Just Junghyo✔

By ShiaMoer

229K 21.5K 6.1K

Beda judul beda alur (Jungkook Jihyo doank isinya) #oneshoot iya, ficlet iya, short story iya juga# note : se... More

My Heart Is Beating Fast (Cast)
My Heart Is Beating Fast (One Shoot)
Like A Fool
Falling In Love With Superstar Bag. 1
24 Hours Meet You
Love ME
Coward
Second Lover *1*
Second Lover *2*
Second Lover *3*
Second Lover *4*
My Ex
Park Jihyo (Fancy) Photo Edit
Converse High (Ficlet)
Rock 'N' Roll
Come Back Home
I will wait for you to break up
The Radio Girl
Learn To Love Me
Come Back Home (2)
Break
Break (2)
Chocolate (Ficlet)
Memory
Come Back Home (3)
Do you like me or not?
Stay With Me (1)
Stay With Me (2)
Stay With Me (3)
Stay With Me (4)
Stay With Me (5)
Is It Too Late? (1)
Is It Too Late? (2)
Is It Too Late? (3)
Is It Too Late? (4)
Is It Too Late? (5)
The Demon
Flipped
I'm Jealous (1)
I'm Jealous (2)
I'm Jealous (3)
I'm Jealous (4)
I'm Jealous (5)
(Not) Mistake Bag. 1
(Not) Mistake Bag. 2
(Not) Mistake Bag. 3
(Not) Mistake Bag. 4
JK's Birthday 💜💜💜
Camera Love
Come Back Home (4)
Pacaran
Virus (1)
Virus (2)
Virus (3)
Virus (4)
Call me "Mommy" (1)
Call me "Mommy" (2)
Call me "Mommy" (3)
Call me "Mommy" (4)
Call me "Mommy" (5)
Pacaran (Speial MAMA 2020)
Christmas Day (1)
Christmas Day (2)
bini
bini (2)
cuek
sok cuek
Serbuk Berlian
💜Purple Heart
💜Purple Heart (1)
💜Purple Heart (2)
💜Purple Heart (3)
💜Purple Heart (4)
💜Purple Heart (5)
💜Purple Heart (6)
💜Purple Heart (7)
💜Purple Heart (8)
💜Purple Heart (9)
💜Purple Heart (10)
💜Purple Heart (11)
💜Purple Heart (12)
💜Purple Heart (13)
[BONUS] 💜Purple Heart (14)
Dreamy Girl
Childish
Serbuk Berlian (2)
Hubby & Wifey
I'm a girl (1)
I'm a girl (2)
I'm a girl (3)
I'm a girl (4)
I'm a girl (5)
I know who I love (1)
I know who I love (2) - END -
Mine (1)
Mine (2) - END -
Annoyed
😭
Grim Reaper
For Love's sake
My Baby (1)
My Baby (2)
My Baby (3)
My Baby (4)
My Baby (5)
My Baby (6)
My Baby (7) - END -
More Than Friends
Pacaran (Cemburu)
Pacaran (Konser)
Obsession (Ficlet)
The Smart Twins (1)
The Smart Twins (2)
The Smart Twins (3)
The Smart Twins (4)
The Smart Twins (5)
The Smart Twins (6) -END-
The Jeon's : Dying our babies hair pink
I'm not bitch
A Broken Queen Bag. 1
A Broken Queen Bag. 2
A Broken Queen Bag. 3
A Broken Queen Bag. 4
A Broken Queen Bag. 5 -END-
fuck you under the full moon
The blind woman I love (1)
The blind woman I love (2)
The blind woman I love (3)
The blind woman I love (4)
The blind woman I love (5)
The blind woman I love (6)
The blind woman I love (7)
The blind woman I love (8) - END -
Misunderstanding
Geeky
pilih jio atau hidup jungkook?
My Police
Seven - Intro
Seven (1) I am home
Seven (2) Divorce papers
Seven (3) see her again
Seven (4) meet her again
Seven (5) get away from me
Seven (6) she is married
Seven (7) due to jealousy
Seven (8) let me keep my love for you
Seven (9) fake husband
Seven (10) desire
Seven (11) misunderstanding
Seven (12) plan
Seven (13) I love you so much that I want to die
Seven (14) prospective mother-in-law
Seven (15) really miss you
Seven (16) propose to you
Seven (17) marriage anxiety
Seven (18) first night
Seven (19) triples
Seven (20) anniversary -END-

Falling In Love With Superstar Bag. 2

3K 280 47
By ShiaMoer

Bag. 2

Kejadian kemarin tak bisa Jihyo lupakan. Semuanya terus berputar-putar di kepalanya. Rasa sakit, perih, emosi semua tercampur. Ingin rasanya ia berteriak kepada semua orang pada saat itu. Namun yang dilakukannya hanya diam membisu membiarkan orang-orang mempermalukannya, melempari dirinya dengan telur busuk di hadapan kekasihnya itu, ralat, mungkin Jungkook bukan kekasihnya lagi. Mengingat kejadian kemarin membuat hatinya bertambah sakit saat pria itu hanya melewatinya tanpa berkata apapun. Dirinya benar-benar seperti angin yang hanya berlalu sesaat.

Jihyo semakin menenggelamkan kepalanya diantar tekukan kedua kakinya. Ia menangis dalam diam di kamarnya. Rasanya ia ingin sekali musnah dari dunia ini daripada menanggung malu seperti ini. Semua orang menjauhinya, tak ada lagi Somi yang menghiburnya jika sedih. Gadis itu telah pergi meninggalkannya karena tau berita itu. Pikirannya bertanya siapa yang bersalah disini? Dia atau Cinta?.

***
Namjoon menatap Jungkook kasihan. Pria itu sedari tadi tak juga mengakhiri latihannya, padahal 1 jam yang lalu mereka sudah selesai, tapi Jungkook masih bersisi keras ingin berlatih lagi.

"Jungkook-ah! Apa kau tak lelah?"

Teriakan Namjoon pun Jungkook hiraukan. Ia tetap menari kesana kesini dengan gerakan yang kuat. Keringatnya sudah berceceran keluar dari dahinya. Tubuhnya sudah basah di penuhi keringat, tubuhnya juga mulai merasakan lelah dan lemas tapi ia enggan berhenti.

Jimin menoleh menatap Namjoon. "Hyung, apa karena kejadian kemarin?" tanyanya.

Namjoon hanya mengangkat bahunya. "Ntahlah. Tapi sepertinya bisa jadi, semenjak kejadian yang lalu ia terlihat berbeda, terlihat murung dan tak banyak berbicara"

"Aku merasa Jungkook masih mencintai Jihyo, tapi ia takut"

Namjoon mengangguk membenarkan ucapan Jimin. "Kasihan sekali Jihyo, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Aku merasa Jungkook terlalu pengecut"

Baru saja Jimin membuka mulutnya, sesuatu suara yang keras terhamtam mengalihkan pandangan mereka.

"JUNGKOOK-AH!"

Namjoon dan Jimin langsung berlari mendekati Jungkook setelah tau Jungkook terjatuh begitu keras.

"Jungkook-ah kau tak apa!?"

Jungkook hanya berteriak sambil memegang pergelangan kakinya kesakitan. Tanpa banyak bicara lagi, Jimin dan Namjoon langsung membopong Jungkook, membawa pria itu ke rumah sakit segera.

***
Jihyo menatap dirinya dari pantulan cerminnya. Ia mengangkat sedikit ujung bibirnya. Lalu ia menghela nafasnya. Inilah hidup barunya, ia akan memulai semuanya dari awal. Masa lalu biarlah masa lalu, lupakan semuanya, anggap saja tidak pernah terjadi. Tidak mungkin ia terus seperti kemarin, ia masih ingin meneruskan hidupnya lalu bahagia.

"Jihyo unnie!"

Jihyo memutar tubuhnya melihat seseorang masuk ke dalam kamarnya. Ia tersenyum kecil melihat orang itu.

Orang itu tercengang dengan gaya Jihyo lalu sedetik kemudian ia tersenyum. "Woo... ini baru Jihyo ku dulu."

Orang itu berlari memeluk Jihyo. Jihyo membalas pelukan itu. Hatinya sedikit lega, Somi sudah mendengarkan penjelasannya dan menerimanya. Sekarang sahabatnya itu sudah kembali bersama, menghibur dirinya.

"Inilah saatnya berubah"

***
Jihyo berjalan bagaikan sang putri yang berasal dari istana. Semua orang tercengang melihat penampilang gadis itu. Setau mereka, Jihyo tak pernah sekalipun memakai baju ketat yang menampil lekuk tubuhnya ataupun bergaya lebih modern seperti sekarang ini. Tapi kali ini Jihyo berhasil membuat mulut orang-orang terbuka dengan keterkejutannya.

Gadis bermata bulat itu tetap berjalan tanpa peduli dengan sekitarnya. Bisik-bisik pun mulai terdengar di telinganya saat ia tak sengaja melewati kumpulan mahasiswa-mahasiswa yang sedang bergosip.

"Sepertinya dia berubah, agar Jungkook oppa meliriknya"

Bisikan itu masih dapat di tangkap Jihyo. Tapi ia tetap berpura-pura tak dengar, walaupun kenyataanya hatinya sakit saat mendengar nama yang masih tersimpan di hatinya itu.

***
"Apa kau masih bisa berdiri?"

Jungkook mengangguk pasti. "Aku tidak lumpuh, aku masih bisa berdiri" ujarnya penuh tekanan.

Baru saja ia mengatakan hal itu, hampir saja ia terjatuh jika Taehyung tak menahannya dari belakang.

"Ya! Jika kau tak sanggup, aku bisa menggendongmu" tawar Taehyung.

Jungkook menggelengkan kepalanya dengan keras. "Tubuhku berat, bagaimana bisa"

Jungkook kembali berjalan meninggalkan member BTS lainnya dengan kaki yang pincang. Sesungguhnya jika ia jujur, kakinya begitu sakit. Seperti tulang yang patah namun siapa yang tahu di dasar hatinya yang dalam lebih menyakitkan dari pada kakinya ini. Tongkat yang sekarang ia pegang ini adalah bantuan yang membuat hatinya bertambah sakit. Ntah apa penyebabnya, tapi yang pasti ia ingin sekali berteriak.

Jungkook hanya diam merenung dalam kamar itu. Ia mengambil ponselnya memandangi lama foto beberapa bulan lalu dimana ia dan kekasihnya itu tersenyum begitu bahagai seperti tak memiliki masalah sedikitpun.

"Aish... jinjja" Jungkook tak sadar air matanya terjatuh saat ia mengatakan hal itu.

Pria itu tak tahan lagi. Hatinya begitu sakit dan tentunya sangat merindukan sekali kekasihnya itu. Sekilas bayangan dimana Jihyo di lempari telur busuk itu terlintas. Sejujurnya, saat itu ia ingin sekali melindungi gadis bermata bulat itu segera. Namun, Jimin sempat menahan tangannya menyiratkan untuk diam saja. Dan akhirnya ia hanya bisa memasang wajah dinginnya kemudian berlalu begitu saja dengan perasaan yang menyakitkan ini.

Jemari Jungkook bergerak menekan melihat panggilan-panggilan dengan nomor yang sama terus menghubunginya beberapa bulan itu. Ia tersenyum miris. Merutuki dirinya bodoh dalam hati. Kenapa ia begitu pengecut sampai-sampai tak meninggalkan sedikitpun penjelasan pada gadisnya itu. Sampai beberapa hari ini nomor itu tak pernah lagi sedikitpun menghubunginya, bahkan menanyai kabarnya sedikitpun. Ia tak tahu, apakah Jihyo sekarang merindukannya dirinya seperti dirinya merindukan gadis itu? Ntahlah, yang pasti ia ingin sekali bertemu dengan pemilik mata bulat itu sekarang juga. Ia ingin menjelaskan segalanya. Tapi apa waktu bisa?.

***
Jihyo tersenyum lirih membaca berita hari ini lewat ponselnya. Tak bisa disangkanya hatinya berdenyut nyeri membaca artikel mengenai maknae BTS itu terkena cedera di pergelangan kaki membuat maknae BTS itu tidak bisa ikut comeback untuk beberapa hari kemudian. Walau ia saat ini membenci pemuda itu, tapi tetap saja ia tak bisa melupakan sedetikpun wajah Jungkook itu. Setiap saat juga ia mengkhawatirkan pemuda itu. Apakah Jungkook sudah makan? Apakah Jungkook sudah tidur? Apakah Jungkook tidak terlalu kelelahan berlatih? Semuanya Jihyo khawatirkan. Tapi, sekarang ia harus sadar. Ia bukanlah siap-siapa pemuda itu lagi. Jika ia terus masih mengkhawatirkan pemuda itu, reputasi Jungkook sendiri yang menurun. Dan ia tak mau itu terjadi lagi.

"Unnie!!"

Teriakan Somi itu membuat Jihyo buru-buru menutup artikel itu dan tersenyum mendekat pada gadis bule itu.

"Ada apa?"

"Unnie! Aku mendapatkan konser tiket gratis comeback BTS!! Kau ingin ikut?!!" seru Somi girang sambil melayangkan ke udara dua tiket konser itu.

Jihyo terdiam mendengarnya. Lalu kepalanya menggeleng. "Tidak. Aku takut penggemar lainnya menyorakin ku"

Jihyo tak ingin kejadian dulu terulang kembali. Cukup dulu, dan itu menyakitkan untuknya.

Somi terlihat biasa saja. "Eyy... unnie kau tak boleh seperti itu. Biarkan sajalah mereka. Memangnya siapa mereka itu. Lagipula Jungkook oppa tak ada. Ayo unnie, kau mau kan?"

Jihyo kembali menggeleng. "Tidak Somi. Ah, aku lapar. Aku pergi"

Somi berdecak memandang tubuh itu menjauhkannya. Ia memandang tiketnya sebentar.

***
Jihyo mendengus kasar. Kepalanya menoleh kesamping melihat Somi berteriak histeris dengan lightstick BTS di tangan gadis itu. Pada akhirnya ia terdampar juga di tempat konser BTS ini. Gadis bule itu menyeretnya paksa mengikuti konser ini. Ia sudah menolak keras, tapi tetap saja Somi mengeyel dan tetap menariknya. Dan sampailah mereka di tempat konser ini dengan duduk di depan. Ia yang seperti penonton bodoh hanya bisa memandang diam ke-6 pria itu yang bernyanyi dan menari. Sedikit sedih tak melihat Jungkook ikut tampil. Kaki pria itu pasti masih cidera, Jihyo tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya. Ingin rasanya, ia berkesempatan melihat sebentar. Apakah pemuda itu baik-baik saja sekarang.

Beberapa jam kemudian, konser itu selesai. Para penggemar lekas berpergian meninggalkan tempat itu. Jihyo sudah berulang kali mengatakan pada Somi ingin pulang. Tapi Somi tak mendengarnya dan masih asik menatap panggung kosong itu.

"Somi!! Ayo pulang!" teriak Jihyo kesal sudah kesekian kalinya.

Somi tertawa lalu mengangguk. "Hahaaa... baiklah unnie. Ayo!!"

Jihyo tak tahu jalan keluar dari tempat ini. Ia hanya membiarkan Somi menuntun di depan sana. Ia hanya di belakang cuman bisa mengekor sekalian melihat sekitar mereka.

"Eoh!"

Somi berhenti tiba-tiba menatap terkejut ke sebuah pintu. Jihyo mengernyit mengikut menatap pintu itu bingung. Ada apa dengan Somi.

"Ada apa?"

"Unnie, bisakah kau berbalik sebentar. Aku harus memperbaiki baju ku ini"

Jihyo semakin bingung menatap Somi, untuk apa gadis itu mengatakan padanya. Kenapa tidak Somi memperbaikinya di depannya saja. Memangnya dia seorang pemuda.

"Ck... kau ini ada-ada saja. Cepatlah" Jihyo akhirnya berbalik memilih menatap pintu itu diam.

Sedangkan Somi di belakangnya. Somi malah mengeluarkan senyum iblisnya.

Dan hitungan ketiga kemudian, Somi mendorong tubuh Jihyo masuk ke dalam pintu itu dan segera menguncinya cepat.

"Hahaa!! Selamat tinggal unnie!!"

"YAA!! SOMI-AH!! Apa yang kau lakukan!! Cepat buka pintunya!!"

Somi terlihat tak peduli. Ia malah tertawa iblis kemudian berjalan meninggalkan tempat itu.

***
"Somi! Kau masih disana?!! Buka pintunya tolong!!" teriak Jihyo dari dalam masih setia mengetuk keras pintu itu dan tetap mencoba menggerakkan kenop pintu itu.

Tapi pintu itu sudah di kunci Somi. Jihyo semakin histeris mengetuknya beberapa kali. Bagaimana ini bisa, Somi melakukan padanya. Kenapa gadis itu tiba-tiba jahat padanya.

"Somi-ah! Astaga anak itu!" kesal Jihyo akhirnya menghentikan ketukannya.

Jihyo berkacak pinggang. Ia menendang sekali pintu itu sangking kesalnya tak bisa dibuka. Tubuhnya berbalik sebentar namun, mata bulatnya malah menangkap seorang pemuda duduk sendirian di sofa itu menatapnya. Hal ini malah membuat Jihyo cepat berbalik dan mencoba membuka pintu itu lagi.

'Oh Tidak! Somi biadab! Apa yang telah kau lakukan padaku!!'

"Jihyo?"

'Tidak! Aku tidak mau dengar'

Jihyo masih berusaha payah membuka pintu itu sebisanya mungkin. Ia tak ingin tubuhnya berputar melihat mata tajam itu yang sudah lama ia tak ia lihat lagi secara dekat ini.

"Park Jihyo, itukah kau?"

'Andwae! Jangan memanggilku bodoh!'

Jihyo berdoa dalam hati agar pemuda itu tak mengenalnya dan tak memanggilnya lagi. Semakin pria itu memanggilnya membuat hatinya semakin sakit saja.

Tubuh Jihyo membeku untuk sesaat. Sekarang gadis itu diam bagaikan patung saat merasakan kedua tangan kekar itu mendekapnya dari belakang.

"Aku merindukanmu" lirihan suara itu begitu terdengar di telinga Jihyo.

Jihyo merasakan bahu sebelahnya menahan beban berat. Hembusan nafas hangat begitu terasa menyapu lehernya. Sebentar Jihyo meneguk ludahnya susah payah. Tak bisa di pungkirinya sekarang bahwa hatinya kini mulai berdebar lagi.

Jihyo mulai semakin merasakan pemuda yang memeluknya dari belakangnya ini semakin mengeratkan pelukannya. Ia melirik kebawah, kedua tangan pria itu melingkar indah di perutnya. Kepala pria itu bertumpuh di bahu sebelahnya dan sekarang wajah pria itu begitu dekat dengannya.

Seketika Jihyo tersadar. Ia mencoba melepaskan pelukan itu. Membalikkan tubuhnya cepat, memundurkan tubuhnya sampai tertabrak pintu itu dan menatap mata itu takut.

"Ka...kau... apa yang kau lakukan?" Jihyo menyilangkan kedua tangannya di dada. Untuk saat ini ia malah bertingkah begitu takut dengan pria di depannya ini.

"Jihyo-ah... aku Jungkook, kenapa kau seperti ini"

Pemuda itu Jungkook. Pemuda yang sudah Jihyo anggap sebagai mantan kekasihnya.

"Ya...yah... aku tahu kau. Kau maknae BTS itu kan?" Jihyo bersikap seolah mereka tak pernah sekalipun berhubungan.

Jungkook menatap Jihyo terkejut. Pertanyaan itu tak pernah terpikirkan oleh Jungkook.

"Kenapa kau bertanya seperti itu. Aku kekasihmu"

Jihyo tertawa renyah mendengarnya. "Woah... aku pasti bermimpi menjadi kekasih seorang superstar. Aku hanya penggemar biasamu saja yang beruntung bertatap muka denganmu langsung"

Jungkook tak bisa menahan hatinya yang kini sakit mendengar perkataan Jihyo itu.

"Aku beruntung sekali bisa melihatmu secara dekat ini. Somi pasti akan senang" Jihyo menarik ujung bibirnya. Sebisa mungkin ia beracting, dirinya dan Jungkook tak pernah berkenalan.

"Jihyo..."

"Ah...kau sudah tahu namaku. Mungkin nama ku pasaran ya? Hahaa..."

"Tenang saja, aku sudah tahu namamu. Jelas lah, kau kan superstar yang memiliki banyak penggemar dan salah satunya aku. Aku penggemarmu, hanya aku tak terlalu tergila-gila denganmu. Jeon Jungkook si golden maknae hahaaa..." Jihyo tertawa pedih.

Jungkook tiba-tiba saja menarik Jihyo ke dalam pelukannya. Jihyo mencoba melepaskannya tapi pemuda itu menahannya begitu kuat. Bahkan memeluk Jihyo semakin erat tak membiarkan gadis itu lepas sedikitpun.

"Maafkan aku. Sungguh, aku tak bermaksud mengatakan hal itu. Aku ingin menjelaskan semuanya bahwa kau kekasihku. Tapi aku tak bisa. Aku pengecut Jihyo. Aku kekasih yang pengecut" Jungkook semakin mengeratkan pelukannya seraya menciumi aroma tubuh yang sudah lama ia rindukan ini.

Jihyo masih berusaha melepaskan pelukan itu. "Apa yang kau lakukan? Reputasimu bisa turun jika ada yang melihat ini. Ah... aku lupa bukankah ini pelukan seorang penggemar. Baiklah, aku senang ada seorang superstar begitu ramah. Aku akan membalas pelukanmu ini sebagai seorang superstar"

Jihyo membalas pelukan itu. Tak di sadari Jungkook, kedua mata bulat itu mulai bening. Ia merindukan pemuda ini. Pelukan ini juga. Ia tak bisa menyembunyikan kerinduannya juga pada Jungkook. Perkataan pria itu benar-benar membuat hatinya mengilu untuk sesaat.

Jungkook mulai merasakan Jihyo membalas pelukannya begitu erat. Ia tersenyum tipis mengetahui gadis dalam pelukannya ini sudah tersadar. Tak membuang kesempatan Jungkook semakin memeluk Jihyo erat.

"Aku mencintaimu. Maafkan perlakuanku"

Jihyo tersadar seketika. "Aku juga mencintaimu sebagai seorang superstar. Kau keren hahaaa..."

Tawa palsu itu menyakitkan hati Jihyo sendiri. Kenapa ia terus masih bersikap seolah Jungkook adalah superstar baginya dan ia hanya penggemar biasa.

"Aku mencintaimu" Jungkook kembali mengulangnya sambil memejamkan matanya.

Jungkook tak lekas melepaskan pelukan itu. Jihyo hanya bisa diam menepuk pundak itu beberapa kali pelan.

"Superstar, bisakah kau melepaskan pelukan ini? Kau tidak harus belebihan seperti ini pada penggemarmu"

"Aku mencintaimu"

Hanya dua kata itu yang selalu keluar dari mulut Jungkook membuat Jihyo mendesah kasar. Jihyo merasakan Jungkook mulai menyelusup di lehernya dan menciumnya. Jantung Jihyo mulai merasakan debaran yang kuat.

Jungkook terkekeh pelan. "Jantungmu berdetak kencang. Aku tahu kau masih mencintaiku"

Jihyo mulai merasakan lehernya basah. Kepalanya cepat menoleh seakan sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Bisakah kau melepaskannya" gusar Jihyo.

"Katakan kau juga mencintaiku" Jungkook kembali menciumi leher itu.

Jihyo menggertakkan giginya mencoba menahan desahan laknat itu keluar. Tidak, jangan sampai ia terlena.

"Hei... le—lepas tolong" Jihyo kembali menutup mulutnya rapat.

Tak sadar Jihyo meremas punggung Jungkook, matanya yang sudah terpejam erat itu tak sadar mulutnya mulai terbuka.

"Hahh... he—hhh... hentikan ahh..."

Jihyo tak bisa lagi mengendalikan desahannya itu. Jungkook malah semakin gencar, menjilati leher itu lalu beralih menciumnya beberapa kali. Sampai Jungkook berhenti di telinga Jihyo, menciumnya kemudian menggigitnya pelan.

"Jung...ahh...Jungkook"

Jungkook tersenyum mendengar gadis dalam pelukannya ini akhirnya menyebut namanya.

"Katakan Jihyo" bisik Jungkook kembali menciumi leher itu.

Jihyo menggigit bibir bawahnya. Ia masih dengan pendiriannya. Tak ingin terlena dengan Jungkook.

Sampai Jihyo merasakan tangan Jungkook mulai masuk menyelusup ke bajunya dan mengelus punggungnya.

"YA!! Pervert! Aku mencintaimu!"

Jungkook tersenyum penuh kemenangan kemudian menarik tangannya keluar. Melepas pelukan itu, menarik smirknya melihat wajah kesal itu.

Jihyo tersentak saat Jungkook sudah melepaskan pelukan itu, pemuda itu malah beralih menangkup wajahnya dan menciumnya sesuka hati. Jihyo tentunya mencoba menolak, tapi Jungkook bersisikeras menahannya dan seenaknya melumat bibir Jihyo itu.

"Hmmptt—"

Jungkook menggigit bibir bawah Jihyo agar gadis itu membuka untuknya. Dan akhirnya berhasil, ini tak membuang kesempatannya menjelajahi isi mulut gadis yang sangat dicintainya ini. Awalnya saja Jungkook merasakan Jihyo menolak keras, namun perlahan ia mulai merasakan Jihyo membalas lumatan ini. Ia juga baru tersadar Jihyo sekarang mengalungkan tangannya ke lehernya dan berjinjit demi menyeimbangkan tubuhnya.

'Benar-benar gadis manis'

Beberapa menit kemudian kedua orang itu melepaskan ciuman panas itu. Jungkook menarik pelan kepalanya masih menyatukan kening keduanya. Nafas keduanya benar-benar memburu seperti habis berlari. Jungkook menangkap rona merah di pipi Jihyo itu.

Jihyo merasakan sekarang hangatnya keningnya saat pria itu menempelkan bibir itu. Kepalanya mendongak kembali menatap mata itu, namun malah Jungkook kembali menciumnya.

***
Somi mengulurkan tangannya sambil menggerakkan jarinya beberapa kali ke hadapan member BTS itu semua terkecuali sang maknae.

"Cepat cepat berikan aku uang"

"Ini namanya perampasan" dengus Taehyung.

"Heleh... kalian yang menyuruhku seperti ini. Cepat berikan sebelum aku ketahuan" Somi melirik sekeliling mereka yang untungnya koridor ini kosong.

Dengan sangat malasnya semua member BTS mengeluarkan dompet mereka dan memberikan beberapa lembar uang pada gadis bule di depan mereka sebenarnya.

Somi begitu antusias menerimanya lalu kembali menatap member BTS itu lagi. "Kalian adalah superstar yang baik hati. Tenang saja, aku tak akan membocorkan ini. Akhirnya uang jajan ku tambah."

"Eh... dan jangan lupa, konser kalian selanjutnya, kalian sudah berjanji akan memberikanku tiket gratis kan" lanjut Somi.

Jimin memutar bola matanya. "Iya tenanglah anak kecil. Kami menepati janji itu"

Somi bersorak kegirangan. "Ahh... beruntung sekali Jihyo unnie berpacaran dengan Jungkook oppa, karena dengan begitu aku akhirnya bisa melihat dan berbicara sedekat ini dengan kalian!"

"Tapi akhirnya kau malah memporotin kami" dengus Jin.

"Kalian yang menyuruhku blee... sudah ya, aku pergi dulu. Terimakasih sudah mentraktirku makan, lalu memberikanku uang dan aku sudah tak sabar tiker gratisnya. Sampai jumpa oppadeul!!"

Somi langsung berlalu begitu saja dengan perasaan yang sangat gembira. Member BTS terkecuali Jungkook yang menyusun ide ini. Makanya sengaja ia memperlama pulang, agar rencana ini berjalan. Dan selama proses rencana itu berjalan, semua member BTS sudah berjanji sebelumnya mentraktirnya makan gratis, lalu memberikannya uang jajan dan tiket konser selanjutnya gratis. Betapa bahagiannya dirinya.

***
Jihyo tertawa kecil setelah mendengar berita itu tampil di TV depannya itu.

Somi datang mendekat sambil membawa semangkuk coco crunch dan melahapnya perlahan.

"Woah... gentle nya tuh pria" ujar Somi tanpa mengalihkan pandangannya pada TV itu.

Jihyo terkekeh pelan mendengarnya. Somi menoleh pada wajah bahagia Jihyo itu.

"Sudah senang?"

"Dasar anak kecil. Tak usah bertanya" Jihyo memilih beranjak dari duduknya dan memilih mengambil minum.

Somi tertawa kecil lalu kembali menatap TV itu. Dimana berita tersebut menayangkan maknae BTS kini merengkuh possesif pinggang seorang gadis. Dan gadis itu adalah Jihyo sendiri. Bagaimana Jungkook begitu lancarnya memberitahu pada semua media bahwa gadis dalam rengkuhannya itu adalah gadisnya, kekasihnya, cintanya, dan miliknya. Pemuda itu bahkan mengancam untuk jangan ada yang berani menyentuh gadisnya sedikitpun. Somi tak bisa menahan tawanya melihat wajah Jihyo disana malah bersemu merah menunduk. Ia yakin Jihyo saat itu tak bisa menahan malunya saat semua kamera menyorot gadis itu sendiri.

Ting Tong!

Apartemen Jihyo itu berbunyi, Somi menoleh pada gadis itu yang masih minum.

"Unnie ada orang" teriak Somi.

"Aku akan membukakannya" Jihyo meletakkan gelas itu kemudian jalan membukakan pintu itu.

Somi kembali fokus menonton sambil menyuapkan coco crunch itu ke mulutnya sekali-kali.

Jihyo membuka pintu itu, betapa kagetnya ia tiba-tiba Jungkook langsung memeluknya erat.

"Ahh... aku merindukanmu"

Jihyo terkekeh pelan membalas pelukan Jungkook itu. "Aku juga"

Beberapa detik kemudiannya, Jungkook melepas pelukan itu. Ia beralih menangkup wajah Jihyo siap mencium bibir gadis itu lagi.

"YAA!! Ada anak kecil disini" teriak Somi langsung saat matanya menangkap hal itu.

Jungkook dan Jihyo serentak terkekeh karena melupakan keberadaan Somi itu tadi, tapi memang dasar Jungkook terlihat tak peduli. Pemuda itu kembali menarik wajah Jihyo dan menyatukan bibir mereka, dan Jihyo terlihat menikmatinya.

"Aish!! Keluarlah jika kalian ingin berpacaran!" kesal Somi akhirnya membalikkan tubuhnya. Ia masih polos, matanya belum cukup ternodai untuk saat ini.

***
END

How about that this story? Konyol ya? Hahaa... I don't care, yang penting hepi gaess

Continue Reading

You'll Also Like

42K 4.8K 24
Jisoo memakai topeng kepalsuan demi mewujudkan mimpinya melihat Kim bersaudara hancur.. Peak Rank #1 Jisoo (12-1-2023) #2 liskook (2-1-2023) #2 vsoo...
48.6K 5.8K 52
mencintai seseorang dengan cara yang sulit memang membuat seorang Taehyung terpuruk. Lebih lagi ia harus menghadapi berbagai konflik keluarga dan ra...
364K 38.1K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
260K 20.5K 99
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...