NAVYA || TERBIT

By admla_

6.4M 574K 70.1K

•DILARANG PLAGIAT DALAM HAL APAPUN! •NAVYA telah terbit di penerbit Galaxy Media. •Temukan novel Navya di TBO... More

PROLOG
BAB 01: NAVYA
BAB 02: NAVYA
BAB 03: NAVYA
BAB 04: NAVYA
BAB 05: NAVYA
BAB 06: NAVYA
BAB 07: NAVYA
BAB 08: NAVYA
ROOM CHAT
BAB 09: NAVYA
VISUAL NAVYA
BAB 10: NAVYA
BAB 11: NAVYA
BAB 12: NAVYA
BAB 13: NAVYA
BAB 14: NAVYA
BAB 15: NAVYA
BAB 16: NAVYA
BAB 17: NAVYA
BAB:18 NAVYA
BAB 19: NAVYA
BAB 20: NAVYA
BAB 21: NAVYA
BAB 22: NAVYA
BAB 23: NAVYA
BAB 24: NAVYA
BAB 25: NAVYA
BAB 26: NAVYA
BAB 28: NAVYA (RC)
BAB 29: NAVYA
BAB 30:NAVYA
BAB 31: NAVYA
BAB 32: NAVYA
BAB 33: NAVYA
BAB 34: NAVYA
BAB 35: NAVYA
BAB 36: NAVYA
BAB 37: NAVYA
BAB 38: NAVYA
BAB 39: NAVYA
BAB 40: NAVYA
BAB 41: NAVYA
BAB 42: NAVYA
BAB 43: NAVYA
BAB 44: NAVYA
BAB 45: NAVYA
BAB 46: NAVYA
BAB 47: NAVYA
BAB 48: NAVYA
BAB 49: NAVYA
BAB 50: NAVYA
BAB 51: NAVYA
BAB 52: NAVYA
BAB 53: NAVYA
BAB 54: NAVYA
BAB 56: NAVYA
BAB 55: NAVYA
BAB 57: NAVYA
BAB 59: NAVYA
BAB 60: NAVYA
BAB 61: NAVYA
BAB 62: NAVYA
BAB 63: NAVYA
BAB 64: NAVYA
BAB 65: NAVYA
BAB 66: NAVYA
BAB 67: NAVYA
BAB 68: NAVYA
NEW STORY!
VOTE COVER
BANNER PO NAVYA

BAB 58: NAVYA

60.5K 6.5K 397
By admla_

Happy reading!
.
.
.

Author POV

Navya keluar dari dalam lift dan berjalan menuju dapur. Ini sudah hari kedua Samuel pergi ke Jerman. Mama dan kakaknya pun menginap disini sampai sebulan ke depan. Karna mereka tau jika Navya butuh bantuan setelah melahirkan, apalagi Jessy tak bisa tenang jika anaknya akan melahirkan sebentar lagi.

Di dapur ada Silla yang tengah membikin sesuatu, Navya menghampiri kakaknya. "Mama mana?" celetuk Navya.

Silla yang terkaget karna kedatangan Navya pun langsung menumpahkan air. "Bisa nggak sih nggak bikin kaget?" ketus Silla.

Navya menaikan sebelah alisnya. "Gue cuman nanya mama kemana kok, sensi banget udah kayak bumil," ucap Navya tidak kalah ketus.

"Lah, bukannya lo yang bumil ya? Kenapa jadi gue anjir," ucap Silla.

"Lo sensi udah kek orang hamil," kata Navya.

Navya meletakkan gelasnya di atas meja dan kembali menatap Silla. "Di lap ya, nanti kalo ada yang keplesetkan bahaya," sambung Navya.

Dia pun langsung pergi dapur dan meninggalkan Silla yang diam ditempat, gadis itu menggelengkan kepalanya pelan. Navya mencari keberadaan sang mamayang sejak tadi tidak terlihat terus.

Akhirnya Navya memutuskan untuk kembali ke dalam kamarnya yang ada di lantai tiga. Navya membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam. Sudah dua hari Navya tidur sendiri di kamar tanpa adanya Samuel. Biasanya pria itu akan selalu membuat Navya kesal, tapi sekarang wanita itu malah kesepian.

Navya duduk di tepi ranjangnya, ia mengambil ponselnya dan melihat ada notif pesan dari Samuel.

My boy! 😡❤
Nay
Udah bangun kan?
Cuman mau kasih tau kalo besok aku pulang

Navya tersenyum senang melihat pesan dari Samuel. Baru ingin loncat-loncat tapi keburu ingat jika sekarang berbadan dua. "Bisa-bisanya gue lupa kalo lagi hamil, untung kagak ada Samuel," gumam Navya.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu kamar membuat Navya mengalihkan perhatian nya, ia berjalan menuju pintu kamar dan membukanya dan saat di buka terlihat sang mama. "Mama? Kenapa ma?"

Jess tersenyum manis. "Turun yuk, mertua kamu datang tuh sama Alva," ucap mama dengan lembut.

"Waahh Alva, udah lama Navya nggak ketemu dia," kata Navya yang kangen dengan adik iparnya.

Sudah hampir tiga bulan Navya tidak ketemu keluarga Samuel. Karna kedua mertuanya yang sekarang memilih untuk tinggal di Amerika sementara waktu saja.

Navya dan Mamanya keluar dari dalam lift dan melihat Alva yang sudah menunggunya di depan pintu lift. "Alva."

Alva memeluk Navya dengan erat. "Kakak Navya." Anak itu sangat merindukan kedua kakaknya, mereka hanya bisa berkomunikasi lewat media sosial. Karna Alva harus ikut kedua orang tuanya tinggal di Amerika.

Navya melepaskan pelukannya. "Alva tambah tinggi ya? Kelas berapa nih sekarang?" tanya Navya dengan membawa Alva pergi ke ruang keluarga.

"Kelas 2 kak," jawab Alva yang menunjukkan angka 2.

Di ruang keluarga sudah ada keluarga Navya dan Samuel yang sudah berkumpul. Tapi disini Nevan, papa kandung dari Navya tidak bisa hadir karna ada urusan penting.

"Ya ampun anak bunda udah lama sekali kita tidak bertemu ya, Nay," ucap Bunda dengan lembut.

Navya menyalimi kedua orang tua Samuel. "Hehehe iya bun, kalian apa kabar?" tanya Navya yang duduk disofa kosong.

Bunda tersenyum manis kepada Navya. "Kami baik kok, duhh bentar lagi cucu bunda lahir ya," kata Bunda ketika tau Navya akan segera melahirkan.

"Iya dong hehehe," ucap Navya dengan terkekeh pelan.

Bunda menatap sekeliling dan mencari keberadaan putranya. "Samuel mana? Kok nggak ada?" tanya Bunda.

"Samuel ke Jerman, katanya ada urusan penting," jawab Navya.

Vano menggelengkan kepalanya. "Bener-bener tuh anak dugong, udah tau istrinya lagi hamil malah di tinggal kerja," ucap Ayah.

"Sepertinya kamu tidak berkaca dulu gimana" sinis Bunda dengan menatap tajam ayah.

"Apa? Aku nggak pernah ninggalin kamu ya sayang," ucap ayah dengan tersenyum.

Bunda menatap tajam ayah "jangan sampe meja ini menghantam wajah mu mas" celetuk Bunda.

Mereka terkekeh pelan melihat tingkah Chika dan Vano. Jess sebagai mama Navya pun ikut tertawa melihat tingkah lucu besannya itu.

Alva menatap Navya dengan bingung, lebih tepatnya pria itu menatap perut wanita itu. "Kok perut kakak Nay besar? Perasaan waktu itu nggak begini deh," celetuk Alva bingung.

Mereka menatap kearah bocah laki-laki itu. "Di dalam perut kakak Nay ada adek bayinya," jelas Bunda kepada Alva.

"Adek bayi? Kok di perut bunda nggak ada?" tanya Alva dengan polos.

Vano yang sedang minum langsung tersedak mendengar ucapan anak bungsunya itu. "Ya, nggak ada sayang," ucap Bunda dengan lembut.

"Alva mau adek ga?" Tanya Vano dengan menarik-turunkan alisnya.

Alva menganggukkan kepalanya cepat "MAU!!!" Sahutnya yang membuat Chika terdiam dan menatap tajam suaminya.

"Tuh bun, Alva ingin punya adek katanya, yuk buat hehehe," goda Vano kepada istrinya.

Chika melotot mendengar ucapan suaminya. "Inget umur Vano! Kau itu sudah berkepala empat, tidak malu apa sama menantu? Sudah ingin punya cucu juga," ketus Bunda.

Mereka terkekeh pelan mendengar ucapan sepasang suami Istri itu. Navya menggelengkan kepalanya. "Bunda sama ayah lucu ya, sama-sama humoris," kata Navya kepada mertuanya.

"Humoris sama keluarga, sifat iblis depan musuh," sindir Bunda.

Vano mengulumkan senyuman nya "ayo lah sayang, kenapa jadi laki-laki itu serba salah ya? Jadi cuek salah, jadi humoris pun salah juga" ucap Vano.

"Bener tuh om, Alka juga bingung kenapa selalu salah ya?" Timpal Alka yang sejak tadi diam.

"Sudah nasib al, perempuan itu selalu benar, dan kita sebagai kaum LAKIK cuman bisa mojok aja" ujar Vano dengan dramatis.

Chika mencibirkan suaminya. "Kalian liat? Samuel dan Vano sangat mirip bukan? Sama-sama punya sikap yang gila jika di rumah, tapi berubah menjadi iblis saat di luar," ucap Bunda.

"Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya, yang penting mereka sangat menghibur keluarga bukan," kata mama.

"Yeah, kau benar."

Bunda menatap kearah Alva sih. "Kamu jangan seperti ayah dan abangmu ya? Nanti bunda bisa stress kalo semuanya pada gesrek," sambung Bunda.

Alva menganggukkan kepalanya. "Ayah sama abang gila ya bun?" tanya Alva dengan polos.

"Banget, apalagi kalo mereka gabut, gabutnya kadang bunuh orang," jawab Bunda dengan melirik suaminya sekilas.

Vano terkekeh pelan. "Pegang omongan aku, jika nanti Alva akan menjadi seperti aku dan Samuel," kata Vano santai.

"Sudahlah kalian ini seperti anak kecil, inget kita sudah ingin punya cucu," lerai Jessy dengan memperingati mereka.

Navya hanya tersenyum manis dan menyenderkan tubuhnya di sofa. Badan Navya sangat pegal sekarang, rasanya ingin tiduran di atas kasur tapi bosan juga dia.

Alka menatap adiknya yang sepertinya pegel-pegel. "Lo kenapa?" pandangan mereka tertuju pada Navya yang tiba-tiba diam dan menyandarkan tubuhnya di sofa.

Navya menggelengkan kepalanya. "Agak mules perut aku," ujar Navya.

"Mules banget?" Navya menggelengkan kepalanya.

"Kontraksi kecil, mungkin berapa hari ke depan kamu sudah melahirkan," sambung mama.

Navya tidak tahu jika hal itu. "Apa melahirkan normal itu sakit?" tanya Navya yang takut dengan lahiran normal, tapi dia ingin merasakan perjuangan menjadi seorang ibu.

Bunda dan Mama saling melemparkan tatapan. Jika mereka kasih tau maka Navya akan kepikiran dan pasti takut nantinya.

"Kenapa surga itu di telapak kaki ibu? Navya tau jawabannya?" tanya Mama kepada putrinya.

Navya mengangguk pelan. "Karna perjuangan seorang ibu ketika mengandung dan melahirkan anaknya yang mempertaruhkan nyawanya demi malaikat kecil yang sudah dia kandung selama sembilan bulan," jawab Navya.

Jess mengulumkan senyumannya. "Mungkin lahiran normal itu agak sedikit sakit, tapi percaya sama mama. Ketika Navya mendengar suara tangisan anak kamu dan Samuel, maka rasa sakit itu hilang lalu di gantikan dengan rasa terharu dan bahagia," jelas Jess.

"Nah, bener. Dulu Bunda waktu mau lahiran Samuel juga sempat mikir, apa lahiran normal itu sakit atau tidak. Dan pas hari itu datang bunda merasakannya, tapi tidak lama semuanya hilang dan di gantikan dengan rasa bahagia yang teramat dalam ketika mendengar suara tangisan anak kita," timpal Bunda.

Navya mengangguk paham. Sebenarnya Samuel sudah menyuruh untuk caesar saja, cuman Navya menolak dan memilih untuk melahirkan normal walaupun dia pribadi agak takut.

Sedangkan ditempat lain Samuel berada di bandara. Pria itu baru saja tiba di Indonesia setelah dari Jerman. Dia berbohong kepada Navya karna ingin memberikan kejutan, harusnya besok dia pulang, tapi Samuel sudah menyelesaikan semua tugasnya.

Ting

Jordan Kendrick
Selamat siang tuan. Apa tuan bisa ke kantor? CEO perusahaan RH ingin menemui anda

Samuel mengehela napas panjang, terpaksa dia tunda pulang ke rumah. Mau tidak mau harus ke kantor dulu sebelum pulang, karna memang sudah dibuatkan janji untuk bertemu. Samuel masuk ke dalam mobil jemputannya. "Ke  kantor ya," ujar Samuel kepada sang supir.

"Baik tuan."

🍂🍂🍂🍂

Malam ini Navya duduk di pinggiran kolam renang sendirian. Setelah makan malam tadi Navya memilih untuk duduk sebentar di pinggiran kolam renang, ia ingin menghirup udara segar.

Nayvya menatap pantulan dirinya di dalam air. "Nggak nyangka bentar lagi jadi gue bakal jadi nyokap," kata Navya pada dirinya sendiri.

"Yang awalnya cuman bercanda, eh malah beneran di nikahin," sambung Navya yang mengingat ide konyol dirinya dan Samuel berapa bulan yang lalu.

Begitu tidak kerasa bukan cepatnya waktu berjalan. Dulu dirinya yang sama sekali tidak mengenal siapa Samuel, dan bahkan sangat acuh saat Mila menceritakan tentang Samuel itu. Namun takdir berkata lain, dirinya malah di persatukan oleh Samuel sekarang.

Dan ternyata Samuel tidak secuek apa yang dirinya pikirkan. Bahkan pria itu sangat menggemaskan saat manja dan merengek kepadanya.

Tiba-tiba Silla menghampiri Navya. "Heh Navya!" panggil Silla dengan ketus.

"Apa?" tanya Navya tanpa menatap kearah Silla.

"Lo yang teror gue? Ngaku lo!" ucap Silla dengan tajam.

Navya menatap kearah kakaknya, ia berdiri dengan perlahan. "Apaan sih lo nggak jelas, dateng-dateng nuduh orang sembarang aja," ketus Navya.

"NGGAK USAH PURA-PURA BEGO DEH! TINGGAL NGAKU APA SUSAHNYA SIH LO!" bentak Silla dengan mendorong bahu Navya dengan kencang.

Navya menyeimbangkan tubuhnya, ia menatap Kakaknya dengan tajam. "BISA NGGAK USAH DORONG GUE? LO BUTA HAH KALO GUE LAGI HAMIL?!" balas Navya dengan nada tinggi.

Cih, Silla berdecih sinis. "Peduli apa gue hah? Mau lo hamil kek, mau engga, bukan urusan gue! Gue cuman mau lo ngaku aja!" tegas Silla.

Bola mata Navya menajam seperti silet menatap kakaknya dengan tatapan tajam dan menusuk. "Punya bukti apa lo kalo gue teror lo? Lagian nggak ada gunanya juga gue teror orang nggak penting seperti lo!" ujar Navya dengan menunjuk sang kakak.

"Karna lo kan nggak suka sama gue! Apalagi suami lo itu," sinis Silla.

Navya terkekeh pelan mendengar ucapan Silla. "Nggak ke balik tuh? Bukannya lo yang nggak suka sama gue ya? Bahkan sampe mau bikin gue celaka, ups," sindir Navya.

Silla mengepalkan tangannya dan menatap Navya dengan tajam.

Byurrrr

Dia mendorong tubuh Navya hingga tercebur ke dalam kolam renang. "Mampus," celetuk Silla.

Navya yang kaget tiba-tiba di dorong ke dalam kolam, Dirinya sama sekali tidak bisa berenang. "MAMA, ABANG TOLONG!!!" teriak Navya kencang.

Silla yang mendengar itu langsung pergi dari area kolam renang.

Navya yang mencoba untuk pergi ke tepi kolam renang tapi kakinya keram tiba-tiba.

"Samuel tolongin aku," batin Navya.

Alva masuk ke area kolam renang dan melihat Navya yang di dalam kolam. "BUNDA, AYAH. KAK NAVYA KECEBUR DI DALAM KOLAM RENANG!" teriak Alva dengan kencang.

Bocah laki-laki itu melihat Navya yang sudah terlemas di dalam kolam. "kakak Nay bentar ya, Al cari bantuan dulu," ucap Alva.

Alva berlari kembali ke dalam rumah dan mencari semua orang.

Di ruang keluarga mereka tengah berkumpul, Samuel yang tiba-tiba datang membuat mereka terkaget. "Samuel udah pulang? Bukannya besok kata Nay?" tanya Bunda.

"Aku percepat hehehe, mana Nay?" ucap Samuel yang tidak melihat keberadaan istrinya.

Tiba-tiba Alva datang dengan berlari. "Kakak Nay kecebur di kolam renang," ucap Alva yang baru saja datang.

"APA?!" pekik Mereka dengan serempak.

Dengan cepat Samuel berlari menuju area kolam renang, disana Navya yang sudah pingsan membuat mereka kaget bukan main.

Samuel yang langsung menyebur ke dalam kolam dan menyelamatkan istrinya. "Kenapa bisa gini?" gumam Samuel cemas.

Pria itu membawa Navya naik ke atas dengan bantuan ayah dan Alka. "SIAPKAN MOBIL SEKARANG!!!" teriak Samuel lantang.

Samuel menggendong tubuh Navya ala bridal style, mama datang dengan membawa sebuah selimut. "Buat nutupin badan Navya," kata Mama yang langsung memberikan selimut untuk putrinya.

Mereka pun pergi keluar rumah untuk membawa Navya ke rumah sakit. Samuel yang benar-benar sudah panik tiada hentinya memarahi Alka agar lebih cepat membawa mobilnya. "CEPETAN DIKIT BISA?" bentak Samuel.

Bunda yang ada di samping Samuel menenangkan putranya. "Sabar."

"Gimana Samuel bisa sabar, bun? Kalo terjadi kenapa-napa sama Navya dan anak Sam gimana?!" ucap Samuel yang tidak bisa mengontrol emosinya.

Niatnya pulang lebih cepat untuk menghabiskan waktunya bersama Navya. Eh malah dapat musibah seperti ini yang terjadi pada istrinya.

Di tempat lain kini Silla sudah mulai panik melihat Navya yang tidak sadarkan diri. Dirinya mengintipnya dari jendela kamarnya dimana semua orang langsung membawa Navya ke rumah sakit.

Silla yang terus mondar-mandir dengan gelisah. "Makin panjang urusannya, kalo Samuel tau itu ulah gue pasti dia bakal bongkar semua rahasia gue," gelisah Silla.

Tanpa pikir panjang Silla langsung memakai jaketnya dan mengambil tas dan ponselnya, ia memilih untuk pergi dari rumah Samuel dan Navya sekarang.

Di rumah sakit keluarga Narendra. Navya yang sekarang di tangani oleh para tim medis terbaik disana. Sejak tadi Samuel tidak ada hentinya mondar-mandir di depan pintu IGD.

Pria itu sangat khawatir dengan kondisi istrinya sekarang, Samuel mengepalkan tangannya untuk membalas siapapun orang itu yang berani mendorong istrinya ke dalam kolam.

Dia menatap Alka. "Bang, gue boleh minta tolong?" ucap Samuel.

"Apa?" tanya Alka datar.

"Nanti lo cek cctv di mansion ya, liat siapa yang dorong Navya ke dalam kolam," jawab Samuel. Alka menganggukkan kepalanya pelan.

Dan tidak lama seorang dokter keluar dari dalam ruang IGD. Mereka langsung menghampiri dokter yang menangani Navya. "Bagaimana keadaan putri saya?" tanya mama dengan khawatir.

"Dia tidak apa-apa, hanya terlalu menelan banyak air dan syok pastinya," jelas sang dokter.

"Kandungan Navya gapapa, kan?"

Sang dokter menganggukkan kepalanya pelan. "Tidak terjadi apapun pada kandungannya," jelas sang dokter.

Mereka semua termasuk Samuel bernapas lega. "Pindahkan Navya ke ruangan terbaik disini!" tegas Samuel yang langsung masuk ke dalam ruangan IGD.

Disana Navya terbaring di atas brankar, Samuel duduk di kursi samping brankar istrinya. Pria itu menggenggam telapak tangan Navya dengan erat. "Sayang, bangun yuk," ucap Samuel dengan pelan.

Satu tangan Samuel mengelus rambut Navya yang masih basah. "Maaf Nay, maaf aku ceroboh jaga kamu. Coba aku di samping kamu terus ini semua nggak akan terjadi," sambung Samuel dengan pelan.

Pria itu sangat tidak bisa melihat wanita yang dirinya cintai terbaring lemah di atas brankar rumah sakit. Samuel mengecup telapak tangan istrinya.
"Cepet sadar ya? Janji habis ini aku nggak bakal ninggalin kamu lagi," kata Samuel.

Dari luar keluarga mereka menatap Samuel, pria itu terlihat sangat khawatir kepada Navya. Chika dapat merasakan apa yang putranya rasakan, tatapan dan sikap Samuel tak bisa bohong.

Samuel bangkit dari duduknya, dia berniat memberikan kabar kepada teman-temannya tentang keadaan Navya. Apalagi Mila, gadis itu wajib tau.

-----Group Chat------

Para pendosa

Samuel
Gue di rs

RegalSat
Nay lahiran?

Bastiannjing
Anjir kok cepet banget. Bukannya kata lo masih seminggu atau dua minggu lagi?

Letta
Perempuan atau laki-laki, Sam? Terus kalian di rs mana?

Mila
ANJIR BESTIE GUE LAHIRAN

Samuel
Navya gak lahiran, dia kecebur di kolam renang. Dan sekarang dirumah sakit keluarga Narendra

RegalSat
Kok bisa?

Bastiannjing
WTF?!

SeanTll
Trs keadaannya?

Meganbgst
ANJING
KOK BISA? ADA YANG DORONG DIA?

Farhan
Tapi dia gapapa?

Mila
JANGAN BERCANDA WOY, LO TAU GUE PANIKAN! SAHABAT GUE KENAPA?!!!

Letta
Sam, lo gak bercanda, kan?

Samuel
Ga, gue serius. Kalian dateng aja besok, jangan sekarang. Navya masih butuh istirahat

Meganbgst
Oke

RegalSat
👍🏻

---------------

Samuel kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku, dia tak peduli dengan bajunya yang masih sedikit basah. Pikirannya hanya tertuju kepada sang istri dan calon anaknya.

Ditempat lain Regal dan yang lain tengah berkumpul di markas. Mereka saling melemparkan tatapan setelah mendapatkan kabar dari ketua mereka tentang Navya. "Gue rasa ada yang dorong sih Nay ke kolam, logika aja kalo dia jatoh sendiri," celetuk Megan.

"Nah, kalau dia jatoh sendiri kurang menyakinkan. Karna buat apa dia kesana kalau tau itu area bahaya? Nay juga gak sebodoh itu," timpal Zach yang sejak tadi menyimak.

"Firasat gue bilang sih kakaknya Navya, ya, nggak sih?" ujar Bastian yang meminta persetujuan kepada Sean, Farhan, dan juga Regal.

Regal mengangguk setuju. Tapi Megan dan kedua temannya mengerutkan kening bingung, karna mereka tidak tau masalah antara Navya dan sang kakak bagaimana. "Bentar, emang mereka ada masalah apaan dah? Kok bisa kakaknya yang dorong Navya," ujar Megan bingung.

"Silla tuh benci banget sama Navya. Alasannya sih gak tau, kecuali Mila. Dia tau alasannya, karna Navya cerita ke Mila," ucap Farhan.

Megan dan kedua temannya mengangguk paham. Mereka tak ingin tau lebih dalam, karna ini masalah pribadi orang yang gak harus mereka tau juga. Kecuali, Navya yang memberitahu sendiri kepada mereka.

Regal menghela napasnya. "Heran gue, Silla udah dewasa tapi kelakuaannya kayak bocah. Beda banget sama Navya, dia umur muda tapi pemikiran, dan sikap dewasa banget," kata Regal yang di setujui teman-temannya.

"Biarin aja, nanti Samuel juga turun tangan," celetuk Sean.

"Semoga nasibnya Silla kagak berakhir kayak Sarah ya," ucap Bastian.

Mengingat apa yang terjadi kepada Sarah membuat mereka berdigik ngeri, apalagi bagian Samuel menebas kepala gadis itu. Sangat mengerikan dan tidak pantas diliat oleh orang yang phobia gelap, darah, dan kekerasan. Karna Samuel tidak sensor sama sekali ketika mutilasi orang yang sudah menggangu ketenangannya.

--------

Hello, apa kabar kalian semua? Semoga selalu baik ya🤗💗

Jangan lupa follow @ameliandhra @wp.ayananadheera

@samuelnarendra_
@navyabeatarisa_
@gal.hrnndz
@ccmla_z
@seanmlvn
@bastiancromwell
@farhan_snjaya
@megnsptra
@arlettanica_
@gang_devilsangel

See you next part!

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 211K 77
#MEGANTARASERIES 1 👑 Jika semua laki-laki mengatakan bahwa seorang ibu adalah cinta pertamanya, maka hal itu tidak berlaku bagi seorang Axelino Dyla...
1.8K 163 14
Ini bukan kisah asmara yang berati. Kisah ini hanya menceritakan sepasang remaja yang baru mulai merasakan cinta. Bukannya tak berani mengungkapkan...
1.1K 115 43
Cerita ini menceritakan cinta yang begitu rumit dirasakan oleh seseorang ,yang baginya cinta itu tidak ada dan cinta adalah sebuah kepalsuan karena f...
19.2K 4.7K 64
Liana Alvender Ruby, seorang perempuan yang dikenal sebagai perempuan angkuh, keras kepala, egois dan sombong. Namun, semua pandangan itu berbalik...