bilang mirip air mancur--dan kamar serta seluruh rumah tidak seberantakan kali pertama.

Mengangguk, Kaella mengetikkan nomor ponselnya pada ponsel milik Navra. "Telfon aja Kak, nanti gue langsung datang."

Navra mengangguk. "Makasih.."

"Sama-sama."

Kaella mengangguk, dia cepat-cepat mengirim pesan pada orang itu dan segera berdiri saat melihat Shadian mendekat dari ujung matanya.

"Ayo."

Kaella mendongak. "Bukannya masih mau sejam lagi?"

"Dimajuin jamnya, cepat nanti gue telat."

ShadianWhere stories live. Discover now