Just Junghyo✔

By ShiaMoer

229K 21.5K 6.1K

Beda judul beda alur (Jungkook Jihyo doank isinya) #oneshoot iya, ficlet iya, short story iya juga# note : se... More

My Heart Is Beating Fast (Cast)
My Heart Is Beating Fast (One Shoot)
Like A Fool
Falling In Love With Superstar Bag. 1
Falling In Love With Superstar Bag. 2
24 Hours Meet You
Love ME
Coward
Second Lover *1*
Second Lover *2*
Second Lover *3*
Second Lover *4*
My Ex
Park Jihyo (Fancy) Photo Edit
Converse High (Ficlet)
Rock 'N' Roll
Come Back Home
I will wait for you to break up
The Radio Girl
Learn To Love Me
Come Back Home (2)
Break
Break (2)
Chocolate (Ficlet)
Memory
Come Back Home (3)
Do you like me or not?
Stay With Me (1)
Stay With Me (2)
Stay With Me (3)
Stay With Me (4)
Stay With Me (5)
Is It Too Late? (1)
Is It Too Late? (2)
Is It Too Late? (3)
Is It Too Late? (4)
Is It Too Late? (5)
The Demon
Flipped
I'm Jealous (1)
I'm Jealous (2)
I'm Jealous (3)
I'm Jealous (4)
I'm Jealous (5)
(Not) Mistake Bag. 1
(Not) Mistake Bag. 2
(Not) Mistake Bag. 3
(Not) Mistake Bag. 4
JK's Birthday 💜💜💜
Camera Love
Come Back Home (4)
Pacaran
Virus (1)
Virus (2)
Virus (3)
Virus (4)
Call me "Mommy" (1)
Call me "Mommy" (2)
Call me "Mommy" (3)
Call me "Mommy" (4)
Call me "Mommy" (5)
Pacaran (Speial MAMA 2020)
Christmas Day (1)
Christmas Day (2)
bini
bini (2)
cuek
sok cuek
Serbuk Berlian
💜Purple Heart
💜Purple Heart (1)
💜Purple Heart (2)
💜Purple Heart (3)
💜Purple Heart (4)
💜Purple Heart (5)
💜Purple Heart (6)
💜Purple Heart (7)
💜Purple Heart (8)
💜Purple Heart (9)
💜Purple Heart (10)
💜Purple Heart (11)
💜Purple Heart (12)
💜Purple Heart (13)
[BONUS] 💜Purple Heart (14)
Dreamy Girl
Childish
Serbuk Berlian (2)
Hubby & Wifey
I'm a girl (1)
I'm a girl (2)
I'm a girl (3)
I'm a girl (4)
I'm a girl (5)
I know who I love (1)
I know who I love (2) - END -
Mine (1)
Mine (2) - END -
Annoyed
😭
Grim Reaper
For Love's sake
My Baby (1)
My Baby (2)
My Baby (3)
My Baby (4)
My Baby (5)
My Baby (6)
My Baby (7) - END -
More Than Friends
Pacaran (Cemburu)
Pacaran (Konser)
Obsession (Ficlet)
The Smart Twins (1)
The Smart Twins (2)
The Smart Twins (3)
The Smart Twins (4)
The Smart Twins (5)
The Smart Twins (6) -END-
The Jeon's : Dying our babies hair pink
I'm not bitch
A Broken Queen Bag. 1
A Broken Queen Bag. 2
A Broken Queen Bag. 3
A Broken Queen Bag. 4
A Broken Queen Bag. 5 -END-
fuck you under the full moon
The blind woman I love (1)
The blind woman I love (2)
The blind woman I love (3)
The blind woman I love (4)
The blind woman I love (6)
The blind woman I love (7)
The blind woman I love (8) - END -
Misunderstanding
Geeky
pilih jio atau hidup jungkook?
My Police
Seven - Intro
Seven (1) I am home
Seven (2) Divorce papers
Seven (3) see her again
Seven (4) meet her again
Seven (5) get away from me
Seven (6) she is married
Seven (7) due to jealousy
Seven (8) let me keep my love for you
Seven (9) fake husband
Seven (10) desire
Seven (11) misunderstanding
Seven (12) plan
Seven (13) I love you so much that I want to die
Seven (14) prospective mother-in-law
Seven (15) really miss you
Seven (16) propose to you
Seven (17) marriage anxiety
Seven (18) first night
Seven (19) triples
Seven (20) anniversary -END-

The blind woman I love (5)

457 77 8
By ShiaMoer

.

.

Sesampai Mingyu kembali ke atas, ke ruangan hotel yang tadinya begitu tenang dan indah, kini Mingyu hanya bisa melihat kehancuran di mana-mana. Tak ada lagi yang utuh, semuanya telah hancur ditembak habis oleh—

Tunggu, di mana Jungkook berada? Dengan cekatan manik mata Mingyu mencari ke mana-mana posisi Jungkook berada sambil memegang sigap pistol di tangannya.

"Jungkook?"

Di dalam ruangan itu sudah begitu banyak mayat-mayat segar yang tergeletak tanpa nyawa. Baru saja Mingyu akan kembali memanggil sahabatnya itu, seketika dari bawah kolong meja kaca kaki Mingyu ditarik oleh sebuah tangan yang kekar, hingga ia terjatuh dan ke bawah.

"Ssstt... akan ada yang masuk!" Tutur Jungkook dengan suara yang berbisik.

Mingyu membuang napasnya lega dan sedikit terkekeh. Ternyata sahabat iblisnya itu sedang bersembunyi di bawah kolong meja. Oh tentu tidak, bukan bersembunyi. Ia sedang menanti-nanti siapa pelaku kehancuran dijamuan khusus yang mewah tersebut.

Saat Mingyu akan membuka mulutnya, Jungkook dengan cepat menutup mulut sahabatnya itu.

"Mereka datang!" Bisik Jungkook lagi.

Kedua pria yang gagah itu bersembunyi di bawah kolong meja dan memperhatikan dua orang lainnya yang melompat masuk dari luar jendela kaca. Dua pria tinggi berkaki jenjang dengan stelan jas merah menyala, dan menenteng senjata di masing-masing tangan mereka.

"Cek satu persatu mayat-mayat ini. Adakah wajah sang iblis billionaire itu atau tidak." Suruh pria yang memiliki tato dibagian lehernya sambil menyesap rokok yang terselip di jarinya.

Mendengar ucapan mereka, sontak saja Mingyu langsung menaikan satu alisnya dan memandangi wajah sahabatnya yang sudah mengulas senyum tipis. Senyum tipis dingin bagai dasar lautan yang tak terjangkau.

"Kau dengar? Si kembar sialan itu berkhianat padamu."

Tak mau menjawab ucapan Mingyu, Jungkook keluar dari bawah kolong meja tersebut dan berdiri dengan begitu gagah.

"Tak usah mencari, aku masih hidup." Suara berat Jungkook mengagetkan kedua pria yang ternyata adalah kembar. "Wow! Hamburan peluru kami tak mengenaimu satu pun? Tuan Jeon Jungkook memang benar-benar hebat." Puji salah satu dari mereka yang memiliki warna rambut blonde dan bola mata yang kecoklatan.

"Tentu saja. Peluru kalian yang tak berguna itu mana mungkin bisa melukaiku." Angkuh Jungkook sambil merapihkan jasnya yang sedikit berantakan.

Tak lama kemudian, Mingyu pun telah berdiri gagah di belakang Jungkook dengan kekehan mengejeknya menatapi kedua pria kembar tersebut.

"Benar-benar lucu. Tunas yang baru tumbuh bisa melupakan akar induknya? Cihh!" Desis Mingyu dengan mimik wajahnya yang sudah berubah menjadi dingin. Tak kalah dinginnya dari Jungkook.

"Sudahlah. Kita semua saudara, kan? Mari berpelukan." Sungguh, Jungkook tak ingin membunuh mati kedua pria kembar yang berumur 20 tahun tersebut.

Kedua pria kembar itu adalah anak buah terpercaya Jungkook juga Mingyu. Mereka telah diangkat dan dididik dengan begitu hebat oleh Jungkook agar bisa menjadi pria yang menakutkan sepertinya. Diberi kekayaan yang menumpuk, dibekali ilmu kejam oleh Jungkook, diajari merakit senjata juga granat, hingga mereka bisa menjadi diri mereka yang sekarang. Setan kembar merah, itu lah julukan yang mereka dapatkan. Mereka selalu mengenakan jas merah licin yang mengkilap saat beraksi, hingga mereka mendapati julukan seperti itu.

"Maafkan kami, Tuan Jungkook. Kami menyayangimu, sungguh! Iya kan, saudaraku?"

"Iya, itu benar. Tapi kami lebih menyayangi kekuasaanmu."

"Dan ingin merebut julukan iblismu." Ujar dua pria kembar muda itu bergantian membuat Jungkook benar-benar menggeleng-gelengkan kepalanya tersenyum lancip.

"Tak tahu diri!" Sinis Mingyu benar-benar muak dengan kedua pria itu.

"Selesaikan!" Ucap si kembar bersamaan, dan langsung ingin menghamburkan peluru ke arah Jungkook juga Mingyu

Jangan kira Jungkook dan Mingyu tak tahu taktik main mereka, benar-benar basi cara mereka untuk membunuh Jungkook juga Mingyu. Sebelum mereka sempat menghamburkan peluru-peluru menjijikan itu, Jungkook dengan kakinya melompat dan langsung menendangi wajah salah satu pria kembar tersebut hingga terjatuh ke belakang.

"Anak pengemis yang kupungut dan kudidik ingin membunuhku? Ingin membunuh ayah mereka sendiri? Huh?" Tandas Jungkook sambil menginjaki berulang-ulang kali wajah tampan laki-laki itu sampai mengeluarkan darah pada hidungnya.

"IBLIS!!" Teriak si kembar yang satunya tak terima melihat saudaranya diperlakukan seperti itu.

Saat ia ingin menembak Jungkook, sebuah peluru telah lebih dulu bersarang pada dada kirinya yang diberikan oleh Mingyu.

"Anak-anak menjijikan!" Mingyu berjalan mendekati si kembar yang sudah ia tembak dadanya itu hingga terbatuk mengeluarkan darah segar dari mulutnya.

"Cepat pertemukan dia dengan Tuhan." Suruh Jungkook pada Mingyu untuk membunuh kembar yang sudah terkena tembakan itu.

"Dengan senang hati!" Saat Mingyu akan menarik pelatuk pistolnya dan menembusi tengkorak kepala kembar itu, dengan sisa-sisa tenaganya si kembar yang wajahnya telah hancur karena diinjaki oleh Jungkook, ia meraih pistol di dalam jasnya dan menembak tangan kekar Mingyu hingga terlepaslah pistol dari pada tangan tersebut.

"Sialan!" Umpat Mingyu sambil menahan sakit pada tangannya dan menutup luka tembak itu agar darah tak terus mengalir.

Jungkook merasa bangga. Ternyata anak didiknya memang tak mudah menyerah. "Kasihan sekali kalian. Nyawa kalian berdua benar-benar tak ada artinya bagiku."

Setelah mengucapkan itu, Jungkook menoleh ke sampingnya, di mana ada sebuah potongan meja kaca yang telah pecah. Dengan senyum lebar ia mengambil potongan kaca yang cukup lebar itu dan kembali ke tempatnya semula.

"Kau benar-benar iblis, Tuan Jungkook." Maki pria itu sebelum akhirnya—

"Paman menyayangimu, Yeonjun!" Jungkook menarik lancip lekuk bibirnya dan langsung menekan potongan kaca yang tajam itu pada batang leher Yeonjun. Ditekannya begitu kuat, sangat-sangat kuat sampai Yeonjun menyemburkan darah-darah kental dari mulutnya.

Dengan matanya sendiri, Soobin yang menjadi adik kembar Yeonjun menyaksikan kematian saudaranya dengan begitu sadis dan kejam di tangan Jungkook. Jungkook menekan kuat-kuat kaca tajam itu dengan tenaganya sampai memutuskan kepala Yeonjun dari tubuhnya. Terpisahlah kepala dan tubuh Yeonjun.

"Nice!" Cicit Jungkook sambil memegang rambut kepala Yeonjun yang telah terputus, lalu dilemparnya keluar jendela hotel.

"Yeonjun!!!" Tangis pecah Soobin begitu histeris seakan ingin gila detik itu juga melihat saudara kembarnya, dagingnya, separuh jiwanya telah mati begitu tragis.

"Ju-Jungkook..." Mingyu melotot tak habis pikir. Mengapa Jungkook sangat suka menghabisi nyawa orang dengan cara yang begitu sadis? Tak cukupkah dengan menembak hingga tewas saja?

"Hei Soobin?!" Kini giliran Soobin yang akan mendapat bagiannya.

"Biar aku!" Jungkook mendorong tubuh Mingyu menjauh dari Soobin.

"Tembak saja dia." Mingyu memberikan pistol pada Jungkook yang langsung tak diterima.

"Aku tidak butuh itu" Jungkook mengambil botol minuman yang telah pecah, dan...

"Paman menyayangimu, Soobin!" Ia mengucapkan hal yang sama pada Yeonjun, lalu menancapkan botol kaca minuman yang telah pecah itu pada wajah tampan dan mulus Soobin.

Begitu mengerikan. Mingyu memejamkan matanya tidak kuat untuk melihat aksi sadis Jungkook yang menancapkan berulang-ulang kali pecahan botol kaca itu pada wajah Soobin sampai hancur tak berbentuk wajah lagi. Biji mata yang tercongkel keluar dan darah-darah segar yang muncrat mengenai wajah Jungkook.

Tewaslah sudah kedua kembar itu di tangan Jungkook. Terakhir, Jungkook mengangkat tubuh Soobin dan dilemparkannya juga keluar jendela hotel dan mendarat pada dasar halaman hotel hingga menjadi bubur daging yang terlihat lezat di mata para anjing-anjing liar yang kelaparan.

"Indah kan? Kau harus mencobanya!" Jungkook menepuki bahu besar Mingyu sambil memberikan senyum khas miliknya yang dingin.

Mingyu menelan ludahnya berat, ia memutar balik tubuhnya dan memperhatikan punggung lebar Jungkook dari belakang. Aura dingin mencekam yang begitu kuat sangat terasa pada diri Jungkook. Tak pernah Mingyu temui manusia sejenis Jungkook sebelumnya di dunia ini.

"Apa dia manusia? Kurasa aku telah bersahabat dengan sesosok iblis yang berasal dari neraka."

"Aku mendengarnya!" Saut Jungkook dari jauh yang masih mendengar cicitan Mingyu.

***

Sudah dua minggu lamanya setelah kejadian yang cukup mengerikan itu, dan selama dua minggu ini Mingyu menginap dan tinggal di rumah Jungkook sahabatnya, sahabat iblisnya. Bukan tanpa alasan Mingyu merengek untuk menginap di rumah Jungkook, itu semua karena ia sangat ingin dekat pada Jihyo. Ia ingin tahu bagaimana sifat asli wanita buta itu, dan apa yang membuat Jungkook sampai tertarik padanya.

Dan ternyata? Mingyu menemukannya, Jihyo memanglah wanita yang anggun dan lembut. Suaranya begitu merdu bagai alunan musik eropa yang menenangkan, dan wajah cantiknya itu sanggup membuat pria manapun menjadi ingin jatuh cinta padanya.

Dua minggu sangatlah cukup membuat Mingyu dan Jihyo menjadi sangat dekat dan akrab. Mereka selalu duduk bersama, dan banyak bercerita tentang kisah hidup mereka masing-masing.

Di sore hari yang cerah ini, Mingyu mengajak Jihyo untuk duduk bersantai di pinggiran kolam renang sambil merendamkan kaki mereka ke dalam kolam. Mingyu meneguk minuman dingin digelas kaca yang ia pegang, lalu melihat ke samping, ke arah wajah Jihyo yang memandang gelap lurus ke depan.

"Hei..." Jemari besarnya merapihkan anak-anak rambut Jihyo yang nakal, dan itu membuat wanita tersebut merasa canggung atas perlakuan lembut Mingyu.

"Boleh aku tahu satu hal?" Dengan senyum anggunnya Jihyo mengangguk, "maaf jika aku tidak sopan. Aku hanya ingin tahu, bagaimana bisa kau menjadi tunanetra seperti ini? Dari lahir atau..." Mingyu menghentikan ucapannya.

"Haha... tak apa, katakan saja." Jihyo benar-benar tidak merasa tersinggung, ia bahkan mengubah posisi duduknya dan berhadapan langsung dengan pria yang ada di depannya itu.

Ini yang menarik. Kini Mingyu telah tahu, bahwa sebenarnya Jihyo adalah wanita yang ceria, hanya saja ia menjadi ketakutan dalam tekanan Jungkook yang telah membelinya dari perdagangan manusia.

"Kau tahu?" Dengan sentuhan lembut Mingyu mengelusi pipi putih mulus wanita tunanetra tersebut, "kau wanita yang cantik dan ceria. Sayang sekali keadaanmu seperti ini."

Jihyo tak henti-hentinya tersenyum dan terus membuat Mingyu merasa kagum berulang-ulang kali. "Kebutaan ini aku dapatkan pada usia 5 tahun. Waktu itu aku sakit dan demam sangat tinggi, ibuku tak ada uang untuk membawaku kerumah sakit, dan akhirnya aku menjadi seperti ini." Ceritanya membuat Mingyu merasakan hatinya begitu tersayat. Disaat ia suka menghambur-hamburkan uang, ternyata di luar sana ada yang sangat membutuhkan Raja kejahatan dunia tersebut.

"Masih bisa, masih ada harapan untuk kau bisa melihat kembali."

Jihyo melototkan matanya yang tak bisa melihat itu, lalu tertawa dengan mimik wajah yang mendung. "Bagaimana bisa? Uang saja aku tak punya. Andai saja aku memiliki pekerjaan yang layak, aku ingin menabung dan mengoperasikan mataku yang buta ini."

Tak suka melihat wajah cantik itu menjadi murung, secepat mungkin Mingyu memegang tangan halus Jihyo dan menggenggamnya erat. "Hei hei hei... Kau lupa? Ada batman-mu di sini, aku yang akan mengatur semuanya. Ikutlah denganku besok, kita akan bertemu dengan dokter spesialis mata terbaik untuk melihat kondisi matamu, lalu kau akan dioperasi."

Jihyo bisa merasakan niat baik dan tulus yang Mingyu berikan. Siapa dirinya ini? Sampai ada pria tampan kaya raya yang ingin membantunya.

"Bukankah itu terlalu merepotkan? Seumur hidup pun belum tentu aku bisa mengembalikan biaya yang kau keluarkan untukku."

Diam-diam Mingyu tersenyum masam. Uang tak seberapa itu tak bisa Jihyo dapatkan seumur hidup? Oh Tuhan, ia harus banyak-banyak bersyukur, pikirnya.

"Jadilah wanita cantik yang ceria, balas aku dengan senyum anggunmu, jangan sampai ada yang menindasmu lagi, kau pantas bahagia."

Hening sejenak, hanya terdengar air yang jatuh dari pancuran patung ikan di ujung sana.

"Mingyu.." Jihyo mengangkat tangannya dan memegang pipi pria di hadapannya itu. "Kenapa masih ada manusia sebaik dirimu? Kau satu-satunya orang yang berlaku adil dan lembut padaku." Tutur Jihyo dengan suaranya yang halus.

Mingyu tersenyum saat melihat lekuk bibir Jihyo yang terukir begitu indah. "Sahabat memang begitu. Kita sahabatkan?"

Baru saja Jihyo ingin membuka mulutnya, terdengar sebuah suara.

"Ekhemm! Dramatis sekali kalian." Jungkook mengeluarkan suaranya membuat Jihyo secepat mungkin melepaskan tangannya dari pipi Mingyu.

Dengan stelan rapih yang mahal dan memegang sebotol wine berkelas di tangannya, Jungkook berdiri tepat di belakang pria dan wanita itu, dan mendengar semua obrolan Jihyo bersama Mingyu sedari tadi.

Berbeda dengan Jihyo yang sudah tertunduk merasa takut, Mingyu menepuk tempat di sebelahnya dan menyuruh Jungkook untuk bergabung dengan mereka. "Kemarilah, bergabung dengan kami dan menikmati air kolam yang dingin ini."

Hanya sebuah tarikan bibir yang tajam dan pandangan mata tajam yang Mingyu dapatkan. Itu sudah biasa, begitulah Jungkook.

Jungkook meneguk kembali wine pada botolnya, lalu berajalan mendekati Mingyu dan Jihyo. "Jadi kau buta sejak umur 5 tahun? Kasihan sekali kau." Sinisnya benar-benar tidak sopan pada Jihyo.

Jihyo berdiri, Mingyu pun ikut berdiri. "Aku tidak butuh rasa kasihanmu." Balas sinis Jihyo membuat Jungkook tersenyum sombong penuh ejek.

"Jungkook, hei... jangan kasar pada wanita." Cegah Mingyu karena melihat sahabatnya itu ingin berlaku kasar terhadap Jihyo

"Ssstt... diam, okay!" Jungkook menutup bibir Mingyu dengan jari telunjuknya dan itu membuat Mingyu merasa geli.

"Jauhkan tangan bau spermamu." Tak peduli dengan ucapan Mingyu, Jungkook kembali fokus pada Jihyo yang sudah memasang wajah menantangnya.

"Entah mengapa, tapi aku sangat jengkel dan muak melihat wajahmu yang kotor itu." Ujar Jungkook sambil mendorong kepala Jihyo dengan jari telunjuknya.

Tidak terima dengan perlakuan Jungkook, Jihyo ikut mendorong dada lebar Jungkook hingga sedikit termundur ke belakang. "Kau jauh lebih kotor dan menjijikan seperti anjing." \

"Jungkook, berhenti. Kalian seperti anak kecil saja." Baru saja Mingyu lengah untuk mengambil minumannya...

Byurrr...

Jungkook dengan tidak segan-segannya mendorong tubuh kecil Jihyo ke dalam kolam renang yang cukup dalam itu.

"Jihyo?! Ya ampun..."

Saat Mingyu akan melompat ke dalam untuk menolong Jihyo, seketika ia tersenyum tipis dan menghentikan niatnya. "Kau yang mendorongnya kan?"

Mingyu merebut botol wine dari tangan Jungkook dan meminumnya di depan pria itu. "Kau saja yang menolongnya."

Waw! Mingyu pergi meninggalkan Jungkook yang terdiam tak bersuara di tempatnya berdiri. Mata tajamnya kini melihat ke dalam kolam renang tersebut, di mana Jihyo yang ternyata tidak bisa berenang sudah berterial memanggil nama Mingyu.

Bahkan... Oh tidak, Jihyo mulai menangis. Untuk yang kesekian kalinya Jungkook membuat wanita buta yang cantik itu menangis karena ulahnya.

Bingung, itulah yang Jungkook rasakan. Bagaimana mungkin ia menolong Jihyo? Bahkan ia yang membuat Jihyo masuk ke dalam kolam tersebut.

Glup!

Jungkook menelan ludahnya susah dan melotot cukup panik saat melihat pergerakan Jihyo yang meredup. Akhirnya, dengan gerakan cepat Jungkook melepaskan pakaian atasnya dan langsung melompat ke dalam kolam itu.

Dan di ujung sana, Mingyu yang ternyata sedang bersembunyi, ia pun tersenyum lebar. "Rasakan sensasinya.

"Mingyu..."

Jihyo memeluk erat leher tegas Jungkook saat Jungkook sudah mengangkat dan menggendongnya di dalam air.

Huh, benar-benar sore hari yang membuat jantung Jungkook berdetak tak karuan. Jihyo begitu kedinginan dan terus memeluk Jungkook yang ia kira adalah Mingyu. Entah ini sopan atau tidak, tetapi Jihyo begitu menikmati wangi badan Jungkook dan menempelkan bibirnya pada dada lebar berbentuk itu.

Jungkook merasakan jantungnya yang begitu pecicilan di dalam sana saat mengamati wajah dan bibir cantik Jihyo yang basah.

Saat Jungkook ingin mengecupi bibir indah itu, "Jungkook keparat. Kurang ajar sekali dia, harusnya dia tahu kalau aku tidak bisa berenang."

Jungkook melotot dan menghentikan niatnya untuk mengecup bibir menggoda itu. "Tapi aku jugakan yang menolongmu."

"KAU?" Dengan wajah yang kembali datar Jihyo melepaskan pelukannya dan menjauhkan wajahnya dari dada Jungkook yang wangi dan lebar.

"Munafik sekali anda, kau sudah menciumnya sedari tadi." Goda Jungkook dengan senyum tampan khas miliknya yang dingin begitu memikat.

"Turunkan aku, siapa suruh kau menolongku? Turunkan! Turunkan! Turunkan!" berontak Jihyo yang tidak dipedulikan Jungkook, lalu berjalan ketepian dan mendudukan Jihyo pada tepian kolam tersebut.

"Karena ini sudah sore, mandilah denganku. Kita bercinta dengan romantis di dalam sini." Jungkook tak serius, ia hanya ingin menggoda Jihyo dan melihat bagaimana reaksi wanita itu.

"Bercinta saja dengan sandalku. Dasar mesum." Jihyo melemparkan sandalnya dan langsung pergi dari sana.

Jihyo tak tahu, kalau Jungkook sedang tersenyum sambil menggigiti bibir bawahnya memperhatikan tubuh indah menggoda Jihyo yang tercetak jelas pada pakaian basah yang dikenakan.

Baru saja ingin berimajinasi kotor, Mingyu muncul dan menertawainya. "Penolakan mentah-mentah, hahaha"

"Diam!"

"Bercinta saja dengan sandalku. Dasar mesum. Hahahaha!" Mingyu mengulangi ucapan Jihyo dengan suara dan gerakan yang dibuat-buat seperti wanita.

Jungkook terkekeh dan terus tersenyum begitu manis. Ia naik kepermukaan dan mengelap dadanya yang penuh bulir-bulir air.

"Aku tidak mau menerima penolakan."

***

TBC...

Continue Reading

You'll Also Like

54K 2K 14
[ special project 1 ] Kumpulan oneshoot kookv yang telah dibuat oleh beberapa author dengan genre yang berbeda. Yuk intip➡
241K 21.7K 37
'Take my hands now, you're the cause of my euphoria'-JK 'I need you, and i know you'll come...For me'-PCY Menceritakan kisah Dokter bedah menikah den...
13.5K 1.7K 26
Bahasa : Baku Start : 26 June 2021 Finish : 25 July 2021 Cover by : @i_vennie2 [Alur cepat, Belum Revisi] Hidup ini begitu banyak cobaan, berbagai k...
41.9K 4.8K 24
Jisoo memakai topeng kepalsuan demi mewujudkan mimpinya melihat Kim bersaudara hancur.. Peak Rank #1 Jisoo (12-1-2023) #2 liskook (2-1-2023) #2 vsoo...