NAVYA || TERBIT

By admla_

6.4M 574K 70.1K

•DILARANG PLAGIAT DALAM HAL APAPUN! •NAVYA telah terbit di penerbit Galaxy Media. •Temukan novel Navya di TBO... More

PROLOG
BAB 01: NAVYA
BAB 02: NAVYA
BAB 03: NAVYA
BAB 04: NAVYA
BAB 05: NAVYA
BAB 06: NAVYA
BAB 07: NAVYA
BAB 08: NAVYA
ROOM CHAT
BAB 09: NAVYA
VISUAL NAVYA
BAB 10: NAVYA
BAB 11: NAVYA
BAB 12: NAVYA
BAB 13: NAVYA
BAB 14: NAVYA
BAB 15: NAVYA
BAB 16: NAVYA
BAB 17: NAVYA
BAB:18 NAVYA
BAB 19: NAVYA
BAB 20: NAVYA
BAB 21: NAVYA
BAB 22: NAVYA
BAB 23: NAVYA
BAB 24: NAVYA
BAB 25: NAVYA
BAB 26: NAVYA
BAB 28: NAVYA (RC)
BAB 29: NAVYA
BAB 30:NAVYA
BAB 31: NAVYA
BAB 32: NAVYA
BAB 33: NAVYA
BAB 34: NAVYA
BAB 35: NAVYA
BAB 36: NAVYA
BAB 37: NAVYA
BAB 38: NAVYA
BAB 39: NAVYA
BAB 40: NAVYA
BAB 41: NAVYA
BAB 42: NAVYA
BAB 43: NAVYA
BAB 44: NAVYA
BAB 45: NAVYA
BAB 46: NAVYA
BAB 47: NAVYA
BAB 48: NAVYA
BAB 49: NAVYA
BAB 50: NAVYA
BAB 51: NAVYA
BAB 52: NAVYA
BAB 53: NAVYA
BAB 54: NAVYA
BAB 55: NAVYA
BAB 57: NAVYA
BAB 58: NAVYA
BAB 59: NAVYA
BAB 60: NAVYA
BAB 61: NAVYA
BAB 62: NAVYA
BAB 63: NAVYA
BAB 64: NAVYA
BAB 65: NAVYA
BAB 66: NAVYA
BAB 67: NAVYA
BAB 68: NAVYA
NEW STORY!
VOTE COVER
BANNER PO NAVYA

BAB 56: NAVYA

63.3K 6.2K 569
By admla_

Happy reading!
.
.
.

06.00 AM

Samuel keluar dari dalam lift dan menuju ruang makan, disana Navya sudah duluan sarapan karna suruhan dari Samuel sendiri. Pria itu menaruh tas nya di sofa ruang keluarga dan langsung menghampiri Navya.

Cup

Samuel mencium sekilas bibir Navya. "Morning sayang," sapa Samuel.

"Morning too," balas Navya dengan mengunyah kembali makanannya.

Pria itu duduk di samping Navya dan melihat sarapannya sudah di siapkan oleh Navya. "Oh, ya sayang," ucap Samuel yang membuat wanita itu menatap kearahnya.

Wanita itu menatap bingung Samuel. "Kenapa?" tanya Navya.

"Tadi aku liat keuangan kamu, kok totalnya segitu ya?" ujar Samuel dengan mengunyah sepotong roti.

Navya terdiam, sebelum menjawab pertanyaan yang dilontarkan suaminya Navya mencari alasan yang tepat agar suaminya tidak marah. "Kebanyakan ya Sam? Maaf ya, janji deh aku hemat," kata Navya dengan tidak enak.

Samuel menaikan sebelah alisnya. "Yang nyuruh kamu hemat siapa? Orang aku mau bilang kenapa keuangan kamu dikit banget? Sekali-sekali lah sayang kamu porotin aku, masa iya harus aku paksa dulu," cetus Samuel.

Huk huk huk

Mendengar jawaban suaminya membuat Navya terkejut hingga tersedak. Samuel yang melihat Navya tersedak langsung mengelus punggung Navya dengan lembut. "Hati- hati sayang," ucap Samuel.

Wanita itu menatap Samuel dengan datar. "Ya lagian kamu aneh, masa istrinya hemat kamu malah marah sih," ketus Navya.

"Harusnya ya kamu bersyukur kalo aku itu nggak boros," sambung Navya.

Samuel mengerutkan keningnya. "Percuma gue kerja kalo uang gue kagak di porotin istri sendiri," kata Samuel datar.

Navya mendengus kesal. "Entar kalo udah gede jangan kayak papa ya? Suka boros, terus sekalinya gabut beli mobil, atau nggak mansion," ucap Navya dengan memegang perutnya.

Samuel menatap kearah istrinya. "Heh kalo kalian hemat yang habisin uang gue siapa?"

"Tabung aja sih," ketus Navya.

Sedangkan Samuel tidak lagi menyahuti istrinya, pria itu memilih untuk diam karna kalo terus di lanjutkan, akan terus berlangsung sampe malam sekali pun. Setelah sarapan Samuel maupun Navya pun langsung berangkat menuju sekolah mereka. Kali ini Samuel membawa motornya karna waktu juga sudah mepet banget.

Navya naik keatas motor dan melingkarkan tangannya di perut Samuel. Pria itu menatap Navya dari kaca spionnya dan tersenyum simpul di balik helm, motor Samuel pun melaju dengan kecepatan sedang.

Di sepanjang jalan Navya bernyanyi kecil yang membuat Samuel terkekeh mendengar nyanyian istrinya itu. Mereka hanya saling diam, Samuel yang sibuk mengendarai motornya sedangkan Navya sibuk bernyanyi.

Lima belas menit perjalanan motor Samuel memasuki kawasan SMA Galaxy, pria itu menaruh motornya di samping motor para sahabatnya yang sudah berjejer rapih di parkiran.

Navya turun dari atas motor Samuel dan menatap pria itu. "Kamu jangan bolos loh! Awas aja kalo aku liat kamu lagi di lapangan, nanti tidur di luar," kata Navya.

Samuel mengacak-acak rambut Navya. dengan gemas. "Emang bisa tidur tanpa aku peluk? Hahaha," ledek Samuel.

"M-mana ada, kamu kali itu," ketus Navya dengan mengelak.

"Eleh, kemarin siapa tuh yang nangis minta di peluk?" sindir Samuel dengan melirik kearah istrinya.

Navya menutup mulut Samuel. "Diam! Nanti ada yang denger ihh," kesal Navya dengan menutup mulut Samuel.

Samuel terkekeh pelan dan melepaskan tangan Navya. "Walaupun aku bolos ga akan bego kok Nay," ucap Samuel.

"Iyain aja deh," ketus Navya. Dan Samuel tertawa kecil melihat istrinya kesal.

🍂🍂🍂

Samuel datang ke warung babeh dimana samua anggota dan para sahabatnya sudah berkumpul disana. Pria itu duduk di samping Sean yang sedang makan mie instan.

"Laper lo? Udah kek kagak makan setahun," ujar Samuel yang ikut bergabung dengan teman-temannya yang sudah pada berkumpul di warung dekat sekolah.

Sean mengangguk pelan. "Yoi, abis di jadiin babu tadi," celetuk Sean.

Samuel menaikan sebelah alisnya. "Babu? Sama siapa?" tanya Samuel.

"Bu Alsa, masa kita baru dateng di suruh bersihin lapangan," cela Regal.

Pria itu menganggukkan kepalanya pelan. "Bagus, sekolah gue jadi bersih sekarang," kata Samuel. Regal dan Bastian melemparkan kulit kacang kepada Samuel. "Sialan lo."

Megan dkk sibuk pada ngerjain tugas mereka. "Rajin banget dah lo pada, kek bakal pada masuk aja nanti," ucap Bastian.

"Tau tuh, ujung-ujungnya juga bolos," timpal Regal.

Bian menatap kearah mereka. "Sebenarnya ini tugas tiga bulan yang lalu sih, cuman kita baru ngumpulin karna di tagih terus," ujar Bian dengan santai.

Mereka semua tercengang mendengar ucapan Bian, bahkan Sean hampir tersedak makanannya. Tiga bulan? Mereka ngapain aja dah sampe tiga bulan, mana tuh guru juga kerajinan banget sampe inget tugas yang udah lama.

Samuel menatap tidak percaya ex musuhnya sangat jarang ngerjain tugas. "Buset dah, kalo Navya denger dapet ceramah dah lo pada," ucap Samuel yang mengingat sikap istrinya.

Megan melirik kearah Samuel. "Jangan cepu ye, gua injek nanti leher lo," ketus Megan kepada Samuel.

"Sebelum lo injek gue, kepala lo udah putus duluan dari leher lo!" tegas Samuel.

Mereka semua langsung terdiam mendengar ucapan Samuel yang sangat dingin. Samuel tipe orang yang tidak pernah main-main sama ucapannya, jika ada yang berani mengusiknya atau orang terdekat dia, maka siap-siap saja di tebas oleh Samuel.

Pria itu mengeluarkan ponselnya dan melihat kiriman email dari Jordan.

Regal dan Bastian berdehem pelan untuk mencairkan suasananya. "Sam." Samuel menaikan sebelah alisnya dan berdehem singkat.

"Gavin ajak balapan and tawuran lagi, mau kagak?" ucap Regal.

"Lo pada aja," kata Samuel datar.

Megan menutup buku nya dan melirik Samuel. "Kenapa lo? Ribut sama Nay?" tanya Megan dengan meminum air putih milik Zach.

Samuel menggelengkan kepalanya. "Gue bakal ke LA untuk perjalanan bisnis, mungkin Navya bakal gue ajak kesana," celetuk Samuel.

"HAH?!" Mereka semua kaget mendengar ucapan Samuel.

Farhan yang baru saja datang dan mendengar kabar jika Samuel akan ke LA pun terkaget. "Kok dadakan anjir?"

"Jordan baru kasih tau, mungkin sekitar sebulan gue disana," ucap Samuel.

"Nggak bisa sih Jordan aja apa? Terus kita gimana anjir kalo lo di LA," tanya Sean.

Samuel membuang nafasnya pelan. "Gue bakal omongin lagi nanti, semoga aja Jordan bisa ambil alih tugas gue," sahut Samuel.

"DEMO PERUSAHAAN SAMUEL, TOLAK SAMUEL PERJALANAN BISNIS KE LA" Teriak Megan dengan kencang.

Bastian dan Regal yang melihat itupun langsung ikutan "JANGAN BIARKAN KETUA KITA PERGI!!!" timpal Regal dan Bastian bersama.

#menolaksamuelpergi

Samuel menatap datar para anggota nya itu. "Brisik," ketus pria itu.

"Lagian Sam, anak buah lo kan banyak, Jordan juga orang kepercayaan lo, pasti bisa lah ambil alih tugas lo," kata Farhan yang mengingat sahabatnya memiliki banyak anak buah dan karyawan.

Kesal, Samuel memukul pundak sahabatnya. "Kan gue bilang nanti di omongin lagi, budek keknya kuping lo pada ya? Ke THT sono," ketus Samuel.

Mereka menggaruk tekuk yang tidak gatal mendengar ucapan Samuel.

🍂🍂🍂

Kini Samuel dkk berada di kelas mereka setelah bolos satu mata pelajaran saja. Samuel yang sejak tadi hanya sibuk mencoret-coret bukunya karna bosen, begitu pun sahabatnya yang lain.

Sean yang ada di samping Samuel menggelengkan kepalanya pelan. "Gabut banget anjir lo," kata Sean dengan melihat hasil gambaran Samuel.

"Banget, mana pelajarannya bosenin lagi," sahut Samuel yang sangat malas mendengar penjelasan guru pkn.

Sean mengangguk setuju dengan ucapan Samuel itu.

"SAMUEL, SEAN, REGAL, BASTIAN, FARHAN, KENAPA KALIAN BERLIMA SIBUK SENDIRI?!" Teriak bu Devi kepada mereka berlima yang sejak tadi tidak memperhatikan.

Regal menatap bu Devi dengan tersenyum manis. "Bosen bu, lagian ibu jelasin materi kek udah baca dongeng," celetuk Regal dengan santai.

"Jadi maksud kamu pelajaran saya bosenin gitu?" tanya bu Devi.

"BANGET BU" Ucap kelima pria itu dengan serempak.

Bu Devi mengelus dadanya. "Kalian berlima ini niat sekolah apa tidak sih? Kerjaannya setiap hari bolos, tawuran, masuk bk, bikin ulah," sarkas bu Devi

"Yehh sih ibu, nanti giliran kami udah lulus bakal kangen dah," celetuk Bastian.

"Nah benar tuh, gini-gini kami memberikan pekerjaan kepada pak Doni. Dia sebagai guru bk yang mengurus anak-anak yang bermasalah seperti kami berlima ini," timpal Farhan.

Para sahabatnya mengangguk setuju. "Lagian kalo nggak ada kami pak Doni makan gaji buta dong," ucap Samuel yang sejak tadi diam.

Sean hanya diam dan tidak membuka suaranya, pria itu takut jika nanti bu Devi akan mengamuk seperti dulu. Temen sekelas mereka hanya menyimak ucapan para badboy dengan bu Devi yang notabene termasuk guru killer.

"Sudah jangan banyak omong kalian! Sekarang dengerin materi yang saya terangkan!" tegas bu Devi.

Samuel mengangkat tangannya. "Kalo saya malas gimana bu?" tanya Samuel santai dan raut wajah yang tak berdosa.

"Silakan keluar dari kelas saya," ucap bu Devi dengan tegas.

Kelima pria itu tersenyum senang. "INI YANG GUE TUNGGU!" pekik Regal dan Bastian.

Samuel bangkit dari tempat duduknya dengan membawa tas mereka masing-masing. "CABUT GUYS!" suruh Samuel dengan berjalan keluar kelas.

Regal dan Bastian berdiri di depan bu Devi. "Salam bu, biar berkah saya bolos nya," ucap Regal dengan menyalimi bu Devi.

Bastian pun mengikuti Regal. "Bu Devi baik deh mengizinkan kita bolos, semoga dapet pahala ya bu," kata Bastian yang langsung menyusul teman-temannya.

Bu Devi memijat pangkal hidungnya dengan pusing menghadapi murid seperti Samuel dkk. "Depresi saya lama-lama kalo begini terus" gumam bu Devi.

Samuel berjalan di koridor sekolah dengan wajah datarnya, seragam sekolah yang acak-acakkan dan dua kancing terbuka. Pria itu menatap kearah teman-temannya. "Mau bolos kemana?"

"Ke kelas Mila sama Navya yuk, ajak mereka bolos juga," kata Bastian.

"Wihh sabi tuh," timpal Regal.

Sedangkan ketiga pria yang lain hanya diam, mereka pun memutuskan untuk pergi menuju kelas dua perempuan yang menjadi pawang Samuel dan Sean itu.

Di dalam kelas Mila daritadi terus memperhatikan Navya yang sedang mencatat materi pelajaran hari ini. Pelajaran ketiga tidak ada guru yang masuk, jadi kelas menjadi jamkos dan rame sekarang.

Yang lain sibuk dengan urusan macem-macem, sedangkan Navya sibuk mencatat materi pelajaran kedua tadi.

Mila menggelengkan kepalanya pelan, ia menatap kearah pintu dimana Samuel dkk masuk dan langsung membuat seisi kelas terdiam melihat kedatangan para badboy itu.

Samuel memberikan isyarat untuk tidak mengasih tau Navya. Pria itu berjalan menuju kursi belakang dan duduk di samping Navya dan memperhatikan wajah istrinya. Sedangkan Mila duduk di depan bersama Sean.

"Mil, kok parfum lo mirip Samuel ya?" ucap Navya yang merasakan parfum suaminya.

"Kenapa sama parfum aku?" tanya Samuel tiba-tiba.

Navya menatap kearah samping dan terlonjak kaget. "Kok kamu disini? Mila kemana?" ujar Navya dengan kaget.

Samuel menunjukkan Mila yang sedang bersama Sean. "Fokus amat sih, sampe suaminya datang kagak tau," ucap Samuel.

"Ini nulis materi," kata Navya dengan menunjukkan bukunya.

"Belajar apa tadi?" tanya Samuel dengan lembut.

Navya berpikir sejenak. "Bahasa inggris sama geografi," sahut Navya.

Samuel tersenyum simpul. "Ada yang nggak paham? Sini aku jelasin kalo ada yang kagak paham," ucap Samuel.

"Ihhhh kebetulan, aku tuh nggak paham sama soal yang ini nih." tunjuk Navya kepada soal geografi yang tidak dirinya pahami.

Samuel mengangguk kepalanya pelan, pria itu mengambil pulpen Navya dan mengerjakan tugas milik istrinya yang masih ada beberapa yang belum diisi oleh Navya.

Navya menatap Samuel dengan tidak percaya jika pria itu sangat tau pelajaran anak ips yang padahal Samuel anak ipa.

Tidak sampai lima menit semua tugas istrinya selesai semua. "Nah udah selesai," ujar Samuel dengan memberikan buku tulis istrinya itu.

Navya tersenyum tipis. "Makasih," ucap Navya.

"Sama-sama cantik," ujar Samuel dengan mengelus rambut istrinya.

"Kok kamu bisa tau pelajaran anak ips? Padahal kamu anak Ipa," tanya Navya dengan penasaran.

Samuel menatap Navya. "Aku pelajarin semua pelajaran, bukan hanya di jurusan ipa aja, tapi ips juga," sahut Samuel dengan jelas.

Navya menganggukkan kepalanya paham. "Oh, gitu ya? Pantes kamu bisa banget tadi," ujar Navya.

"Nanti kita belajar bareng di rumah, ok?"

"Ok boss" ucap Navya dengan memberikan hormat. Samuel menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah Navya

Samuel merangkul pundak istrinya agar mereka lebih dekat lagi. Tangan kanan Samuel mengelus rambut Navya yang panjang dengan lembut. "Istirahat kedua ke ruangan ya," bisik Samuel.

Kening Navya mengerut. "Mau ngapain?" tanya wanita itu bingung karna tiba-tiba Samuel mengajaknya ke ruangan.

"Tidur, aku ngantuk banget sayang. Hari ini juga bakal jamkos sampe pulang kok, jadi daripada kamu bosen dikelas mending ke ruangan aja," jawab Samuel.

Navya mengangguk paham. Dirinya juga sangat malas jika jamkos, namun dia tak memiliki kerjaan yang bermanfaat. Kebetulan Samuel mengajak dia ke ruangan, tidak mau sia-siakan kesempatan pun Navya menerima ajakan suaminya. "Kamu nggak bakal apa-apain aku diruangan nantikan? Kita cuman mau tidur aja?" cetus Navya karna tau terkadang suaminya suka iseng dan tidak tau tempat.

Senyuman Samuel terbit. "Gak janji, ya paling cuman minta susu aja hahaha," ucap Samuel yang diakhiri dengan tawaan singkat.

Navya yang sudah tidak kaget jika suaminya itu hal itu pun tidak keliatan takut, karna memang itu kebiasaan Samuel setiap malam. Dia larang pun tak ada gunanya, Samuel pasti akan diam-diam melakukan aksinya.

•••••••••••••••

Hai, maaf ya agak lama updatenya, aku lagi sibuk urus naskah Navya hehehe.

Oh ya, buat kalian yang masih tunggu Navya versi novel tungguin aja ya, tahun ini bakal terbit. Bahkan sebelum tahun baru, jadi jangan lupa menabung guys❤

Jangan lupa follow @ameliandhra @wp.ayanandhra

See you next part!

Continue Reading

You'll Also Like

19.3K 4.7K 64
Liana Alvender Ruby, seorang perempuan yang dikenal sebagai perempuan angkuh, keras kepala, egois dan sombong. Namun, semua pandangan itu berbalik...
GALAXY By startic✧

Teen Fiction

1.4M 43.7K 14
ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ ᴡᴀᴊɪʙ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ᴀᴜᴛʜᴏʀ!! ••• "Gua gamau nikah sama cowok gila dan keras kepala kaya lo!!" "Lo kira gua mau nikah sama cewek barbar dan susa...
37.1K 1.4K 26
Ini cerita dari Kinanti Azhira, gadis cantik dari kampung yang harus rela dinikahkan di usianya yang baru minginjak angka 20. Memiliki orang tua yan...
5.9K 752 52
Another World Of Kaptenz Eva R-03 Ini Prekuel dari cerita Suamiku Gangster Sekolah, pecinta SGS udah pasti kenal dengan Rendi dan Nefa. Jangan lupa...