NAVYA || TERBIT

By admla_

6.4M 574K 70.1K

•DILARANG PLAGIAT DALAM HAL APAPUN! •NAVYA telah terbit di penerbit Galaxy Media. •Temukan novel Navya di TBO... More

PROLOG
BAB 01: NAVYA
BAB 02: NAVYA
BAB 03: NAVYA
BAB 04: NAVYA
BAB 05: NAVYA
BAB 06: NAVYA
BAB 07: NAVYA
BAB 08: NAVYA
ROOM CHAT
BAB 09: NAVYA
VISUAL NAVYA
BAB 10: NAVYA
BAB 11: NAVYA
BAB 12: NAVYA
BAB 13: NAVYA
BAB 14: NAVYA
BAB 15: NAVYA
BAB 16: NAVYA
BAB 17: NAVYA
BAB:18 NAVYA
BAB 19: NAVYA
BAB 20: NAVYA
BAB 21: NAVYA
BAB 22: NAVYA
BAB 23: NAVYA
BAB 24: NAVYA
BAB 25: NAVYA
BAB 28: NAVYA (RC)
BAB 29: NAVYA
BAB 30:NAVYA
BAB 31: NAVYA
BAB 32: NAVYA
BAB 33: NAVYA
BAB 34: NAVYA
BAB 35: NAVYA
BAB 36: NAVYA
BAB 37: NAVYA
BAB 38: NAVYA
BAB 39: NAVYA
BAB 40: NAVYA
BAB 41: NAVYA
BAB 42: NAVYA
BAB 43: NAVYA
BAB 44: NAVYA
BAB 45: NAVYA
BAB 46: NAVYA
BAB 47: NAVYA
BAB 48: NAVYA
BAB 49: NAVYA
BAB 50: NAVYA
BAB 51: NAVYA
BAB 52: NAVYA
BAB 53: NAVYA
BAB 54: NAVYA
BAB 56: NAVYA
BAB 55: NAVYA
BAB 57: NAVYA
BAB 58: NAVYA
BAB 59: NAVYA
BAB 60: NAVYA
BAB 61: NAVYA
BAB 62: NAVYA
BAB 63: NAVYA
BAB 64: NAVYA
BAB 65: NAVYA
BAB 66: NAVYA
BAB 67: NAVYA
BAB 68: NAVYA
NEW STORY!
VOTE COVER
BANNER PO NAVYA

BAB 26: NAVYA

105K 8.9K 1.9K
By admla_

Happy reading!
.
.
.

Author POV

Sebuah motor masuk ke dalam halaman rumah minimalis. Pria itu menaruh motornya di garasi rumahnya, ia pun turun lalu masuk ke dalam rumah yang sudah sangat sepi. Posisinya sekarang sudah hampir jam 11 malam, namun Farhan baru saja pulang setelah kumpul dengan para sahabatnya.

Sebelum masuk ke dalam rumah dia menyiapkan mental terlebih dahulu, sudah dipastikan jika istrinya akan mengamuk. Farhan menarik nafasnya. "Semoga Letta udah tidur, gawat kalo dia ngamuk. Hancur yang ada rumah gue," gumam Farhan yang berdigik ngeri kalo istrinya sampe mengamuk.

Perlahan Farhan membuka pintu rumahnya, dia bernafas lega ketika melihat area ruang keluarga tidak ada orang. Tanpa Farhan ketahuin ada Letta yang berdiri di belakang pintu, saat pria itu masuk dan ingin menutup pintu langsung terkejut karna ada yang menarik telinganya dengan kuat.

"Kirain udah nggak inget pulang, hm." Letta menarik kedua telinga suaminya.

Farhan menelan ludahnya kasar. "S--sayang kok belum tidur? N--nungguin aku, ya?" gugup Farhan ketika melihat tatapan maut yang diberikan oleh istrinya.

"Lo merasa masih jadi anak bujang, ya? Nggak inget lo udah punya istri?" sinis Letta.

Perlahan Letta melepaskan jewerannya. Dia menatap Farhan dengan sangat sinis, bukan apa-apa. Farhan sudah pergi dari pagi dan jam 11 malam baru pulang? Pria itu hanya bilang mau kumpul sebentar, namun nyatanya?

Farhan menepuk pundak Letta lalu menatap lembut istrinya. "Iya, gue tau salah udah ninggalin lo sendiri di rumah. Cuman, tadi gue kumpul itu sekalian bahas tentang kasusnya Regal. Bukan cuman itu, tadi gue, Sean dan Bastian pergi cari kado buat sahabat gue yang bakal nikah, nggak enak kalo nggak ngasih kado," jelas Farhan.

"Navya sama Samuel beneran nikah?" tanya Letta yang masih tidak yakin dengan rumor yang sudah dia dengar dari suaminya.

Farhan berdeham pelan. "Iya, besok lo ikut gue ke pernikahan mereka," jawab Farhan.

Bola mata Letta terbelalak. "Lo gila? Kalo mereka tau ternyata gue istri lo, gimana? Gue belum siap kena caci maki mereka semua, Han. Apalagi, Mila. Gue belum siap," ucap Letta pelan seraya menundukan kepalanya.

"Lo tenang aja, gue udah siapin sesuatu buat lo supaya nggak ketahuan." Letta menatap manik mata suaminya yang terlihat sangat serius. Farhan mengacak-acak rambut Letta gemas.

Sedangkan ditempat lain Navya sama sekali tidak bisa tidur, entah karna besok adalah hari kebahagiaannya maka dia tidak tidur. Navya beranjak dari ranjangnya, dia memilih untuk keluar kamarnya mencari angin malam terlebih dahulu.

Langkah Navya menuju ke taman belakang. Dia memeluk kedua lengannya, Navya menghirup udara malam yang sangat terasa dingin banget di sini.

Ekhmm, seseorang berdeham pelan yang membuat Navya melirik kearah sumber suara. Tepat dibelakang Navya adalah kakak perempuannya. Silla, gadis itu menatap adiknya dengan datar. "Lo ngapain di sini? Tidur, besok lo nikah," kata Silla datar.

Navya mengulumkan senyumannya. "Kakak sendiri kenapa belum tidur?" tanya Navya.

"Gue? Insom." Silla hanya membalas dengan dua kata. Gadis memilih untuk memalingkan wajahnya kearah lain, dia duduk ditepi kolam renang yang diikutin dengan Navya.

Hanya ada keheningan diantara kakak dan adik itu. Suara jangkrik dan juga hembusan angin malam yang membuat kedua gadis itu merasa kedingan sekarang.

Pandangan Navya mengarah ke kakaknya. "Kak, boleh nanya sesuatu?" celetuk Navya yang membuka pembicaraan.

Silla berdeham pelan. "Apa?"

Navya terdiam sejenak lalu tersenyum tipis. "Kakak nggak suka ya kalo aku nikah? Dan kakak benci juga sama aku?" tanya Navya yang sebenarnya dia tanyakan sejak dulu.

"Atau kakak nggak suka aku langkahin kakak sama abang?" sambung Navya.

Silla membuang nafasnya panjang. Gadis itu bangkit dari duduknya, sebelum pergi meninggalkan adiknya dia menjawab semua pertanyaan adiknya yang membuat Navya terdiam membisu ditempat.

"Hak lo mau nikah duluan apa nggak, gue cuman berharap aja semoga pernikahan lo sama Samuel gak bernasib yang sama kayak orang tua kita," kata Silla.

Pandangan Navya terus menatap kearah kakaknya. Airmata dia jatuh tanpa sadar. "K--kak Silla," gumam Navya sendu.

Tanpa sadar jika Alka mendengar semuanya. Pria itu pergi menyusul kakaknya yang ingin masuk ke dalam kamar. Alka  menarik lengan kakaknya dan membawa dia keluar rumah. Di teras rumah Silla menepis kasar tangan Alka.

Dia menatap datar adiknya.

"Apa maksud ucapan lo tadi ke, Nay? Lo mau buat dia takut, kak?" tanya Alka dingin.

Silla menaikan sebelah alisnya. "Untungnya buat gue bikin dia takut apa, hm?" ucap Silla yang tak kalah dingin.

Adik dan kakak itu sama-sama saling melemparkan tatapan dingin. Alka mengepalkan kedua tangannya erat, dia tidak suka dengan kakaknya yang sekarang. Baginya, jika Silla sudah sangat berubah banget tidak seperti kakaknya yang dulu.

Cih, Alka berdecih. "Lo iri sama dia makanya lo buat dia takut sama ucapan lo tadi," cetus Alka.

Silla tersenyum tipis. "Ternyata benar, semua orang selalu berpikir negatif tentang gue. Gue nggak iri dengan siapapun, apa yang gue ucapkan tadi emang benarkan?" kata Silla.

"Gimana orang nggak mikir lo negatif, kak! Sikap lo ke Navya aja jahat, lo saking bencinya sama dia sampe jahat sama adik kandung lo sendiri," ucap Alka menunjuk wajah Silla.

Respon Silla hanya datar. "Gue nggak pernah benci sama adik gue. Semua orang selalu menilai gue dari sisi buruk, kalian nggak pernah tau gue kayak gimana yang sebenarnya! Lo? Cuman adik gue, lo nggak tau apa-apa tentang gue, Al!" tegas Silla.

Gadis itu membalikan tubuhnya, langkahnya terhenti mendengar ucapan Alka.

"Lo berubah! Lo bukan kak SIlla yang gue dan Navya kenal. Mana kak Silla yang dulu? Selalu melindungin adik-adiknya bagai malaikat, kenapa sekarang lo kayak iblis?" ungkap Alka.

Silla memejamkan matanya, tanpa mau menjawab adiknya dia langsung pergi menuju ke dalam kamarnya sendiri. Pandangan Alka menatap sang kakak dengan tatapan yang sangat kecewa, entah apa yang membuat kakaknya berubah seperti ini.

Kedua tangan Alka terkepal kuat. Dia tidak akan terima siapapun yang mengganggu adiknya, walaupun itu kakaknya sendiri yang menyakiti adik dia.

Skip pagi.....

Di sebuah ruangan seorang gadis yang tengah di make up oleh perias terkenal. Gadis itu menatap dirinya yang sedang di rias untuk pernikahannya hari ini.

Navya yang sudah berangkat ke hotel pukul 4 tadi, dirinya tengah di rias oleh MUA yang pilih kan oleh Mamanya.

Pengucapan janji suci akan di laksanakan pukul delapan pagi nanti, masih ada waktu setengah jam lagi untuk Navya. Karna make up sudah hampir selesai dan tinggal memakai lipstiknya saja.

Setelah selesai make up perias itu pergi sebentar ke toilet. Navya menatap pantulan dirinya di cermin yang sangat cantik menggunakan make up ala natural, gadis itu tidak terlalu suka make up yang sangat menor.

Seorang perias membantu Navya berjalan dan membawanya ke ruang gaun pernikahannya. Nanti akan ada dua sesi di mana dirinya akan berganti gaun kembali untuk resepsi.

Gadis itu memakai gaun dengan di bantu oleh perias. Model gaun Navya sangatlah simpel, tapi elegan dengan warna yang senada seperti tuxedo Samuel.

Sedangkan di ruangan yang berbeda Samuel benar-benar nervous sekarang. Pria itu sejak tadi terus mondar-mandir yang membuat para sahabat menatap dia jengah. "Diem apa sam, lo udah kek setrikaan aja sih," celetuk Bastian dengan mengunyah permen karetnya.

Samuel menatap tajam Bastian. "Lo nggak ngerasain betapa nervous nya gue anjing," sinis Samuel.

"Kan, gue belum nikah jadi nya kagak tau lah."

"Maka nya nikah anjing, kagak usah ghosting anak orang terus." Bastian mendengus kesal.

Farhan bangkit dan menepuk pelan pundak Samuel. "Santai aja, nanti pas udah liat Navya pasti nervous lo ilang," ucap Farhan.

Samuel hanya berdeham pelan, pria itu belum memakai tuxedo nya karna acara memang masih lumayan lama.

Farhan melihat ponselnya yang melihat notif pesan dari istrinya. Pria itu menatap temen-temen nya. "Gue cabut duluan, ya," kata Farhan.

"Kemana?" tanya Bastian.

"Kepo lo," sahut Farhan yang langsung pergi dari ruangan Samuel.

Di ruangan Navya, gadis itu sudah memakai gaunnya. Dia juga baru selesai berfoto untuk sebagai kenangan.

Sambil menunggu acara di mulai Navya duduk di sofa. Pintu ruangan terbuka menampilkan Mama dan kakak perempuannya yang menggunakan long dress yang warnanya sama.

Jessy menghampiri putrinya dan memeluk Navya dengan erat. "Duhh, anak mama cantik sekali, iya, kan kak?" puji Mama.

Silla hanya berdehem pelan saja, ia menatap penampilan nay dari atas sampe bawah, gadis itu tersenyum sinis saja.

"Apa acara nya sudah mulai Ma?" tanya Navya deg-deg an.

"Belum, masih ada waktu 12 menit lagi," jawab sang Mama.

Tiba-tiba Navya memeluk tubuh Mamanya dengan sangat erat. Jessy terkaget tapi ia mengelus punggung putri bungsunya dengan lembut, ini adalah hal yang berat untuk dia sekarang, melepaskan putrinya untuk berumah tangga.

Rasanya waktu sangat tidak terasa bagi Jessy. Navya anak kesayangannya yang dulu baru memakai rok merah sekarang sudah memakai gaun pernikahan.

"Mama, maafin Navya, ya? Kesalahan Navya banyak di Mama. Tapi Navya minta doa sama restu dari Mama untuk menikah dengan laki-laki pilihan, Navya,"  kata Navya dengan lembut, ia berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menangis di hari bahagianya.

Jessy menganggukkan kepalanya dan mengecup pipi Navya lembut. "Iya sayang, semoga kamu dan Samuel selalu bahagia, ya," ucap Mama lembut.

"Makasih Ma," ucap Navya.

Jessy mengangguk pelan. "Kamu harus dengerin kata Samuel nanti, ya? Harus hormat sama dia, dan tetap menemaninya saat senang ataupun duka," ucap Mama lembut.

Navya tersenyum manis. "Iya ma, pasti."

Navya memegang tangan kakaknya. "Kak Silla, Navya minta maaf ya kalo Navya langkahin kakak sama abang. Navya izin nikah duluan," lanjut gadis itu.

Silla hanya mengangguk pelan. "Gapapa, langgeng sama Samuel," ucap Silla datar.

🍂🍂🍂🍂

Seorang gadis menggunakan dress putih berdiri di samping altar. Gadis itu adalah MC untuk pernikahannya Navya dan Samuel.

"Selamat pagi tuan, nyonya dan para tamu undangan. Saya Natha selaku pembawa acara di pernikahan Samuel Narendra dan Navya Beatarisa mengucapkan selamat datang kepada para tamu undangan di pagi ini."

"Sebelum memulaikan acara, saya akan memberi tahu susunan acara pernikahan pada hari ini."

-Pembukaan
-Penyambutan
-Janji suci
-pertukaran cincin
-resepsi
-pemotongan kue
-pelemparan bungan

Natha tersenyum manis dan melihat jam yang ada di tangannya yang sudah masuk waktu pengucapan janji suci. "Baiklah, tiba masa nya untuk kita menyambut kedua mempelai pria dan wanita," ucap Natha.

Para tamu undangan pun berdiri saat acara sudah di mulai.

"Kita sambut mempelai pria kita, Samuel Narendra! Yang di dampingin oleh tuan dan nyonya Narendra," ucap Natha lantang.

Di ujung altar Samuel berjalan pelan dengan di dampingin oleh kedua orang tuanya. Pria itu sangat terlihat berwibawa menggunakan tuxedo dan tatapan mata yang datar dan hanya tersenyum tipis, sangat tipis malah.

Alvano dan Chika selaku orang tua kandung Samuel menggandeng lengan putra mereka disisi kanan dan juga kiri. Chika menampilkan senyuman bahagianya, sedangkan kedua pria itu sama sekali tidak menunjukkan senyuman bahagia. Mereka hanya tersenyum tipis.

Samuel berdiri di depan altar pernikahannya, di mana sudah ada pendeta yang berdiri di sampingnya dengan membawa al kitab.

Kedua orang tua Samuel juga sudah duduk di tempat khusus mereka.

"Baiklah, para tamu undangan sekalian. Ini dia mempelai pria kita, tanpa menunggu lama lagi mari kita sambut mempelai wanita kita, Navya Beatarisa," ucap MC dengan lantang.

Para tamu undangan menatap kearah ujung altar dimana seorang gadis cantik yang di balutin dengan gaun putih yang sangat cantik serta fingertip length veils. (Tudung kepala).

Musik falling in love terputar dengan seorang pria yang memainkan piano.

Navya berjalan menuju altar dengan di gandeng oleh Papa dan abang kandungnya, Alka. Gadis itu tampak sangat cantik menggunakan gaun putih serta make up yang tipis.

Mila dan temen-temen Samuel terkagum melihat kecantikan seorang Navya.

Bahkan Samuel pun terperangah melihat kecantikan dari Navya yang berkali-kali lipat daripada biasanya.

Dia tersenyum manis melihat Navya yang sekarang ada di hadapannya.

Nevan menepuk pelan pundak Samuel. "Saya menyerahkan putri saya kepada kamu, buatlah dia bahagia, ya. Semoga kalian langgeng hingga maut memisahkan kalian berdua," kata Nevan.

"Jagain adek gue, bro. Gue nggak masalah dia nikah duluan, asal dia bisa dapet kebahagiaan yang sebenarnya saat bersama lo. Gue percaya sama lo yang bisa buat dia bahagia," celetuk Alka yang menepuk pundak Samuel.

Samuel mengangguk mantap. "Siap, terimakasih." Nevan dan Alka pun duduk di tempat mereka.

Di tempat duduk sana para sahabat Navya dan Samuel menyaksikan kedua teman mereka yang sebentar lagi akan sah menjadi suami-istri.

Mila sudah menyiapkan tissue jika tiba-tiba dia terharu dengan momen ini.

Natha memberikan mic kepada pendeta nya.

"Selamat pagi semua, saya Gevan selaku pendeta disini. Hadirin sekalian yang di kasihi oleh Tuhan. Pada hari ini akan di persatukan dua ciptaan Tuhan yang saling mencintai Samuel Narendra dan Navya Beatarisa." pendeta tersebut menjeda ucapannya dan menatap Navya dan Samuel yang saling berpegangan tangan dan berhadapan.

Dua pasangan itu saling bertatapan dan melemparkan senyuman.

"Sebelum memulai pernikahan ini, silakan kepada pasangan masing-masing membaca kan janji pernikahan."

Gevan mengarahkan mic nya kepada Samuel.

Samuel menarik nafasnya dalam-dalam. "Saya Samuel Narendra berjanji, menerima engkau Navya Beatarisa sebagai istri saya yang satu-satunya dari sekarang hingga seterusnya, baik pada waktu senang atau susah, baik pada waktu kaya atau miskin, baik pada waktu sehat atau sakit. Saya berjanji akan mencintai, mengasihi dan selalu hidup rukun dan damai dan hanya maut yang dapat memisahkan sebagaimana di firmankan Tuhan. Saya mengucapkan janji ini, dengan hati yang bersungguh-sungguh di hadapan Allah dan siding jemaat-Nya," ucap Samuel menatap lekat Navya.

Navya tersenyum manis dan menatap dalam Samuel. "Saya Navya Beatarisa berjanji, menerima engkau Samuel Narendra sebagai suami saya yang satu-satunya dari sekarang hingga seterusnya, baik pada waktu senang atau susah, baik pada waktu kaya atau miskin, baik pada waktu sehat atau sakit. Saya berjanji akan mencintai, mengasihi dan selalu hidup rukun dan damai dan hanya maut yang dapat memisahkan sebagaimana di firmankan Tuhan. Saya mengucapkan janji ini, dengan hati yang bersungguh-sungguh di hadapan Allah dan siding jemaat-Nya."

Gevan, selaku pendeta menatap pasangan itu. "Saudara Samuel Narendra dan Navya Beatarisa berdasarkan kasih setia Tuhan Yesus yang menyebut diri-Nya mempelai jemaatNya, kami meneguhkan/nikahmu dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.
Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Kenakanlah kasih sebagai pengikat yang menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena itulah kamu telah dipanggil menjadi satu, untuk melakukan tujuan hidup penuhi bumi dengan kemuliaan Allah," ucap Pendeta dengan lantang.

Dua pasangan itu tersenyum manis. Navya tidak dapat menahan airmatanya, gadis itu meneteskan airmatanya yang jatuh membasahi pipi Navya.

"Selamat untuk Samuel dan Navya, sekarang kalian sudah menjadi pasangan suami istri, sekalian memasang cincin pernikahan kalian di jari manis."

Natha memberikan cincin pernikahan mereka, Samuel memasangkan cincin di jari manis Navya, dan begitu pun dengan Navya.

Pendeta itu menatap mereka. "Sekarang Samuel boleh mencium istrinya," kata sang pendeta.

Samuel mengangguk pelan dan menatap Navya yang sekarang sudah menjadi istrinya, pria memajukan wajahnya agar dekat dengan Navya. Sebelum mencium Navya, ia membuka tudung kepala gadis itu terlebih dahulu.

Navya menutup matanya dan merasakan ada benda kenyal menempel di bibirnya.

Cup

Samuel melepaskan ciuman nya, dia hanya mencium singkat saja bibir istrinya.

Prok prok prok

Suara tepukan tangan memenuhi altar pernikahan mereka.

Mila mengelap hingusnya dengan tissue. "Huwaa, nggak nyangka bestie gue beneran nikah. Navya nggak pernah pacaran, tapi sekalinya dapet cowo langsung di ajak serius, mulus banget ya kisah Navya," gumam nya.

Sean yang mendengar menatap kekasihnya. "Lo ngode gue? mau gue nikahin juga, hm?" Kata Sean.

"Ya, menurut lo aja," ketus Mila.

Bastian menatap kanan kiri melihat Farhan yang duduk bersama seorang memakai topeng wajah. "Itu sih Farhan sama siapa dah?" tanyanya dengan menunjukkan Farhan bersama seorang wanita.

Mereka berdua menatap kearah tunjukan Bastian. "Tau, pacar nya kali," Kata Mila.

Bastian mendengus kesal. "Keknya gue doang yang datang sendiri anjing, nasib jomblo nih" Celetuk Bastian.

Sedangkan Farhan dan Letta tengah memperhatikan acara pernikahan Samuel dan Navya. Letta cukup terharu dengan kisah percintaan keduanya itu, yang dia tau jika Navya tidak pernah pacaran sama siapapun. Sekalinya punya pasangan langsung di ajak nikah.

"Nikah lagi yuk," celetuk Farhan.

"Ngaco lo," ketus Letta.

Farhan melirik kearah istrinya. "Kita bikin yang lebih megah daripada ini sayang."

"Diem! Ini acara orang, kita nggak boleh brisik," kata Letta.

Farhan menggelengkan kepalanya pelan.

Dari ujung altar Samuel dan Navya berjalan dengan Navya yang memeluk lengan suaminya. Mereka akan berganti gaun serta tuxedo untuk acara resepsi nanti. Pandangan Samuel tertuju kepada sahabatnya, dia tersenyum tipis saja.

Sedangkan Navya yang menunjukkan senyuman bahagia kepada semua orang.

Jessy terharu, dia melihat putrinya yang sangat cantik. Bukan hanya itu, dia melihat sosok Navya yang seperti anak kecil menggunakan gaun. "Anak Mama canti sekali," gumam Jessy.

Silla yang ada disampingnya mendengar gumaman sang Mama. Dia hanya diam saja, gadis itu memilih untuk pergi dari tempat pengucapan janji menuju suatu tempat. Alka dan Nathan yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerik Silla.

Nathan menyenggol lengan Alka. "Ikutin?" Alka menggeleng. "Jangan, dia nggak akan berani berbuat macam-macam," cela Alka agar sepupunya tidak mengambil langkah yang salah.

Ditempat lain Samuel dan Navya berada disalah satu kamar hotel untuk berganti baju. Samuel memeluk istrinya dari belakang dengan sangat erat. "Now, you my wife! This is Nyonya Narendra!" bisik Samuel.

Navya tersenyum tipis. "Iya, cepat lepas. Kita harus cepat, resepsi udah mau mulai, kak." Samuel mengangguk paham lalu mengambil tuxedo selanjutnya yang akan dia pakai.

•••••••••••••

Setelah mengucapkan janji pernikahan tadi, kini Samuel dan Navya berdiri di pelaminan untuk menyambut para tamu undangan yang sangat banyak.

Dari rekan bisnis Samuel, papa Nevan, ayah Vano. Teman arisan mama kandung, tiri, dan bunda, dan para sahabat mereka semua.

Navya dan Samuel yang sudah berganti pakaiannya. Navya memakai dress berwarna grey dengan di padukan tuxedon grey juga.

Mereka terus menyalimi para tamu undangan, acara pemotongan kue tadi sudah berjalan lancar. Kini tinggal melemparkan bunga di akhir acara.

Para sahabat mereka naik ke atas pelaminan. Mila memeluk tubuh Navya dan mencium pipi ala perempuan. "Selamat bestie, semoga langgeng dan cepet dapet momongan ya hehehe," kekeh Mila.

Navya tersenyum manis. "Thank you, lo kapan nyusul nih? Hahaha, masa iya nggak mau nyusul juga," ledek Navya.

"Tau tuh, Sean," ucap Mila.

Bastian menepuk pundak Samuel. "Congratulation bro, semoga langgeng terus dah, jangan lupa nanti malam."

Samuel hanya mengangguk pelan saja.

"Congrats sam, cepet punya anak ye," kata Farhan dengan pelukan ala laki-laki.

Samuel menepuk pundak sahabatnya pelan.

"Congrats, do'ain biar cepet nyusul," bisik Sean kepada Samuel.

Pria itu menganggukkan kepalanya "Yoi."

Mereka pun turun dari pelaminan, Samuel menatap istrinya yang terlihat sangat capek banget berdiri berjam-jam. "Capek?"

"Lumayan sih," ujar Navya.

"Makan dulu, yuk," ajak Samuel.

Navya menganggukkan kepalanya, mereka turun dari pelaminan dengan Samuel yang menggandeng tangan Navya.

Gadis itu duduk di salah satu meja yang kosong, Samuel datang kembali dengan membawa sepiring makanan. "Makan berdua ya, gue makan dikit aja," ucap Samuel.

Navya menatap datar Samuel. "Nggak ada dikit-dikitan! Makan harus banyak, kak!" tegas Navya.

Samuel mengangguk pasrah. "Yaudah."

Mereka pun makan bersama dengan Navya yang menyuapi Samuel, begitu pun sebaliknya.

Para tamu undangan yang terkekeh melihat pasangan yang sudah sah sangat romantis sekali.

Samuel memegang sudut bibir Navya yang terdapat nasi. "Kek bocah," ejek Samuel.

Navya hanya tersenyum tipis saja dan melanjutkan makan nya.

"CIEEE NAVYA NIKAH, CONGRATULATION NAVYA BOCIL!" teriak Nathan bersama Alka.

Para tamu undangan menatap kedua pria yang baru saja datang dengan membawa banyak permen lolipop kesukaan Navya.

"YUHUUU NAVYA NIKAH, LAUNCHING DEBAY NYA YA! JANGAN LUPA SAM NANTI MALAM!" timpal Bastian yang ikut bergabung bersama mereka.

Navya menyembunyikan wajahnya di dada bidang Samuel. "Malu," cicit nya.

Samuel menatap tingkah konyol mereka datar.

If I had to live my life without you near me
The days would all be empty
The nights would seem so long
With you I see forever, oh, so clearly
I might have been in love before
But it never felt this strong- Jessy

Para undangan bahkan Navya menatap suara nyanyian, Navya menatap mama dan papa nya yang berada di atas panggung.

Our dreams are young and we both know
They'll take us where we want to go
Hold me now, touch me now
I don't want to live without you- Nevan

Navya bangkit dari kursi nya dan menghampiri orang tua nya.

Nothing's gonna change my love for you
You oughta know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love- Nevan and Jessy

Tiba-tiba Natha memberikan sebuah mic kepada Navya. Gadis itu menerima mic pemberian dari mc nya, ia sudah sangat lama tidak bernyanyi bareng mereka.

Nothing's gonna change my love for you
You oughta know by now how much I love you
The world may change my whole life through
But nothing's gonna change my love for you- Nevan dan Jessy

Navya menarik nafasnya pelan, banyak yang menunggu kelanjutan nya termasuk Samuel.

If the road ahead is not so easy
Our love will lead the way for us
Like a guiding star
I'll be there for you if you should need me
You don't have to change a thing
I love you just the way you are

So come with me and share the view
I'll help you see forever too
Hold me now, touch me now
I don't want to live without you- Nay

Gadis menyanyi kan lirik lagu dengan suara merdu nya.

Tepukan tangan mengisi aula, Samuel menatap istrinya dengan tidak percaya. Jika Navya mempunyai suara yang begitu sangat merdu.

Jessy merangkul anaknya dan tersenyum manis.

Nothing's gonna change my love for you
You oughta know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love

Nothing's gonna change my love for you
You oughta know by now how much I love you
The world may change my whole life through
But nothing's gonna change my love for

Nothing's gonna change my love for you
You oughta know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love

Nothing's gonna change my love for you
You oughta know by now how much I love you
The world may change my whole life through
But nothing's gonna change my love for

Nothing's gonna change my love for you
You oughta know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love

Nothing's gonna change my love for you
You oughta know by now how much I love you
The world may change my whole life through
But nothing's gonna change my love for
Nothing's gonna change my love for you

(nothing gonna change my love for you-George Benson)

Navya memeluk kedua orang tua nya dengan erat. Hari ini dia benar-benar sangat bahagia sekali. Tidak pernah merasakan kehangatan dalam keluarga setelah kedua orang tuanya berpisah dulu, kangen. Sangat kangen.

"KEREN NAVYA!" teriak Nathan.

Alka tersenyum haru melihat adiknya yang bahagia, tidak dengan Silla yang hanya menatap ketiga orang itu dengan datar. 

Mereka kembali duduk ditempat masing-masing untuk acara selanjutnya, di mana akan ada beberapa penyanyi yang diundang oleh keluarga besar Samuel untuk acara mereka. Dari tempat duduknya yang sedikit jauh dari keramaian Letta tengah memperhatikan acara Samuel dan Navya.

Rasanya sangat gugup ketika tadi bersalaman dengan Navya.

Farhan menggenggam telapak tangan istrinya. "Mau pulang?" Letta menggeleng.

Bagaimana pun ini acara sahabat suaminya, dia tidak mau egois. Dia yakin yang lain juga akan lumayan lama di sini. Letta menyenderkan kepala dia dipundak Farhan secara tiba-tiba yang membuat Farhan tersenyum tipis.

Dari kejauhan Mila dan Bastian memperhatikan Farhan dengan seorang wanita yang menggunakan topeng setengah wajah. Keduanya sangat kepo banget dengan wanita itu, kenapa harus memakai topeng? Memangnya dia siapa.

Bastian mendengus kesal. "Tuh cewe siapa, ya? Kenapa sih Farhan pake sembunyiin dia, apa jangan-jangan tuh cewe jelek? Makanya Farhan nggak mau publik," celetuk Bastian.

"Omongan lo dijaga, Bas! Mungkin aja Farhan emang nggak mau publik sekarang," tegur Sean.

Mila hanya diam, entah kenapa mendengar suara wanita yang bersama Farhan itu dirinya merasa sangat familiar banget. Apalagi bola matanya, seperti pernah liat.

>>>>>>>>>>>>>

Hallo, have a nice day🙌🏻

Target UPDATE kalo vote udah sampe 8k dan komen 2k. Kalo belum sampe target akan aku tunggu sampe udah mencapai target.

Nitip part selanjutny?

Saran dong, kita bikin part malam pertama nya ga nih? hahaha, Kalo mau komen ya, nanti gua bikinin pas malam.


Jangan lupa follow instagram @ameliandhra @wattpadadmla_ @navyabeatarisa_ @samuelnarendra_ @gal.hrnndz @ccmla_z @seanmlvn_ @bastiancromwell @farhan_snjya @arlettanica_ @megansptra @gang_devilsangel

>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Continue Reading

You'll Also Like

1.8K 163 14
Ini bukan kisah asmara yang berati. Kisah ini hanya menceritakan sepasang remaja yang baru mulai merasakan cinta. Bukannya tak berani mengungkapkan...
BAD By what'sup!!

Teen Fiction

132K 10.1K 40
"Oh tuhan ku cinta dia, ku sayang dia,rindu dia, dia nya engga...."Lisa nyanyi tidak jelas karena saat main ToD dia kalah dan dia memilih tantangan,m...
19.3K 4.7K 64
Liana Alvender Ruby, seorang perempuan yang dikenal sebagai perempuan angkuh, keras kepala, egois dan sombong. Namun, semua pandangan itu berbalik...
106K 8.1K 25
Start publish : 12 Juni 2020 Jangan ganggu apa yang udah menjadi milik gue, atau gue pastikan lo nggak bakal bisa lihat matahari terbit besok pagi...