NAVYA || TERBIT

By admla_

6.4M 574K 70.1K

•DILARANG PLAGIAT DALAM HAL APAPUN! •NAVYA telah terbit di penerbit Galaxy Media. •Temukan novel Navya di TBO... More

PROLOG
BAB 01: NAVYA
BAB 02: NAVYA
BAB 03: NAVYA
BAB 04: NAVYA
BAB 05: NAVYA
BAB 06: NAVYA
BAB 07: NAVYA
BAB 08: NAVYA
ROOM CHAT
BAB 09: NAVYA
VISUAL NAVYA
BAB 10: NAVYA
BAB 11: NAVYA
BAB 12: NAVYA
BAB 13: NAVYA
BAB 14: NAVYA
BAB 15: NAVYA
BAB 16: NAVYA
BAB 17: NAVYA
BAB:18 NAVYA
BAB 19: NAVYA
BAB 20: NAVYA
BAB 21: NAVYA
BAB 22: NAVYA
BAB 23: NAVYA
BAB 24: NAVYA
BAB 25: NAVYA
BAB 26: NAVYA
BAB 28: NAVYA (RC)
BAB 29: NAVYA
BAB 31: NAVYA
BAB 32: NAVYA
BAB 33: NAVYA
BAB 34: NAVYA
BAB 35: NAVYA
BAB 36: NAVYA
BAB 37: NAVYA
BAB 38: NAVYA
BAB 39: NAVYA
BAB 40: NAVYA
BAB 41: NAVYA
BAB 42: NAVYA
BAB 43: NAVYA
BAB 44: NAVYA
BAB 45: NAVYA
BAB 46: NAVYA
BAB 47: NAVYA
BAB 48: NAVYA
BAB 49: NAVYA
BAB 50: NAVYA
BAB 51: NAVYA
BAB 52: NAVYA
BAB 53: NAVYA
BAB 54: NAVYA
BAB 56: NAVYA
BAB 55: NAVYA
BAB 57: NAVYA
BAB 58: NAVYA
BAB 59: NAVYA
BAB 60: NAVYA
BAB 61: NAVYA
BAB 62: NAVYA
BAB 63: NAVYA
BAB 64: NAVYA
BAB 65: NAVYA
BAB 66: NAVYA
BAB 67: NAVYA
BAB 68: NAVYA
NEW STORY!
VOTE COVER
BANNER PO NAVYA

BAB 30:NAVYA

105K 8.8K 1.2K
By admla_

Happy reading
.
.
.

Author POV

Pagi ini di mansion Samuel dan Navya sudah dihebohkan dengan teriakan Samuel yang sangat kencang hingga terdengar sampe ke lantai satu.

Para maid dan pekerja lainnya hanya menggelengkan kepala mereka melihat kehebohan majikan mereka.

"SAYANG KAMU LIAT TALI PINGGANG AKU NGGAK?" teriak samuel dari dalam kamar.

Navya yang sedang mengupas buah menghela nafasnya pelan. "LIAT DI DEKET MEJA!" balas Navya teriak.

"NGGAK ADA SAYANG!"

Navya menatap satu maid yang lewat. "Nisa, tolong kamu kupasin ya," kata Navya lembut.

Maid itu mengangguk pelan. "Baik, nyonya."

Navya meletakkan pisau diatas meja dan langsung masuk ke dalam lift. Wanita itu memencet lantai 3 di mana letak kamarnya dengan Samuel. Di dalam lift Navya mendumel kesal, bagaimana tidak? Suaminya selalu saja bikin dia kesal di pagi hari jika mencari sesuatu yang dia lupa taruh di mana barang tersebut.

Padahal sudah dia bilang taro barang jangan sembarangan. Tapi bukan Samuel namanya kalo tidak ceroboh.

Ting

Navya keluar dari dalam lift dan masuk ke dalam kamarnya. Bola matanya melotot melihat kondisi kamar yang sangat berantakan seperti kapal pecah karna ulah suaminya. "SAMUEL KENAPA KAMARNYA KAMU BERANTAKIN?!"

Pria itu hanya menunjukkan senyuman tanpa dosanya. "Maaf sayang, aku cari tali pinggang tapi nggak ketemu," ucap Samuel menampilkan watandosnya.

"Kalo sampe ketemu sama aku kamu tidur di sofa malam ini!" tegas Navya.

Glek

Samuel menelan ludahnya kasar, dia sangat tidak bisa jika harus tidur di sofa, bisa-bisa badannya remuk semua.

Walaupun sofanya empuk, namun tetap saja. Ukurannya tidak sebesar ranjang mereka yang besar. Dan sepertinya ancaman istrinya itu tidak akan main-main.

Navya pergi ke meja belajar mereka, wanita itu mengambil benda yang daritadi dicari oleh Samuel dengan sangat heboh banget.

Dia menunjukkan kepada suaminya dengan mengangkat benda tersebut. "INI APA HAH?!" pekik Navya.

"E--eh kok ada sih? Tadi nggak ada sayang, serius deh," panik Samuel ketika sang istri berhasil menemukan benda yang dia cari daritadi.

Navya melemparkan tali pinggang Samuel ke lantai. "Makanya cari pake mata, bukan pake mulut! Beresin nggak mau tau! Liat ulah kamu kamar jadi berantakan kayak kapal pecah!" ketus Navya yang tidak suka dengan keberantakan.

"Nanti ya sayang, pulang sekolah aku beresin semua," ujar Samuel memakai tali pinggangnya.

Navya menatap tajam Samuel. "Ok, tapi jangan harap bisa peluk, cium, sama dapat jatah selama sebulan!" ancam Navya yang langsung meninggalkan suaminya yang terdiam disamping tempat tidur.

Samuel terbelalak mendengar ancaman dari Navya yang sepertinya tidak main-main. Tanpa ba-bi-bu lagi Samuel membereskan semua yang dia berantakin. Dia merapihkan buku-buku belajarnya dan Navya. Lanjut ke pakaian kotor yang dia bongkar tadi, seprei, bantal dan guling yang saling berjatuhan.

Pria itu membuang nafasnya kasar. "Nasib punya bini galak amat, ancamannya jatah mulu heran," celetuk Samuel pelan, takut istrinya mendengar.

"AKU DENGER LOH." Samuel hanya bisa pasrah. Pendengaran istrinya sangat tajam banget, padahal tadi dia sudah berbicara pelan banget, tapi tetap saja bisa di dengar.

Setelah selesai Samuel mengambil tas ranselnya, pria itu turun ke bawah karna udah hampir telat mereka ke sekolah karna acara dia yang lupa menaruh tali pinggangnya.

Satu minggu mereka izin dan kini sudah bisa kembali ke sekolah untuk menuntut ilmu. Samuel dan Navya sengaja tidak mau terlalu lama izin, mereka takut akan pada curiga kenapa mereka bisa tidak masuk dengan barengan.

Dibawah Navya sudah menunggu Samuel diruang keluarga. Tidak lama pria itu keluar dari dalam lift dan menghampiri Navya yang tengah memakai sebuah bando yang dikasih Bundanya tempo hari lalu. 

Navya melirik kearah suaminya. "Kamar udah di beresin?" tanya Navya menyipitkan matanya.

Samuel mengangguk pelan. "Udah cantik." Samuel pun langsung menarik tangan istrinya.

Mereka keluar dari mansion, di depan sudah ada bodyguard yang menjaga mobil Samuel. Kali ini dia akan menggunakan mobil ke sekolah, karna motornya masih dalam perbaikan karna kemarin sempat jatuh dan memiliki banyak lecet.

Navya masuk ke dalam mobil, wanita itu menghela nafasnya kasar, dapat dia tebak jika Samuel membeli mobil baru lagi dan lagi. Ini sudah kali ke-4 pria itu membeli mobil baru dalam satu minggu belakangan ini.

"Kamu beli mobil lagi?" tebak Navya ketika pria itu masuk ke dalam mobil.

Samuel mengangguk pelan. "Iya, kenapa?" kata Samuel.

"Mobilkan udah banyak sayang, masa iya beli lagi. Inget loh garasi kamu udah hampir penuh," ujar Navya yang sedikit prustasi dengan suaminya yang sangat boros.

Samuel menatap istrinya sekilas. "Kan, bisa di taro di mansion satu nya, lagian murah kok, cuman 4M doang." 

Mata Navya terbelalak mendengar ucapan Samuel yang menyebut harga mobil itu dengan sangat santai. 4M dibilang doang? Navya yang mendengar hal itu hanya bisa mengelus dada.

"Terserah kamu deh," kesal Navya.

Setelah menempuh perjalanan selama  20 menit mobil Samuel memasuki kawasan sekolah SMA Galaxy. Sekolah elite yang sekarang jadi milik keluarga Narendra karna dulu dibeli oleh Ayahnya hanya untuk menjalankan misi. Banyak para siswa menatap kearah pemilik mobil keluaran terbaru itu. Mereka sudah bisa menebak pemilik mobil tersebut. Siapa lagi kalo bukan Samuel Narendra. Anak pemilik sekolah serta penguasa disekolah.

Samuel menatap ke samping, pria itu mengambil dompetnya dan memberikan istrinya berapa lembar uang seratus dan beberapa card.

"Pegang, sisanya ada di atm," ucap Samuel kepada istrinya.

Navya menatap bingung uang dan tiga card yang di pegang Samuel sekarang. "Buat apa?" tanya wanita itu kepada Samuel.

"Buat belanja bulanan, jajan dan lain-lain," balas Samuel.

Wanita itu mengangguk pelan dan menerima uang dan card yang di kasih Samuel untuknya. "Kamu pegang uang?"

"Pegang kok," ucap Samuel. Navya mengangguk lalu memasuki uang serta card yang diberikan suaminya tadi ke dalam dompetnya.

Mereka keluar dari dalam mobil yang membuat warga sekolah terkaget melihat Samuel yang datang dengan seorang wanita yang terkenal di sekolah karna kepintarannya itu. Walaupun menjadi korban bullying di sekolah, Navya juga terkenal sebagai siswi paling pintar di sekolah yang menjadi saingan Samuel karna keduanya memiliki kepintaran yang sama-sama tinggi.

Samuel merangkul pinggang Navya dengan posesif. Mereka berjalan di koridor dan membuat banyak siswa/i yang bertanya-tanya ada hubungan apa mereka berdua itu.

Anjir samuel

Seminggu kagak masuk pas masuk langsung sama cewe

Kit ati anjir

Itu nay kan cewe pinter di sekolah ini?

Iya, yang pernah di bully letta

Anjir, sekarang ada perubahan ga sih?

Ada anjir, sekarang gaya nya ga kayak cupu lagi sih

Liat aja semua barang yang dia pake branded semua

Cocok sih sama samuel

Selera nya samuel yang pinter anjir

Mundur lah saingan gua nay

Sih juara kelas+olimpiade terus

Mereka hanya diam dan tidak memperdulikan omongan para warga sekolah. Sebenarnya, Navya agak risih jika menjadi pusat perhatian seperti ini, pasti dirinya akan menjadi bahan omongan para warga sekolah.

Dan untuk soal penampilan Navya memang sengaja merubahnya. Karna dia juga sadar, jika dia menjadi seorang istri dari keluarga Narendra yang sangat terpandang dan memiliki kelas atas. Walaupun Navya juga terlahir dari keluarga terpandang, cuman dia baru mau merubah semua penampilannya sekarang.

Dua hari sebelum masuk sekolah dia belanja keperluan sekolah barunya, dari seragam, rok, sepatu atau bahkan aksessoris untuk rambutnya juga dia beli. Dan itu semua dari brand ternama semua.

Samuel menganterin istrinya sampai ke depan kelas. "Belajar yang bener ya," ucap Samuel lembut.

"Iya, jangan bolos kamu! Awas aja kalo bolos aku cincang dirumah," ketusnya.

Samuel hanya tersenyum tipis. "Sip, sana masuk." Sebelum Navya masuk ke dalam kelas, pria itu menempelkan dua jarinya di kening Navya.

"Ini apa?" tanya Navya.

Pria itu mengulumkan senyuman. "Ada deh. Udah sana," balas Samuel. Navya mengangguk pelan, lalu dia masuk ke dalam kelas.

Setelah memastikan Navya masuk ke dalam kelas, barulah Samuel pergi ke kelasnya. Koridor yang semakin sangat rame, saat Samuel lewat semua orang langsung pada menyingkir karna tidak mau berurusan dengan leader Devil's Angel yang sangat kejam dan juga psikopat.

Navya masuk ke dalam kelas dan melihat Mila yang sedang mencatat tugas. "YUHUUU MILA! I'M COMEBACK!" pekik Navya kencang yang membuat seluruh siswa yang ada dikelas menutup kuping mereka masing-masing.

Mila terkaget dan membuat tulisannya ke coret, baru ingin marah tapi saat melihat pelakunya Navya dirinya tidak jadi marah. "OMG BESTIE KU!" balas Mila tak kalah kencang.

Mereka saling berpelukan seperti tidak bertemu bertahun-tahun. Navya melepaskan pelukannya dan menaruh tasnya di tempat duduknya, lalu melirik kearah buku tulis yang ada di meja Mila.

"Ngerjain apa lo?" tanya Navya

"Catetan seni," jawab Mila.

Navya hanya mengangguk paham, dia mengeluarkan ponselnya yang ada disaku roknya.

Mila merangkul pundak Navya lalu tersenyum menggoda. "Gimana malam pertamanya?" Mila menjeda ucapannya.

"Suka nggak? Pasti suka ya kan, kan pake baju haram hahaha," sambung Mila dengan diakhiri kekehan pelan.

Navya tersenyum malu ketika mengingat malam pertamanya dengan Samuel. "Suka sih, tapi terlalu sexy, udah kek mau ngelonte gue," bisik Navya agar tidak ada yang mendengar percakapan mereka.

Tawa Mila pecah mendengar ucapan Navya. "Muasin suami sendiri mah gapapa," timpal Mila.

Navya menabok kepala Mila. "Udah dong, jangan di bahas," kata Navya malu.

"Yah, nggak seru lo. Ayo dong cerita, pasti udah diterkamkan lo sama Samuel," goda Mila dengan menyenggol lengan sahabatnya.

Pipi Navya merah merona, wanita itu tidak mau menjawab pertanyaan Mila yang menurutnya itu privasi dirinya dan Samuel saja. Dan hanya mereka berdua saja yang tau, tidak perlu di umbar ke teman-teman mereka.

🍂🍂🍂🍂

Di tempat lain Samuel dkk memutuskan untuk bolos di taman belakang sekolah. Kali ini mereka bolos pelajaran bahasa jepang, yang mana itu adalah mapel yang sangat tidak mereka suka.

Samuel duduk dibawah pohon dengan mengunyah permen karet yang dia simpan disaku celana sekolahnya.

Tidak dengan para sahabatnya yang ngerokok, Bastian menyodorkan sebungkus rokok kesukaan Samuel. "Nggak ngerokok lo?" tawar Bastian.

"Nggak," tolak Samuel.

Sean menaikan sebelah sebelah alisnya. "Kenapa? tumben banget."

Pasalnya Samuel tidak pernah nolak kalo di tawarin sebuah rokok.

"Gue pengen stop ngerokok sih," celetuk Samuel.

Mereka menatap kearah Samuel dengan bingung, ucapan pria itu membuat teman-temannya tercengang. Samuel berhenti merokok? sangat mustahil dan sulit untuk di percaya banget.

"Lah, kenapa? Disuruh istri lo?" tebak Farhan.

Samuel menggelengkan kepalanya. "Bukan."

"Terus? Nggak mungkin sih tiba-tiba, seorang Samuel berhenti ngerokok dan minum begitu aja tanpa ada alasan dan larangan." Bastian sama sekali tidak percaya, karna dia tau banget Samuel sangat suka merokok walaupun sudah di larang oleh Bundanya.

Samuel membuang nafasnya dengan kasar. "Lo semua jangan berpikir jika semua perubahan gue ini seakan-akan karna Navya yang suruh. Gue lakuin ini karna gue mau yang terbaik aja buat keluarga gue. Menurut gue udah saatnya sih gue keluar dari masa-masa nakal, apalagi sekarang tanggung jawab gue bukan hanya sekedar ketua, atau CEO, tapi sebagai suami juga. Gue nggak mau Navya yang kena dampaknya," jelas Samuel yang membuat mereka bingung dengan penjelasan Samuel.

Sean duduk dihadapan Samuel. "Maksud lo?" bingung Sean.

"Maksudnya Sam tuh gini, dia nggak mau Navya kena dampaknya tuh karna mereka berduakan masih muda ya. Nah, Samuel ini perokok, jadi dia milih stop karna masih mau punya keturunan, gitu, kan?" kata Farhan yang menjelaskan maksud sahabatnya.

Samuel mengangguk pelan. "100% buat lo, lagian hidup tuh masih panjang elah. Ngapain habisin waktu dengan kenakalan, udah saatnya lo pada pensiun," celetuk Samuel.

"Susah Sam, gue suka stress. Dan ya tau lah kenapa, terlebih lagi gue mikirin Regal terus," ucap Bastian yang terus kepikiran dengan salah satu sahabatnya yang sampe sekarang masih koma.

Walaupun Regal sudah melakukan kesalahan yang besar, namun Bastian tetap menganggap jika Regal tetap sahabatnya, karna emang selama ini hanya Regal dan Sean yang menemani masa-masa dia sedih, senang ataupun yang lain. Samuel dan Farhan sangat sibuk, keduanya bahkan jarang ikut kumpul karna punya urusan masing-masing.

"Lo masih mikirin dia?" tanya Samuel.

Bastian berdeham pelan. "Bagi gue dia tetap sahabat kita walaupun udah membuat kesalahan yang besar. Tapi kita liat lagi Regal dari sisi positifnya. Selama ini dia sering banget ngehibur kita, kasih saran apapun ketika kita semua lagi ada masalah."

"Gimana kabar dia? Masih kritis?" tanya Samuel yang pertama kalinya lagi menanyakan kabar Regal.

Farhan menatap Samuel. "Lo peduli sama dia?" ucap Farhan.

Pria itu berdeham pelan. "Kalo di pikir-pikir sih dia tetap sahabat kita, walaupun dia pernah ngelakuin kesalahan besar. Tapi Navya selalu ingetin gue, kalo yang namanya kejahatan nggak boleh dibales sama kejahatan juga. Apalagi, waktu itu dia udah selamatin gue sama Navya dari penembakan itu," sahut Samuel yang membuang permen karetnya.

Bastian tersenyum tipis. "Beruntung lo dapet istri kayak Navya. Jangan sakitin dia, Navya walaupun udah berkali-kali disakitin orang tapi masih bisa baik sama semua orang," kata Bastian yang salut dengan seorang Navya.

Samuel mengangguk pelan. "So? Regal masih kritis?" tanya Samuel.

"Masih, tapi kata dokter mungkin sebentar lagi dia akan sadar,"jawab Farhan yang selalu memantau keadaan Regal.

"Pantau terus keadaannya, nyokapnya tau?" ucap Samuel.

"Nyokapnya udah nggak ada," celetuk Bastian yang membuat mereka menatap kearah pria itu.

Samuel menaikan sebelah alisnya. "Lah, bukannya?"

"Mamanya lonte? Emang bener yang dia omongin, tapi Mamanya udah nggak ada udah lama banget ternyata," seru Bastian yang sudah mencari tau semua info Regal.

"Lo tau dari mana?" Tanya Sean yang sejak tadi diam.

Bastian membuang nafasnya pelan. "Saat Regal dinyatakan koma, gue coba pergi ke rumahnya Regal siapa tau disana nyokap dia, ternyata cuman ada dua art aja disana."

"Selama ini Regal hidup cuman sama mereka, alasannya Regal ikut penculikan gadis remaja karna terpaksa, Mamanya terlibat hutang 5 miliar, dan Regal terpaksa lakuin itu semuanya demi bayar hutang dan balas dendam," sambung Bastian.

"Yang penculikan Navya itu dia tau? Cuman mungkin atasannya nggak kasih tau ke dia kapan mereka akan lakuin itu semua?" tanya Sean.

Bastian mengangguk pelan. "Gue dapet semua info itu dari artnya Regal, mereka bahkan rela nggak di gaji sama Regal asal bisa terus nemenin Regal," ujar Bastian yang merasa iba dengan kehidupan sahabatnya.

Samuel membuang nafasnya pelan, pria itu mengambil ponselnya dan menelpon Jordan sekertarisnya.

"Jordan, pindahkan pasien atas nama Regal hernandez ke rumah sakit Narendra, kasih perawatan yang paling terbaik dan ruangan yang bagus!"

"Dari rumah sakit mana tuan?"

"Citra medika, bilang perintah dari saya! Dan urus semua administrasi nya ya" perintah Samuel dengan tegas.

"Baik tuan"

Samuel memutuskan sambungannya, pria itu menatap Farhan. "Gimana artnya sih Regal?" tanya Samuel.

"Terakhir gue liat lusa, gue pernah sempet denger kalo mereka kehabisan uang buat makan, awalnya gue mau kasih tapi mereka nolak," sahut Farhan.

Keempat pria itu malah membuat lingkaran agar leluasa bercerita tentang Regal.

"Kenapa dah? Kok di tolak?" tanya Sean heran.

"Kata mereka sih, 'maaf mas tapi kita ga bisa nerima, karna Regal tidak pernah mau di kasianin, dia selalu bilang lebih baik tangan di atas daripada di bawah,' gitu sih katanya," jelas Farhan.

Mereka semua tersentuh, memang selama ini mereka tidak terlalu tahu tentang Regal. Karna pria itu sangat jarang untuk cerita tentang keluarganya, Regal akan cerita hanya seputar tentang perempuan saja.

"Ketuanya siapa sih?" 

"Entah, cuman jendral yang tau," ucap Farhan jujur.

Bastian merasa iba kepada Regal.  "Kita bantu Regal gimana? Kasian anjir kalo di liat-liat," usul pria itu.

Mereka mengangguk setuju. "kita kasih uang ke dia buat modal usaha dia, setau gue dia jago banget dalam bidang masak kan?" ucap Samuel.

"Nah betul, patungan berapa?" tanya Sean.

"Berapa aja, nanti gue langsung transfer ke rekening Regal tanpa sepengetahuan siapapun," jawab Farhan. Karna kalo mereka kasih tau ke Regal atau bahkan 2 art pria itu pasti akan di tolak.

Samuel menatap para sahabatnya. "Gue tanya Navya dulu, atm gue sekarang dia yang pegang sama keuangan dia yang urus," seru Samuel.

"Omongin aja dulu."

Samuel mengangguk pelan, Bastian dan Sean langsung mengirimkan uang ke rekening Farhan melalui M-Banking.

🍂🍂🍂🍂

Bel istirahat sudah berbunyi. Navya dan Mila keluar kelas di mana di depan kelas sudah ada Samuel dkk yang menunggu mereka berdua.

Samuel menghampiri istrinya. "Ikut aku dulu, yuk," ajak Samuel.

"Mau kemana? Aku laper tau," tanya Navya.

Samuel tersenyum tipis. "Kita makan di ruangan, aku udah pesenin tadi," ucap Samuel yang langsung menarik tangan Navya menuju ruangan pemilik sekolah.

Mila menatap kepergian pasangan itu. "Mereka mau kemana?" tanya gadis itu bingung.

"Biasa lah," celetuk Bastian.

Samuel membawa Navya masuk ke dalam ruangan. Pria itu mengunci pintu dan duduk di sofa "Sini duduk," kata Samuel.

Navya duduk di samping Samuel, Wanita itu menatap suaminya. "kenapa?"

Samuel memegang telapak tangan istrinya. "Aku boleh minta 100 juta?" kata Samuel lembut.

Wanita itu mengerutkan keningnya. "Mau buat apa?" tanya Navya. Pasalnya uang segitu tidak sedikit, dan Navya harus tau untuk apa suaminya meminta uang sebanyak itu

Samuel menjelaskan semuanya dari awal sampe akhir. Navya yang terus mendengar cerita suaminya, sangat kaget dan merasa iba dengan kakak kelasnya yang pernah menolong dirinya. Bagi Navya, jika Regal adalah sosok orang yang sangat baik.

Bahkan sekarang dia koma karna telah menyelamatkan Navya dan Samuel. 

Pria itu mengelus rambut Navya. "Jadi, boleh, kan sayang?"

Navya tersenyum manis "Boleh, kan itu juga uang kamu juga. Aku tanya hanya ingin tau aja untuk apa kamu menggunakan uang sebanyak itu," kata Navya.

"Uang aku uang kamu juga," bisik Samuel.

Pria itu langsung memeluk tubuh Navya dengan erat. Samuel menyembunyikan wajahnya di dada Navya yang menurutnya sangat membuat dia merasa nyaman banget.

Sedangkan di tempat lain Farhan berada di taman belakang bersama dengan Letta, mereka berdua sengaja menghindar dari teman-teman karna ingin membicarakan sesuatu dengan empat mata. Letta menatap Farhan dengan bingung, tadi ia dichat oleh pria itu suruh dateng ke taman belakang sekarang.

"Lo mau ngomong apa?" tanya Letta.

"Gue pake uang 30 juta buat bantu Regal boleh?" Letta terbelalak mendengar ucapan suaminya. "Harus segitu banyak emang? 10 sampe 15 juta aja nggak bisa? Kita juga butuh loh, belum lagi nabung buat biaya persalinan gue nanti," kata Letta.

Farhan menghela nafasnya kasar. "Gue paham. Kalo soal persalinan lo jangan khawatir, gue udah ada tabungan yang lain buat biaya baby kita nanti. Gue kasian sama dia, hidupnya kacau banget. Dia buat makan aja nggak bisa, kalo lo sama gue istilahnya masih ada simpenan dan gue masih bisa kerja. Regal gimana? dia lagi koma, orang yang ngasuh dia sama sekali nggak ada uang, mereka buat makan susah," jelas Farhan.

Letta terdiam mendengar penjelasan suaminya. "Yaudah, gue ikut lo aja." Farhan tersenyum lalu memeluk tubuh Letta erat.

Letta menahan tangan Farhan lalu menutup mulutnya karna merasakan mual ketika Farhan ingin memeluknya. "Please deh, lo jauh-jauh dulu dari gue. Gue mual banget kalo di dekat lo, bawaannya mau muntah serius," ucap Letta.

"Anak gue punya masalah hidup apa ya? masa gue nggak boleh peluk nyokapnya sendiri." bingung Farhan.

Letta menaikan bahunya. "Lo jelek sih, makanya dia nggak mau deket sama lo," kata Letta.

Farhan menghela nafasnya. "Dosa lo ngejelekin suami sendiri, gini-gini gue bokap dari anak yang lagi lo kandung tuh. Nanti dia lebih mirip ke gue ketar-ketir lo," ujar Farhan.

"Nggak bisa gitu dong. Gue yang hamil, gue yang mual, gue yang lahirin dia masa mirip ke lo," ketus Letta.

"Eh, kalo lo lupa dia dari benih gue. Wajar lah kalo dia mirip gue, kecuali kalo dia bukan anak gue baru di pertanyakan," ucap Farhan.

Letta mencibirkan bibirnya kesal, ia memegang perutnya yang masih rata. "Jangan mirip Papa pokoknya! Dia jelek, terus kek jamet tampangnya. Mending mirip Mama, cantik sama cute." Farhan mengelus dadanya, dia harus bersabar ngadepin istrinya yang tengah hamil ini.

Di kantin Mila tengah bersama dua anggota Devil's Angel. Gadis itu mendadak menjadi diam setelah melihat isi galeri pacarnya. Hal itu membuat Sean dan juga Bastian sadar akan perubahan Mila secara tiba-tiba.

Tadi saat Sean menitipkan hp di dirinya, Mila iseng buka. Namun, hal itu membuat dirinya sakit hati dan kecewa.

"Mil, lo kenapa?" tanya Sean.

Mila menatap manik mata Sean. "Abel siapa, kak? Kenapa di galeri lo ada album yang namanya lo sama cewe itu? Lo selingkuh dari gue?" ucap Mila.

Bastian yang mendengar itu langsung melirik kearah temannya. "Lo nggak cerita tentang Abel?" bisik Bastian. Pasalnya dia takut Mila salah paham saja.

"Gue nggak selingkuh, lo salah paham," jawab Sean.

"Terus dia siapa? Kenapa banyak foto dia di galeri lo ha?! Gue pacar lo apa bukan sih?" ketus Mila dengan bola mata yang sudah berkaca-kaca.

Sean memalingkan wajahnya. "Maaf, gue belum bisa cerita tentang dia ke lo. Maaf kalo itu nyakitin lo," ucap Sean.

Dan Mila hanya bisa diam. Kecewa? Banget. Gadis mana yang tidak akan marah, kecewa dan cemburu kalo pacar kita sendiri menyimpan foto cewe lain.

Gadis itu tersenyum tipis. "Oke, gapapa." Sean tau di balik senyuman kekasihnya ada rasa kecewa yang mendalam. Jujur, dia ingin cerita ke Mila. Tapi dia bingung mau mulai darimana, ceritanya sangat panjang dan sulit untuk dia ceritakan.

>>>>>>>>>>>>>>

 Hai, have a nice day.

Jangan lupa tinggalin jejak seperti vote dan komen, kalo bisa spam komen sih.

Jangan lupa follow instagram @ameliandhra @wattpadadmla_ @samuelnarendra_ @navyabeatarisa_ @gal.hrnndz @ccmla_z @seanmlvn_ @bastiancromwell @farhan_snjya @megansptra @arlettanica_ @gang_devilsangel

Continue Reading

You'll Also Like

BAD By what'sup!!

Teen Fiction

132K 10.1K 40
"Oh tuhan ku cinta dia, ku sayang dia,rindu dia, dia nya engga...."Lisa nyanyi tidak jelas karena saat main ToD dia kalah dan dia memilih tantangan,m...
5.9K 752 52
Another World Of Kaptenz Eva R-03 Ini Prekuel dari cerita Suamiku Gangster Sekolah, pecinta SGS udah pasti kenal dengan Rendi dan Nefa. Jangan lupa...
1.9M 93.9K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Kita emang nggak pernah kenal, tapi kehidupan yang Lo kasih ke gue sangat berarti neyra Gea denandra ' ~zea~ _____________...
863K 64.7K 62
"Galaksi, ayo kita jatuh cinta lagi?" "Pergi Na, lo itu cuma benalu di hubungan gue sama Mona!" "Gala, aku sakit." ●▪︎●▪︎● "Gal, Ini Nana-nya Gala. K...