Chain In The Dark .BTS

By HanKook-ie

1.3M 142K 36.9K

[COMPLETE, CHAPTERED] . . . SUMMARY : Kim Eunha, 22 tahun. Seorang gadis terbelenggu di dalam kegelapan yang... More

Prologue.
Visual.
Chapter 1 : Marriage?! Pt.1
Chapter 2 : Marriage?! Pt.2
Chapter 3 : Marriage?! Pt.3
Chapter 4 : Promised
Chapter 5 : The Invitation Card
Chapter 6 : Hug
Chapter 7 : Size
Chapter 8 : Melody
Chapter 8,5 : Their First Meet.
Chapter 9 : Shopping
Q&A
Chapter 10 : Mr. and Mrs. Foxs
Chapter 11 : Divorce
Chapter 12 : Little Jeon.
Chapter 13 : Zero.
Chapter 13,5 : Kim Siblings
Chapter 14 : Lie.
Chapter 15 : Sake.
Chapter 16 : Mark.
Chapter 17 : Contract.
Chapter 17,5 : Kim Taehee
Chapter 18 : Jealous.
Chapter 19 : Thinker
Chapter 20 : Regret
Chapter 21 : Past.
Chapter 22 : Pads.
Chapter 22,5 : Their Eyes.
Chapter 23 : Nephew.
Q&A (pt.2)
Chapter 24 : Nephew Pt.2
Chapter 25 : Effort.
Chapter 26 : Time.
Chapter 27 : Confession.
Chapter 27,5 : Between Ahn and Min
Chapter 28 : Truth.
Chapter 29 : Sick.
Chapter 30 : That Feels.
Chapter 31 : Situation
Chapter 32 : Responsible.
Chapter 33 : His Smile.
Chapter 34 : His Little Sister.
QnA (pt.3)
Chapter 35 : Worried.
Chapter 36 : Confused.
Chapter 36,5 : The Secret Has Been Uncovered (Pt.1)
Chapter 37 : Plan.
Chapter 38 : Taehyung's Biggest Project : Step One.
Chapter 39 : Taehyung's Biggest Project : Step Two.
Chapter 40 : Taehyung's Biggest Project : Step Three.
Chapter 41 : Temptation for Mr. Jeon.
Chapter 41,5 : The Secret Has Been Uncovered (Pt.2)
Chapter 43 : Name Card.
Chapter 44 : Make A Baby?
Chapter 45 : Cuddle Time
Chapter 46 : A Trouble.
Chapter 47 : Mine.
Chapter 48 : Sweet life.
Chapter 49 : Monkey Jeon.
Chapter 49,5 : The Secret Has Been Uncovered (Pt.3)
Chapter 50 : I Love You.
Chapter 51 : Awkward.
Chapter 52 : Lost Contact.
Chapter 53 : Ticket.
Chapter 54 : Eunha's Little Secret.
Chapter 55 : A Treasure.
Chapter 56 : Naughty.
Chapter 57 : Something Happened.
Chapter 58 : Peculiarity.
Chapter 59 : Good Night Kiss.
Terrae Spin Off : COELUM
Chapter 60 : Step One.
Chapter 61 : Step Two.
Chapter 62 : Hurts.
Chapter 63 : Let Me Tell You.
Chapter 64 : Missing U.
Chapter 65 : Sweet Thing.
Chapter 66 : Nervous.
Chapter 67 : You Can Hate Me.
Chapter 67,5 : Their Past.
Chapter 68 : Quiet Day.
Chapter 69 : Bomb.
Chapter 70 : Sorow.
Chapter 71 : Wish There's A Rainbow After Storm.
Chapter 72 : Kidnapper!
Chapter 73 : Clarification.
Chapter 74 : Headache.
Chapter 75 : The Last.
Hallo!

Chapter 42 : Taehyung's Biggest Project : Last Step.

13K 1.5K 278
By HanKook-ie

WARNING!!! Ranjau alias Typoo(s) bertebaran dimana-mana.

.
All Bangtan's member © Bighit Ent.
.
Chain In the Dark © @hankook-ie
.

Hankook-ie's story, start.
Enjoy it :)
.
.
.
.
.
.
--※※※--
.

Chapter 42 : Taehyung's Biggest Project : Last Step.

Sudah satu hari dua malam lamanya rombongan turis bentukan Kim Taehyung menikmati waktu libur mereka di villa yang nyaman.

Pelopor kegiatan ini, CEO Kim Taehyung, tersangka kasus konspirasi yang sampai saat ini belum disadari oleh korban-korban tengah berjalan mengendap ke arah dapur. Bertemu dengan salah satu pegawai yang baru kembali dari kota. 

"Bagaimana? Kau mendapatkan barangnya?" Taehyung berkata pelan usai menemukan sosok yang 5 menit lalu mengirimkan pesan padanya.

"Ini barangnya, Tuan. Hanya perlu 2 tetes, jangan terlalu banyak," terang sang pegawai yang dipercayai Taehyung untuk membeli barang penunjang kesuksesan proyeknya.

Taehyung tersenyum puas, ia memasukkan botol berukuran kecil tersebut ke dalam saku celananya, kemudian mengeluarkan dompet dan memberikan beberapa lembar uang pada sang pegawai. "Kerja bagus. Terimakasih banyak."

Sang pegawai tersenyum sopan dan meraih uang yang disodorkan Taehyung dengan sedikit membungkuk, "Senang bisa membantu anda, Tuan Muda."

Usai transaksi tertutup yang dia lakukan, Taehyung berjalan ke luar dapur utama. Kondisi dapur sepi, lantaran sarapan sudah disajikan sejak dua jam lalu. Juga masih ada banyak waktu sebelum saat makan siang tiba. Jadi para koki dan asisten koki bisa bersantai untuk beberapa waktu.

Taehyung mengelus dada, sedikit lega karena bisa lepas dari situasi menegangkan--menurutnya. Kakinya berjalan ke arah kolam renang. Semalam mereka semua menyepakati untuk menghabiskan pagi yang berharga dengan bermain air, dilanjutkan dengan makan siang, setelah itu diberikan 3 jam untuk istirahat di dalam kamar, dan kembali berkumpul di lapangan basket tepat pukul setengah empat sore.

Hm.

Taehyung bisa melihat Jiyeon dan Sena berada di bangku santai pinggir kolam, sementara Jimin tengah melakukan perenggangan. Yoongi sendiri hanya duduk di pinggir kolam dengan dua kaki berada di bawah permukaan air.

Masih ada beberapa orang yang belum terlihat. Salah satunya Eunha dan Jungkook. Wah, dasar tidak disiplin.

Taehyung mengusap katung celananya dengan senyum aneh di wajahnya. Tunggu sebentar lagi dan dia akan menjalankan misi utama.

Wah, Taehyung seperti sedang menjadi agen rahasia saja. 

Ternyata begini yang dirasakan Ethan Hunt dalam serial Mission Impossible. Menegangkan, juga sedikit seru. 

Taehyung mengerjap ketika menyadari bahwa dia tidak boleh terlihat mencolok. Tidak boleh bertingkah mencurigakan, tidak boleh ketahuan. Ini demi kelangsungan hidup silsilah keluarga. Juga demi kebutuhan akan keponkan imut yang selama ini tak terlaksana.

Wah ...

Apa Taehyung waras?

Semoga saja masih.

"Tae! Berminat tanding renang?" suara Jimin dari seberang sana membuat lamunan Taehyung buyar. Buru-buru ia memasang wajah biasa saja dan bersikap santai.

Taehyung memasukkan tangannya ke saku celana, berjalan menghampiri Jimin yang lumayan jauh darinya. "Tidaklah. Sedang tidak berminat," jawab Taehyung ketika Jimin sudah ada di jangkauannya.

"Tidak seru sekali kau ini. Hanya dua putaran. Ayolah," bujuk Jimin. 

Yah, Jimin sedang senang. Rasanya seluruh tubuhnya dipenuhi semangat dan energi. Layaknya dia terisi penuh oleh kekuatan besar dan mampu melakukan banyak hal hari ini. Mungkin jika diminta membersihkan kamar mandi umum di bagian utara cottage pun, dia akan setuju.

"Maaf, tapi kali ini aku malas berenang. Aku sedang sibuk. Supaya liburan ini benar-benar berguna dan membuahkan hasil, aku harus menolak permintaanmu." 

Jimin mengerutkan keningnya. Penyakit Taehyung mulai kumat rupanya.

Ingin menolak ajakan Jimin saja sampai mengeluarkan alasan yang bebelit-belit. Jika malas bilang saja malas. Tidak perlu sok sibuk. Lihatkan, jadinya Jimin sangat ingin menendang Taehyung sekarang.

"Yayaya, terserah kau. Aku ajak Namjoon Hyung saja. Kau payah," Jimin menggerutu dan mengedarkan pandangannya ke arah lain. Mencari posisi Namjoon dengan mata sipitnya.

Taehyung tak peduli. Dua orang targetnya sudah keluar dari sangkar. Jungkook dan Eunha sedang menuju ke arah kolam dengan pakaian renang mereka. 

Wah-wah, saatnya beraksi.

***

Sesaat setelah sarapan, Eunha banyak menghabiskan waktunya di depan lemari pakaian. Menimbang apakah dia bisa memakai bikini untuk bermain air bersama yang lain.

Jungkook belum kembali ke cottage mereka. Tadi Eunha kembali lebih dulu karena malas menunggu Jungkook yang masih berdiskusi dengan Jimin dan Yoongi. Pasti masalah bisnis. Padahal sedang liburan, masih sempat-sempatnya berbisnis.

Dasar pria gila kerja.

Oke, kembali ke Eunha.

Gadis yang rambutnya sudah dipotong pendek itu menghela napas. Ia membawa tangan kanannya ke arah bibir, mengusap pelan bibirnya dengan jari telunjuk, sebelum akhirnya malah menggigiti kuku jarinya-- sebuah kebiasaan jika Eunha sedang berpikir keras.

Di akhir keputusan, Eunha mengeluarkan kaus yang agak besar, celana pendek, dan satu set bikini putih dari dalam lemari. Gadis itu meletakkan dua pasang pakaian ke atas kasur dan mengambil ponselnya.

Eunha memilih bermain game sembari menunggu Jungkook kembali. Untuk apa repot-repot, tunggu saja Jungkook kembali dan bertanya mana yang boleh Eunha kenakan pasti akan lebih mudah, begitu pikirnya.

Entah  berapa lama waktu yang dihabiskan Eunha untuk tenggelam dalam game yang dia mainkan. Sangking fokusnya ia menata kebun dan peternakan, Eunha sampai tak sadar jika Jungkook sudah berada di dalam kamar.

"Apa ini? Bikini?" Jungkook mengangkat hanger bergantung bikini itu tinggi-tinggi. "Kau mau memakai ini?"

Eunha meletakkan ponselnya. Ia menaruh atensi penuh pada Jungkook yang mengamati bikini putih itu dengan kening berkerut. "Apa tidak boleh? Yang lain juga memakai bikini, masa aku tidak."

Jungkook menyipitkan matanya. Pria berusia dua puluh lima tahun itu kembali meletakkan bikini ke atas kasur. Masih berdiri tegak menatap Eunha yang berbaring malas, Jungkook melipat tangannya di depan dada.

"Kau tahu aturan mainnya, nona muda. Kau memakai bikini, aku tidak memakai atasan. Sekedar mengingatkan, aturan itu masih berlaku sampai sekarang," kata Jungkook tenang sembari tersenyum simpul.

Perkataan Jungkook barusan membawa kerutan di kening Eunha. Gadis itu berguling di ranjang, memeluk guling dan mulai berpikir.

Di arena cottage ini hanya ada beberapa karyawan. Itupun rata-rata berusia diatas 40-an. Tidak perlu cemburu pada bibi-bibi, kan?

Yoona tidak hadir disini. Sena tidak mungkin melirik suami orang karena dia sudah berbadan dua. Namjoon pasti akan menjaga mata Ahra dan Jimin tidak akan membiarkan Jiyeon berpaling darinya. Lagipula tubuh Jimin tak kalah bagus.

Untuk yang laki-laki ... tidak akan ada yang bernafsu melihatnya mengenakan bikini kecuali manusia bison berhidung raksasa yang berstatus suaminya. Oke, seharusnya ini tidak masalah.

Eunha mengangguk mantap sebelum menatap Jungkook denga penuh tekad. "Oke. Tidak perlu memakai atasanmu. Aku akan tetap memakai bikini. Lagipula laki-laki yang ikut berpesta juga saudaraku semua."

Jungkook menaikkan bahu. "Sepakat, kalau begitu," ujarnya ringan. 

Mungkin Jungkook juga berpikiran serupa, makanya pria itu tidak melarang Eunha mati-matian. Membebaskan dan memberikan pilihan. Untung saja tidak mengekang seperti kebanyakan orang.

"Yasudah, kalau begitu pakaikan aku krim ya?" Jungkook melepas kaus yang ia kenakan. Kemudian meraih sunblock yang terletak di atas meja rias.

Eunha memutar matanya. "Ganti dulu celanamu, baru aku pakaikan. Sekalian dengan kakimu."

Mendengar hal itu, Jungkook berkedip lucu. Sejurus kemudian, senyuman jahil melekat pada wajahnya. "Aigoo, apa kau benar-benar senang meraba-raba tubuhku sekarang, hmm?"

"Dalam mimpimu!" seru Eunha tak terima. "Sudah tidak usah banyak bicara! Sana ganti celanamu. Mau kuoleskan tidak?"

Usai tertawa lepas, Jungkook mengangguk. "Iya-iya. Santai dong."

Pria itu mengambil celana pendek dari dalam lemari. Sementara Jungkook berganti celana di dalam kamar, Eunha mengambil set bikininya dan masuk ke dalam kamar mandi. Masa sih mengganti bra dan celana dalam dengan bikini di hadapan Jungkook. Bisa habis Eunha nanti.

Saat Eunha keluar kamar mandi dengan bikini putih, Jungkook sudah duduk manis di atas kasur sembari membaca komposisi dari sunblock yang ada di tangannya. Jungkook mendongak, pandangannya terbentur dengan kulit Eunha yang terpampang begitu banyak.

Sejujurnya, Jungkook merasa sedikit tidak rela.

Tapi ia menepis pemikiran itu jauh-jauh. Tidak ada lelaki hidung belang yang berani merebut istrinya di sini. Tidak seorangpun. Jadi Jungkook akan membiarkan Eunha bebas, setidaknya untuk kali ini, ia membiarkan istrinya bersenang-senang.

Eunha merasa tak nyaman dipandang intens oleh Jungkook. Gadis itu berkedip lucu dan berdiri dengan canggung. "Kenapa? Ada yang aneh?" tanyanya ragu-ragu.

Jungkook menghela napas cukup dalam. Kemudian ia mengangguk, "Ya ... sebenarnya cukup aneh untukku membiarkan kau keluar dengan pakaian seperti itu. Aku saja jarang menikmatinya, malah harus berbagi dengan orang lain. Tidak adil." Jungkook menggerutu sebal. "Lain kali, sering-seringlah berpakaian seminim itu jika sedang berdua denganku. Kalau perlu tidak usah mengenakan apapun, agar aku bisa menikmati pemandangan dengan leluasa."

Terkutuklah Jungkook dan mulutnya yang kurang ajar.

Bagaimana bisa dia mengatakan hal jorok dengan wajah sepolos itu?!

"Dasar mesum gila! Jauh-jauh sana kau!!"

***

Ini masih pukul sembilan, matahari juga tidak terlaru terik. ada banyak gumpalan awan yang menggantung di langit, hingga warna biru dari langit itu sendiri tersembunyi di balik putih awan.

Jika para pasangan yang sedang berlibur bercanda ria di area kolam, tertawa dan berbahagia akan candaan satu-sama lain dalam rukun yang enak dipandang mata, maka berbeda dengan jomblo sejagad yang satu ini.

Taehyung sedang ada di dapur.

Terkikik senang sembari bersenandung pelan. Di hadapannya ada beberapa botol cola, tiga gelas jus jeruk, dua gelas jus jeruk, dan segelas jus terong belanda kesukaan Jungkook. Cola dan jus jeruk sudah terletak rapi di atas nampan, sementara segelas jus terong belanda itu sendiri masih berada di genggaman Taehyung. Diaduk dengan senandung tulus sepenuh hati serta senyuman aneh yang dapat membuat siapapun curiga.

 "Okey ... selesai." Taehyung meletakkan sendok dan kembali mengantungi botol kecil yang sudah berkurang setengah isinya. 

Pria itu menaut tangan di depan dada, kemudian menunduk dengan mata terpejam. "Tuhan, kumohon bantu aku. Berikan aku keponakan imut-imut yang rela dicium dan dicubit pipinya oleh paman tampan yang kesepian ini. Tolong aku, Tuhan. Lancarkan misiku ini."

Usai berdo'a dengan kusyu' dan menarik napas tiga kali, Taehyung mengangkat nampan yang ia persiapkan. Berjalan dengan senyum cerah ke arah kolam tentu tidak terlihat mencurigakan.

Eunha duduk di tepi kolam yang dangkal, di dekatnya ada Sena yang juga tak bisa berenang. tubuh dan rambut mereka basah. Jungkook sendiri berada di kursi malas. Berbaring tenang dengan kacamata hitam di wajahnya.

Agar tak terlalu kentara, Taehyung sengaja berjalan ke arah Namjoon dan Ahra. Memberikan soda kalengan kepada mereka, kemudian menjalankan kakinya ke arah Eunha dan Sena, kemudian memberikan dua gadis itu jus jeruk segar.

Bisa dibunuh Yoongi kalau dia memberikan Sena sekaleng soda. Habis riwayat hidupnya.

Nah ... ini saat yang ditunggu-tunggu. Taehyung duduk di kursi sebelah Jungkook. Mereka berdua dipisahkan oleh meja bundar yang berisi gelas kosong dan sepiring semangka. Taehyung meletakkan nampannya di atas meja, kemudian mengangkat gelas berisi jus terong belanda--ditambah cairan sakti-- dan diberikan ke arah Jungkook.

"Nah untuk Tuan muda yang satu ini, aku ambilkan jus terong belanda. Masih suka dengan ini, kan?" kata Taehyung basa-basi. Percayalah sesungguhnya jantung Taehyung sedang berdebar dengan sangat keras sekarang.

Jungkook melirik Taehyung dengan malas. Susah payah dia bangkit dari tidurnya, duduk dan menerima pemberian Taehyung dengan sopan yang dipaksakan. "Syukurnya masih. Terima kasih, Hyung. Akan kuminum nanti," jawab Jungkook pelan sembari meletakkan gelas yang diterimanya ke atas meja.

Taehyung cemberut. Padahal dia sangat ingin melihat Jungkook meminumnya. "Kenapa nanti? Sekarang saja. Memangnya kau tidak haus, apa?"

"Aku baru saja menghabiskan segelas jus jeruk, Hyung, perutku masih penuh. Nanti saja kan bisa."

Taehyung menggeleng. "Setidaknya cicipilah sedikit."

Mata Jungkook menyipit. Kakak iparnya menyebalkan sekali. "Kau ini kenapa sih, hyung?"

"Aku sudah susah payah membuatkanmu jus terong belanda karena tahu kau menyukainya. Tapi kau malah menunda-nunda untuk meminumnya. Astaga hatiku sakit. Seperti tidak dihargai saja." Taehyung berkata dengan dilebih-lebihkan. Mungkin dia merasa sedang syuting sinetron. 

Rahang Jungkook terbuka begitu melihatb reaksi yang Taehyung tunjukkan. "Heol...," gumamnya pelan sembari menggeleng tak percaya.

Taehyung sedang kumat ternyata.

"Baiklah, baik. Aku minum." Jungkook mengangkat gelas berisi cairan kemerahan itu. Sedikit malas-malasan karena terpaksa. Setidaknya ia minum satu teguk agar manusia kurang kerjaan di hadapannya tidak merajuk.

Taehyung menatap Jungkook dengan perasaan campur aduk. Mulutnya merapalkan kata ayo minum berulang-ulang. Semuanya terasa lambat. Sudah seperti di film-film saja.

"Jungkook-ah, kau menghabiskan jus jeruk milikku, ya?"

Kedatangann Jimin membuat Taehyung mengusap wajahnya frustasi. Ia menghela napas dan menatap Jimin dengan tatapan jengkel. Jungkook sendiri yang sudah menempelkan mulut gelas ke bibirnya, kembali menarik gelas itu.

"Oh? Itu milik Hyung?" tanyanya heran sembari melirik gelas kosong di atas meja. "Aku pikir tidak ada yang punya, karena haus ya kuhabiskan saja. Tapi aku punya ini, hyung mau?" 

Mata Taehyung melotot. "Tidak boleh!" sanggahnya cepat. "Itu untuk Jungkook. Aku akan membuatkan Jus baru untuk Jimin."

Jimin tak peduli. Dia mengambil gelas yang disodorkan Jungkook padanya. "Kalau kau buat lagi pasti lama. Aku sudah terlalu haus," katanya ringan kemudian menegak isi gelas dengan cepat.

Taehyung menelan ludah.

Park Jimin bodoh.

Minumnya tak tanggung-tanggung pula. Haus sih haus, tapi jangan langsung dihabiskan dalam sekali minum, dong. Tidak tahu apa di dalamnya ada obat perangsang?!

"Kenapa malah kau minum, bodoh!" Taehyung memberikan jitakan pada kepala Jimin. Membuat laki-laki bermata sipit itu mengaduh dan menatapnya kesal,

"Ya namanya juga aku haus! Kenapa reaksimu berlebihan sekali, sih?!" balas Jimin tak terima.

Jungkook sendiri menonton persiteruan kedua orang itu sembari berbaring santai dan memakan semangka. 

"Sudah kubilang akan kubuatkan yang lain. Kenapa kau tidak mau mendengarkan, hah?! Dasar bodoh! Di dalamnya ada obat perangsang dan kau meminum semuanya!" seru Taehyung frustasi.

Mata Jimin membola. Jungkook tersedak biji semangka. Taehyung mengacak rambutnya.

Kacau sudah.

Sangat kacau.

Niat jahat memang tidak akan pernah berhasil. 

Poor Taetae.

Hm ... dengan ini proyek mendapat keponakan yang dirancang oleh CEO Kim Taehyung resmi dinyatakan gagal. Kedoknya ketahuan.

T.B.C

Setelah sekian lama tenggelam di dalam kesibukan, author tak tahu malu ini kembali:"3

Chapter ini pendek. Cuma 2,1k words. Karena emang yang ingin aku sampaikan di chapter ini udah kelar sih wkkwk.

kasian Jimin bro. overdosis obat perangsang. Dosis dua tetes malah dikasih setengah botol. Sarap emang si Taehyung.

Aku tau kalian pasti ga suka kalau cerita ga update-update. Aku tau rasanya. Aku juga pernah ada di posisi kalian. Tapi aku nggak pernah nagih update author yang bersangkutan. Karena aku juga paham kalo authornya punya kesibukan.

Bukannya aku menyalahkan mereka yang nanya kapan update. Ga salah kok. Tapi tolong kata-katanya diperhatikan. Itu topik sensitif. Gak semua author suka ditanya-tanya kapan up. Apalagi dia udah kasih tau kalo dia hiatus atau dalam kesibukan.

Trust me, sangking sibuknya aku, jangankan nulis, ngabarin pacar aja enggak. Untung nggak diputusin.

Banyak loh temen-temenku yang putus sama pacarnya karena kegiatan yang aku ikutin ini. Bukan satu dua orang yang begitu. 

ELAH INI ANAK MALAH CURHAT

Tapi alhamdulillah jadwalku sudah kosong. Sudah clear semuanya. Ini juga lagi liburan. Aku bakal usahain produktif selama masa libur 10 hari ini. Yah, diimbangin sama bikin tugas sekolah yang tertinggal karena aku udah ga masuk seminggu:"3

Intinya, nikmatin aja apa yang aku kasih. Ikutin aja alurnya. Jangan ngotot kalo aku ga update. Kegiatan padat, bro. Makasih kalo udah mencoba paham:)

RnR, Please?

Continue Reading

You'll Also Like

291K 31.7K 30
[ COMPLETED ] ✔ Memulai hidup baru dengan Yoongi itu ternyata 'sulit'. [ Sequel Of Precious ]
IN A BIND By KIM!

Fanfiction

40.2K 5.3K 36
Jika saja Seokjin di beri kesempatan sekali lagi, maka ia tidak akan pernah sudi datang ke acara reuni sialan itu. Tidak akan ada malam panas antara...
194K 20.2K 27
Mereka menikah bukan karena cinta atau perjodohan. Melainkan untuk memuaskan ego masing-masing. Tidak ada yang spesial diantara mereka. Tidak seperti...
23.6K 3.5K 31
Jika dilihat sekilas saja, tak ada yang mengira bahwa ada yang salah dengan Jeon Jungkook serta Jeon Jian. Kedua bersaudara tersebut terlihat sebagai...