Just Junghyo✔

By ShiaMoer

229K 21.5K 6.1K

Beda judul beda alur (Jungkook Jihyo doank isinya) #oneshoot iya, ficlet iya, short story iya juga# note : se... More

My Heart Is Beating Fast (Cast)
My Heart Is Beating Fast (One Shoot)
Like A Fool
Falling In Love With Superstar Bag. 1
Falling In Love With Superstar Bag. 2
24 Hours Meet You
Love ME
Coward
Second Lover *1*
Second Lover *2*
Second Lover *3*
Second Lover *4*
My Ex
Park Jihyo (Fancy) Photo Edit
Converse High (Ficlet)
Rock 'N' Roll
Come Back Home
I will wait for you to break up
The Radio Girl
Learn To Love Me
Come Back Home (2)
Break
Break (2)
Chocolate (Ficlet)
Memory
Come Back Home (3)
Do you like me or not?
Stay With Me (1)
Stay With Me (2)
Stay With Me (3)
Stay With Me (4)
Stay With Me (5)
Is It Too Late? (1)
Is It Too Late? (2)
Is It Too Late? (3)
Is It Too Late? (4)
Is It Too Late? (5)
The Demon
Flipped
I'm Jealous (1)
I'm Jealous (2)
I'm Jealous (3)
I'm Jealous (4)
I'm Jealous (5)
(Not) Mistake Bag. 1
(Not) Mistake Bag. 2
(Not) Mistake Bag. 3
(Not) Mistake Bag. 4
JK's Birthday 💜💜💜
Camera Love
Come Back Home (4)
Pacaran
Virus (1)
Virus (2)
Virus (3)
Virus (4)
Call me "Mommy" (1)
Call me "Mommy" (2)
Call me "Mommy" (3)
Call me "Mommy" (4)
Call me "Mommy" (5)
Pacaran (Speial MAMA 2020)
Christmas Day (1)
Christmas Day (2)
bini
bini (2)
cuek
sok cuek
Serbuk Berlian
💜Purple Heart
💜Purple Heart (1)
💜Purple Heart (2)
💜Purple Heart (3)
💜Purple Heart (4)
💜Purple Heart (5)
💜Purple Heart (6)
💜Purple Heart (7)
💜Purple Heart (8)
💜Purple Heart (9)
💜Purple Heart (10)
💜Purple Heart (11)
💜Purple Heart (12)
💜Purple Heart (13)
[BONUS] 💜Purple Heart (14)
Dreamy Girl
Childish
Serbuk Berlian (2)
Hubby & Wifey
I'm a girl (1)
I'm a girl (2)
I'm a girl (3)
I'm a girl (4)
I know who I love (1)
I know who I love (2) - END -
Mine (1)
Mine (2) - END -
Annoyed
😭
Grim Reaper
For Love's sake
My Baby (1)
My Baby (2)
My Baby (3)
My Baby (4)
My Baby (5)
My Baby (6)
My Baby (7) - END -
More Than Friends
Pacaran (Cemburu)
Pacaran (Konser)
Obsession (Ficlet)
The Smart Twins (1)
The Smart Twins (2)
The Smart Twins (3)
The Smart Twins (4)
The Smart Twins (5)
The Smart Twins (6) -END-
The Jeon's : Dying our babies hair pink
I'm not bitch
A Broken Queen Bag. 1
A Broken Queen Bag. 2
A Broken Queen Bag. 3
A Broken Queen Bag. 4
A Broken Queen Bag. 5 -END-
fuck you under the full moon
The blind woman I love (1)
The blind woman I love (2)
The blind woman I love (3)
The blind woman I love (4)
The blind woman I love (5)
The blind woman I love (6)
The blind woman I love (7)
The blind woman I love (8) - END -
Misunderstanding
Geeky
pilih jio atau hidup jungkook?
My Police
Seven - Intro
Seven (1) I am home
Seven (2) Divorce papers
Seven (3) see her again
Seven (4) meet her again
Seven (5) get away from me
Seven (6) she is married
Seven (7) due to jealousy
Seven (8) let me keep my love for you
Seven (9) fake husband
Seven (10) desire
Seven (11) misunderstanding
Seven (12) plan
Seven (13) I love you so much that I want to die
Seven (14) prospective mother-in-law
Seven (15) really miss you
Seven (16) propose to you
Seven (17) marriage anxiety
Seven (18) first night
Seven (19) triples
Seven (20) anniversary -END-

I'm a girl (5)

1.2K 124 93
By ShiaMoer

Pagi telah tiba, tepat di hari ini adalah hari pertandingan antar kampus sebelah sebagai saingan mereka. Stadium kini mulai diisi beberapa orang padahal masih ada beberapa jam lagi pertandingan di mulai. Rupanya sudah ada kedatangan Sunmi bersama Jae, mantan suaminya duduk bersebelahan. Tapi keduanya hanya saling melirik malas. Jika bukan karena anak mereka, rasanya enggan juga datang. Pengunjung pun mulai berdatangan, terlihat sekali banyak yang sudah tidak sabar.

Jungkook baru bangun tidur melihat tubuh pria bertelanjang dada tidur nyenyak tengkurap dengan wajah mengarah berlawanan darinya. Ia masih berpikir itu adalah Jihyo. Karena masih marah dengan Jihyo, akhirnya tanpa membangunkan Jihyo yang sebenarnya itu Jimin, Jungkook segera keluar untuk mandi.

Beberapa jam kemudian semua telah selesai, Namjoon yang sama sekali tidak melihat kedatangan Jihyo akhirnya ia sendiri bergerak ke kemar Jihyo.

"Hei idiot! Cepat bangun!" Teriakan Namjoon akhirnya berhasil membangunkan Jimin. Pria itu mengerang bingung, belum sempat bertanya Namjoon sudah langsung menariknya keluar begitu saja.

Di kamar Lisa, Jihyo baru membuka matanya. Ia terkejut melihat Lisa tersenyum sendiri memandanginya. Hal ini sontak membuatnya bangun menatap Lisa ngeri.

"Kenapa kau terus melihaku?! Kenapa kau tidak membangunkanku!!!"

"Kau... sangat tampan ketika tidur."

Jihyo mendengarnya merasa jijik. Ia lalu buru-buru keluar setelah melihat jam pertandingan telah di mulai. Jihyo membuka loker pakaiannya, ia terkejut tidak melihat kaus bolanya sama sekali.

"Oh tidak! Dimana itu?" Ia mulai frustasi mencari loker temannya, tapi semua sudah kosong.

Akhirnya dengan kaus tidur lengan panjangnya, Jihyo berlari menuju stadium. Tidak ada waktu lagi.

Ketika Jihyo sampai di stadium yang sudah sangat ramai sekali itu, Jihyo membelakak terkejut melihat sosok yang dia kenal. Jimin dengan memakai kausnya tengah berdiri seperti orang bodoh di lapangan.

"Apa yang dilakukan si bodoh itu?!!"

Jihyo juga baru sadar bahwa tim lawan mereka ada Taehyung dengan rekan sekampusnya. Pertemuan macam apa ini.

Sementara di lapangan Jimin hanya dapat memasang wajah malasnya berjalan mengoper bola. Ia sama sekali tidak ahli dalam bola, hingga hanya menggiring bola saja Jimin terpeleset membuat penonton kecewa terutama satu timnya berserta Namjoon.

Hal ini bukan hanya sekali saja, namun terus berulang kali. Menendang bola saja tidak bisa. Kemana selama ini pelajaran yang dilatih Jungkook pada pria itu. Jungkook bahkan sangat kesal menabrak bahu Jimin keras dari belakang.

"Tendangan yang bagus, tolol."

Jimin hanya berdecak pelan, "ini tidak mengasyikan."

Ketika permainan kembali ingin di mulai, tiba-tiba kepala kampus datang bersama June dan Sana yang ntah kenapa juga bisa ada di sini. Jimin hanya bisa terpelongo melihat mantan kekasihnya itu.

"Berhenti!" Jaebum yang sebagai kepala kampus itu berteriak menggunakan toa di tangannya.

Tentu saja Namjoon tidak terima hal itu, "ada apa? Kenapa mengacaukan pertandingan ini." Dengan tatapan tajamnya tanpa takut pada Jaebum.

"Dengarkan baik-baik." Toa itu tepat di depan muka Namjoon. Jaebum kemudian kembali berbicara di toa.

"Aku rasa, di sini ada yang salah." Jaebum berteriak ke seluruh penjuru stadium membuat seluruh orang kesal karena telah menganggu pertandingan ini.

Jaebum lalu mengarahkan toanya ke wajah Namjoon dari dekat, "dilarang seorang gadis mengikuti pertandingan sepak bola ini."

Namjoon mengerut tajam, "apa maksudmu!!!"

June dan Sana tersenyum sinis bersamaan. Sepertinya mereka telah mengetahui sesuatu. Seakan tidak sabar kata selanjutnya keluar dari mulut Jaebum.

Jaebum mengangkat toanya tinggi mengumumkan ke setiap orang dalam stadium itu. "Park Jimin adalah seorang gadis!"

Sontak seluruh orang terkejut dalam kebingungan. Kedua orangtua si kembar itu pun hanya dapat menganga. Bagaimana mungkin anak pria mereka dikatakan seorang gadis. Jimin pun ikut terkejut hal itu.

"Apa?! Tidak ada waktu bercanda bung!" Namjoon dengan tegas mendorong bahu Jaebum kasar.

"Ini bukan bercanda. Ini serius, dia itu Jihyo bukan Jimin!" Teriak Sana kali ini.

"Mereka itu bersaudara kembar. Dan selama ini Jihyo lah yang berada di asrama pria." Sambung June membuat seluruh stadium riuh menertawakan lelucuon dari Jaebum beserta June dan Sana.

"Jika kalian tidak percaya, ayo buktikan Park Jihyo!" Jaembum kembali berbicara dengan toa menatap Jimin dengan seringainya.

Di belakang dinding sana, Jihyo hanya dapat menepuk dahinya.

Jimin tertawa renyah, "oke!"

Dan kemudian tanpa rasa malu, Jimin menurunkan celananya menunjukkan bahwa ia memiliki batang panjang ke seluruh orang. Sontak semuanya terkejut dan berekspresi malu sementara Jimin tersenyum remeh. Orangtua Park di sana hanya tertawa akan kelakuan anak mereka itu yang dipikir jantan.

Jimin lalu menaikkan celanannya dan memperbaikinya. Beralih Namjoon sudah marah mendorong Jaebum begitu saja.

"Hentikan kekonyolanmu itu!"

Jaebum menahan rasa malunya melirik June dan Sana ulah dari semua ini. "Baiklah, tadi hanyalah stand up comedy agar tidak terlalu serius sekali, hahaaa..."

Semua orang kemudian menyoraki ketiga orang itu. Sudah menganggu malah membuat lelucuon yang sama sekali tidak lucu.

"Kalau sudah selesai menyingkirlah tolol." Perkataan Namjoon itu akhirnya berhasil membuat ketiga orang itu pergi dengan malu.

Waktu istirahat pun tiba, Namjoon memanggil untuk berkumpul. Karena kebodohan Jimin yang selalu tidak berhasil membawa bola, akhirnya Namjoon memutuskan Jimin sebagai cadangan saja. Jihyo yang masih bersembunyi di balik dinding mendengus kasar memaki saudara kembarnya itu.

Jihyo mulai tidak sabar, ia berlari secepat mungkin menarik Jimin untuk ke tempat persembunyian. Beruntung sekali tak ada yang memperhatikan mereka.

"Apa yang kau lakukan, bodoh! Kembalikan kausku." Jihyo langsung menyemprotkan amarahnya.

Jimin terkejut melihat dirinya ada di depan, "Jihyo? Kenapa kau mirip sekali denganku?" Ditambah melihat wig yang dipakai Jihyo.

"Aku tidak peduli. Cepat, kembalikan kausku. Aku harus bermain."

"Kenapa kau bisa di sini," Jimin masih saja bertanya.

"Seharusnya kau yang kenapa bisa di sini? Kau bilang kau berada di Amerika."

"Aku sudah kembali tadi malam."

"Lalu??? Seharusnya kau lari saja, bukankah kau tak suka tinggal di asrama."

"Tidak bisa. Aku sepertinya sudah betah di sini karena gadis itu." Jimin menarik Jihyo untuk mengintip lagi, pandangan mereka kemudian jatuh pada Mina yang melihat pertandingan itu.

"A—apa?" Jelas saja Jihyo terkejut, bagaimana bisa mereka bertemu.

"Dia menciumku semalam. Aku pikir ketampananku ini berhasil membuatnya menyukaiku." Dengan tingkat kepercayaan dirinya, Jimin tersenyum manis.

Jihyo diam berpikir dengan ucapan Jimin. Ini seperti tidak asing. Dan tak lama matanya melebar setelah menyadari bahwa maksud perkataan Jungkook semalam adalah bahwa Jimin dan Mina lah yang berciuman sehingga membuat Jungkook sampai marah.

"What the hell!"

"Apa?" Tanya Jimin santai.

"Ah! Cepat berikan kausku sekarang, aku harus bermain."

Dan setelah itu Jimin dan Jihyo pun bertukar kaus.

Jihyo buru-buru masuk ke dalam pertandingan dan Jimin bertukar hanya mengintip di balik dinding. Di pinggir lapangan Jihyo terlihat memohon pada Namjoon agar memasukkannya lagi dalam pertandingan. Awalnya Namjoon menolak, namun akhirnya Namjoon pun menyetujuinya.

Jihyo dengan semangat masuk dan ikut bergabung. Selama pertandingan berlangsung sorak sorai mulai menggema melihat Jihyo kali ini begitu mahir memainkan bola berbeda pada sebelumnya. Mina paling antusias mendukung Jihyo di kursi stadium.

Bola kini sedang digiring oleh Jungkook. Pria itu begitu serius menggiringnya, ia melihat Jihyo di depan sudah melambai untuk mengoper bola pada Jihyo, tapi karena masih ada rasa kesal pada Jihyo, Jungkook mengabaikannya dan dengan serakah memainkan bola sendirian.

"Jungkook, oper padaku!" Teriakan Jihyo pun dihiraukan Jungkook.

Di gawang sudah terlihat Taehyung di depan dengan seringainya bersiap pada posisinya. Mereka berdua yang sama sekali saling tidak menyukai melempar tatapan tajam. Sampai Jungkook pun menendang bola itu menuju gawang. Namun, sayangnya bukannya masuk bola malah memantul pada tiang.

Seluruh tim Jungkook pun kecewa begitu pun orang-orang yang mendukungnya. Taehyung menertawakan kebodohan Jungkook.

"Jangan serakah Jungkook!" Teriak Namjoon di pinggir sana. Namun tetap saja Jungkook mengabaikannya.

Jihyo yang menyadari Jungkook masih marah padanya berlari mendekat, "kenapa kau tidak mengoper bolanya tadi?"

Jungkook hanya melengos. "Jungkook, aku tahu kau masih marah."

Di tengah lapangan dengan permainan masih berlangsung, Jihyo masih saja mengajak Jungkook berbicara padanya. "Ayolah Jungkook, jangan mendiamiku. Aku tidak salah."

Jungkook masih saja bungkam memilih melihat ke arah lain. "Jungkook, ada salah paham di antara kita."

Melihat Jungkook masih tak mau berbicara dengannya, akhirnya Jihyo berhenti mengikuti Jungkook lalu menarik nafasnya panjang.

"Aku mencintaimu."

Dan detik berikutnya semua pemain di dekat mereka berhenti seketika serentak menoleh terutama Jungkook.

Jihyo melangkah lebih dekat seiringnya permainan langsung berhenti karena perkataan Jihyo yang tak disangka itu.

"Kau gay?!" Kaget Mingyu.

Jihyo hanya menghiraukannya. Ia memandang Jungkook dengan sendu. "Aku mencintaimu Jungkook."

Jungkook memasang ekspresi menggeleng tak ingin percaya. Jihyo menghela nafas lalu mulai melepas satu persatu rambut palsunya, di mulai dengan kedua jambang palsu di sisi kanan dan kirinya.

"Aku tahu kau marah karena melihat Mina mencium aku yang kau pikir, padahal itu bukan aku."

Seluruh tim terkejut ketika Jihyo melepas jambang itu. Dan setelahnya Jihyo melepas wignya menampilkan rambut panjang hitamnya yang cantik. Suara penonton yang terkejut pun serentak keluar juga.

"Tapi sesungguhnya aku adalah Jihyo, bukan Jimin." Sambung Jihyo setelah mewujudkan dirinya yang sesungguhnya begitu cantik di hadapan Jungkook.

Jungkook hanya diam tak percaya akan hal itu. Ia tidak tahu harus berkata apa lagi. Bibirnya terasa kaku melihat kenyataan Jihyo yang ia pikir adalah Jimin selama ini. Lalu siapa teman tidurnya beberapa minggu lalu? Seorang gadis??

Mulut Jungkook terkatup dengan bingungnya menoleh ke arah lain. Perasaannya mulai aneh melihat betapa cantiknya Jihyo di hadapannya hanya menggunakan kaus bola. Memang ini Jungkook rasa adalah pertemuan ketiga dirinya dengan Jihyo sebagai seorang gadis. Dari awal melihat Jihyo, Jungkook tak berhenti memuji kecantikan gadis itu ketika bernyanyi di panggung. Lalu mereka kembali bertemu di kissing booth tanpa duga malah berciuman dan ini ketiga kalinya takdir membawa mereka ternyata selama ini sudah sangat dekat.

"Well, bukankah kami benar sekarang?" Jaebum tiba-tiba bergabung kembali bersama June dan Sana yang tersenyum kemenangan.

"Tidak. Park, kenapa kau memakai wig?" Kini Namjoon masih tidak percaya bahwa Jihyo adalah seorang wanita.

"Aku adalah seorang gadis coach!"

"Sayang? Kenapa kau di sini?" Tahyung pun muncul memandang mantan kekasihnya itu terkejut.

Jihyo tentu merasa jijik, "mantan kekasih idiot."

"Dengar, aku adalah Jihyo adiknya Jimin. Dan ini adalah rambut asliku," dengan mencoba menarik rambutnya Jihyo menunjukkan ke sekelilingnya tertuama Jungkook masih terlihat bimbang juga.

"Kalau begitu kenapa tidak kau buktikan saja," Mingyu menyaut dengan tertawa bodoh.

"Oke!"

Sama halnya yang dilakukan Jimin, Jihyo mengangkat kausnya menunjukkan ke hadapan Jungkook dada besarnya yang selama ini dibalut kain dengan ketat. Seketika semua orang terperangah melihatnya, bahkan Jungkook harus menahan nafasnya dihadapkan pemandangan menggoda di depannya. Jaehyun sampai mimisan tanpa sadar. Taehyung berdecak tak suka. Memang sudara kembar ini sudah terlihat gila.

"Kenapa Jihyo melakukan itu," Sunmi merasa tak terima anak gadisnya memamerkan hal yang berharga ke pria asing.

Jihyo tersenyum, "kau sudah percaya, kan?" Ia kemudian menurunkan kembali kausnya. Jungkook hanya dapat meneguk ludahnya susah payah mengedipkan beberapa kali matanya. Ia mendadak menjadi haus.

"Kalau begitu, dimana Jimin sebenarnya?" Sambung Jaebum bingung.

"Hadir!" Tiba kemudian munculah Jimin sesungguhnya di tengah mereka tersenyum tanpa bersalah.

Tentu hal itu membuat seluruh stadium ntah sudah ke berapa kali terkejut akan kemiripan keduanya dari segi wajah. Pantas saja sulit dibedakan. Tapi hanya satu yang sangat mudah diketahui, yaitu tinggi badan. Jika Jihyo yang hanya sepantara sedikit di bahu Jungkook, dan Jimin lebih tinggi sedikit dari Jihyo. Mengapa Jungkook tak menyadarinya sama sekali?

"Oh tidak," Sunmi jatuh pingsan tepat di samping Jae. Ia tak kuasa melihat drama apa yang diperbuat anak kembarnya sekarang.

"Ini tidak adil!!" Tiba-tiba suara Jin sebagai coach tim Taehyung menyeruak tak terima.

"Permainan ini tidak bisa dilanjutkan karena kalian sudah melanggar aturan. Peraturan yang wajib kau baca di sini," Jin kemudian menyerahkan buku kecil berisi peraturan-peraturan selama bermain sepak bola. Termasuk di dalamnya tidak ada seorang gadis.

Namjoon menatap tajam, ia merampas buku kecil itu dan merobeknya kasar. "Sekarang peraturan itu sudah musnah."

Jihyo tersenyum mendengarnya. Ia menoleh pada Jungkook yang belum juga berkata sesuatu padanya.

"Sekarang tidak ada peraturan lagi."

Pritttt!!

Namjoon lantas membunyikan peluitnya tepat di telinga Jin hingga Jin tak lagi bersuara menutup telinganya rapat. Sorak riuh di tribun sangat mendukung pendapat Namjoon. Setelahnya permainan pun kembali di mulai dengan Jihyo masih ikut serta bermain.

Permainan pun berlangsung dengan Jihyo menggiring bola saat ini, tepat di depan gawang terlihat Taehyung sudah dengan posisinya tak lupa seringainya yang terkesan meremehkan. Ia berpikir Jihyo tak pah seahli dia bermain sepak bola. Baginya Jihyo hanyalah gadis lemah yang berkebetulan menyukai sepak bola.

"Ayo sayang, aku tahu kemana kau akan menendangnya," teriak Taehyung dengan seringainya.

"Kau akan menendangnya ke sini bukan? Atau ke sini atau di sini? Hahaaa... cepat cepat."

Jihyo yang mendengarnya sedikit geram. Ia berusaha fokus pada dirinya. Tepat di hadapan gawang dengan seluruh kekuatannya kakinya pun menendang bola itu yang malah memantul ke tiang tapi tak lama Jungkook lekas berlari menendang bola itu kembali hingga berhasil masuk ke gawang.

"GOOLL!!!"

Teriakan antusias di tribun begitu besar dengan sorak sorai mereka berdiri senang. Satu tim semua berkumpul berpelukan. Mereka ramai-ramai mengangkat Jihyo ke atas atas keberhasilan gadis itu. Sementara Jungkook hanya tersenyum tipis memandangnya.

Tim musuh yang kalah merasa marah dan geram. Terutama Taehyung yang sudah menjatuhkan dirinya di hamparan rumput itu.

"SIALAN!!! INI TIDAAKK ADILLLL!!!!"

Jihyo berlari pada keluarganya dan memeluk erat. Ia bahagia melihat ayah dan ibunya datang bersama. Mereka sudah seperti dulu, kembali bersama.

"Kerja yang bagus, Jihyo." Puji Sunmi terharu.

"Tak sia-sia ayah mendukungmu bermain sepak bola." Memang hanya Jae lah yang mendukung Jihyo bermain permaianan laki-laki ini sementara Sunmi selalu menolak keras.

"Hei saudaraku, aku bangga." Jimin dan Jihyo kemudian berpelukan.

"Ayah, ibu bagaimana kalau malam ini kita makan malam bersama," antusias Jihyo penuh harap.

Jae dan Sunmi seketika saling melirik. "Ehem! Malam ini kebetulan waktuku kosong." Perkataan Jae pun malah membuat Sunmi gugup.

"Sepertinya aku juga."

Kemudian Jimin dan Jihyo pun tersenyum senang mendengarnya. Momen yang mereka tunggu akhirnya datang. Berkumpul bersama seperti dulu.

Perhatian Jihyo beralih pada Jungkook. Pria itu memegang bola memandangnya juga berjalan menjauh tanpa sepatah kata pun. Jihyo hanya bisa mendesah pelan. Sepertinya Jungkook belum mau berbicara padanya karena ia telah berbohong pada semua orang.

Hari-hari pun berlangsung. Semua kembali normal. Jimin yang tinggal di asrama satu kamar dengan Jungkook dan Jihyo kembali pada dirinya yang disibukkan bermain sepak bola bersama teman-teman perempuannya. Jihyo sama sekali tidak ada niat untuk kuliah. Ia sudah menolak beberapa kali kuliah ketika ayah dan ibunya membujuknya. Ia selalu memilih bermain-main ketimbang mencari ilmu.

Jimin yang akhirnya memilih untuk kuliah di Korea karena adanya Mina. Semakin hari mereka semakin dekat. Walaupun Mina sudah tahu bahwa selama ini yang ia lihat Jihyo, ternyata Jimin juga berhasil membuat Mina jatuh cinta. Setiap hari mereka bahkan berkencan.

Di sisi lain Jungkook tengah bermain gitar di tempat tidurnya. Ia memandang kosong tempat tidur sebelahnya. Biasanya akan ada Jihyo yang selalu menganggu harinya dan ia selalu berpura tidur jika Jihyo datang. Hal ini menghindari Jihyo yang aneh baginya.

Namun sekarang satu minggu terakhir ini tak ada lagi sosok Jihyo membuatnya seperti ada yang kurang. Perasaannya pun terasa aneh ketika melihat Jimin yang saat ini menjadi teman kamarnya bukan lagi Jihyo. Seketika ia menjadi merindukan gadis bermata besar itu.

Petikan senar gitar itu pun secara tak beraturan dimainkan. Jungkook akui ia merasa galau tanpa kehadiran Jihyo. Mengingat Jimin selalu bersama Mina tidak lagi persoalan baginya. Sekarang ia hanya menganggap biasa saja tanpa ada rasa cemburu. Sepertinya karena Jihyo hatinya sudah berpaling pada gadis bermata besar itu.

Sayangnya sekarang ia tak bisa bertemu Jihyo setiap hari seperti biasanya. Gadis itu sudah kembali pada rutinitias biasanya setiap hari.

Pintu terbuka dengan kehadiran Jimin, saudara kembar Jihyo. Pria itu benar-benar mirip Jihyo, sekilas jika dilihat dari belakang terkadang Jungkook mengira itu adalah Jihyo.

Jimin membawa sebuah kotak hadian dan meletakkannya di meja belajar. Ia beralih pada Jungkook dan tersenyum. "Hadiah dari Jihyo."

Setelahnya Jimin pun keluar. Jungkook bangkit mengambil kotak hadiah itu. Ia memandangnya tanpa sadar sudah tersenyum tipis. Ternyata Jihyo masih mengingatnya.

Beralih membuka kotak hadiah tersebut, Jungkook menemukan kaus bola milik Jihyo. Seketika Jungkook pun mengingat hari-harinya bersama Jihyo selama dalam pelatihan.

Tidak sampai disitu, Jihyo juga menyelipkan sebuah note.

"Mungkin kau masih marah padaku. Aku sangat minta maaf selama ini membohongimu. Malam ini prom night diadakan di kampusmu, sekeluargaku mengajakku untuk ikut. Aku harap kau juga datang. Tapi sebelumnya kumohon temui aku jam 8 malam ini di belakang aula. Salam manis Park Jihyo untuk Jeon Jungkook :)"

Jungkook membaca cermat note itu. Mengenai prom night ia bahkan merencanakan untuk tidur di kamar saja daripada menghadiri acara membosankan itu. Sekarang Jungkook bimbang akankah dirinya hadir atau tidak.

***

Acara kemudian di mulai malam ini. Para hadirin mahasiswa mulai berdatangan dengan sangat berbeda. Mereka kini berpenampilan sangat cantik bak ratu dan raja. Pasalnya untuk mahasiswa semua mengenakan jas sementara untuk mahasiswi menggunakan gaun panjang layaknya pengantin dengan bermacam warna. Ini juga karena konsep prom nigt, akan ada juga pemilian raja dan ratu setelah mereka melakukan modeling di panggung bersama pasangan layaknya pengantin yang memasuki aula dengan cara berbagai macam gaya untuk mencuri perhatian.

Prom night sebagaian dihadiri dengan orangtua. Orangtua si kembar pun turut ikut sudah duduk di satu meja menunggu putra dan putri mereka akan tampil. Begitu pun orangtua Mina juga hadir di sana.

MC mulai membuka suara di atas panggung, namun terlihat tidak ada tanda-tanda kehadiran Jungkook. Mingyu dan Jaehyun yang tahu Jungkook tak akan mengikuti prom night ini bersikap biasa saja. Karena mereka tahu Jungkook paling malas jika sudah mengikuti acara-acara seperti ini.

Sementara di belakang aula, Jihyo sudah berdiri tepat di hadapan danau buatan kampus ini. Hari pun sudah malam sedikit penerangan cahaya, itu pun dari lampu jalan. Hampir sudah lima belas menit Jihyo menunggu kehadiran Jungkook dengan perasaan cemas. Ia gelisah Jungkook tak mau menemuinya.

Sampai netra Jihyo menangkap siluet gelap seseorang dari depan sana. Jihyo tersenyum tak menyangka.

"Aku pikir kau tidak mau menemuimu lagi."

Jihyo rasa jantungnya mulai berdetak kencang ketika siluet itu semakin dekat.

"Kenapa rasanya begitu mendebarkan, aku merasa seperti—"

"Nona, apa yang kau lakukan di gelap seperti ini?"

Senyum Jihyo meluntur ketika melihat sosok yang diharapkannya bukanlah Jungkook malahan tukang pemotong rumput.

"Hanya lewat," Jihyo tersenyum tipis. Ada rasa kecewa dalam dirinya menyadari Jungkook tak ingin bertemu dengannya lagi.

Setelah tukang pemotong rumput itu pergi, dengan helaan kasar Jihyo pun berbalik.

Tungkainya siap berjalan tapi terhenti melihat Jungkook yang sebenarnya. Jihyo bahkan sempat menahan nafasnya beberapa detik. Ia tidak percaya bahwa Jungkook akhirnya mau bertemu dengannya lagi.

"Ha—hai," Jungkook mengusap tengkuknya. Ia pun merasa gugup di hadapkan kembali pada Jihyo.

Mereka perlahan mengikis jarak. Jihyo tersenyum malu, "Jungkook."

"Ya?"

"Kau datang?"

"Mmh. Seseorang memberiku note kecil untuk menemuinya di sini."

Jihyo masih saja tersenyum, "aku senang."

Jungkook terdiam memandangi wajah cantik Jihyo. Seulas senyumnya muncul. Ia semakin mengikis jarak antara Jihyo hingga gadis bermata bulat itu mendongakkan kepalanya. Jungkook dengan gugup menyentuh pundak Jihyo.

"Aku lebih senang."

Tangan Jungkook sedikit gemetaran. Dadanya bergerumuh hebat. Sungguh, ia tak pernah merasakan seperti ini ketika bersama Mina. Ini bahkan lebih gila dari yang ia perkirakan.

"Aku menyayangimu, Jungkook." Langsung saja Jihyo pada intinya yang malah membuat Jungkook berdebar tak karuan. Ia benar-benar seperti seorang gadis.

"Aku juga, Jihyo."

Jantung Jihyo ikut berdebar. Ia tak menyangka jawaban Jungkook membalasnya dengan hati juga.

Sampai kemudian Jihyo merasa kedua kakinya melemas ketika Jungkook mencium bibirnya. Jihyo pun ikut memejamkan matanya mengalungkan kedua tangannya di leher Jungkook dan mulai membalas lumatan bibir itu. Aduan peperangan lidah yang diciptakan Jungkook menambahkan sensai geli di perut Jihyo. Ia bahagia, sangat bahagia.

Tanpa dengan perkataan selanjutnya mereka menyadari bahwa hubungan mereka saat ini sudah resmi menjadi sepasang kekasih.

Berbeda di aula kini riuh setelah beberapa pasangan sudah tampil dalam modeling. Ada Mingyu bersama Eunha, ada Jaehyun bersama Lisa. Kasihannya tampak wajah Jaehyun begitu muram sementara Lisa sangat bahagia. Dan ternyata ada juga Jimin bersama Mina. Mereka layaknya pengantin bahagia berjalan bergandengan.

"Selanjutnya Park Jihyo dan Jeon Jungkook!"

Aula kemudian hening ketika tak menunjukkan dua orang yang baru disebut. Sunmi tersenyum paksa ke sekelilingnya dengan merutuk dalam hati nama anak gadisnya yang selalu mencari masalah. Padahal ia sudah dengan senang hati mendaftarkan nama anak gadisnya ikut serta prom night ini.

"Park Jihyo dan Jeon Jungkook." MC itu kembali mengulang tapi tak juga kehadiran dua orang itu muncul. Bisik-bisik pun mulai terdengar di aula itu.

MC itu kembali ingin mengucapkannya ketiga kali, tapi kemudian musik diputar saat pada akhirnya dari sisi kiri dan kanan panggung muncullah sosok yang paling ditunggu.

Jungkook dan Jihyo dengan senyum bahagia mereka berjalan untuk mempertemukan diri. Terlihat sekali Jungkook sudah mengenakan jas putih dan Jihyo mengenakan gaun putih salju tak lupa dalam genggamannya ada sebuket bunga pernikahan. Mereka layaknya pengantin yang akan melangsungkan pernikahan.

Setelah keduanya sudah bertatapan dengan senyuman terpancar. Mereka langsung berciuman di hadapan banyak orang. Sontak seluruh aula menjadi ribut terkejut akan hal itu. Namun mereka pun juga senang. Terutama Sunmi tak menyangka anak gadisnya akan seperti itu. Jimin dan Mina pun tertawa melihat hal itu.

Sedikit lama keduanya berciuman, pasangan itu pun mengikis jarak dengan senyuman. Satu tangan Jihyo mengusap bibir Jungkook yang sudah berwarna akibat lipstiknya. Dan setelah itu keduanya saling menggenggam tangan berjalan menuju karpet merah berpose layaknya pengantin.

Tak hanya itu juga Jungkook menggendong Jihyo lekas ingin turun dari panggung. Jihyo berteriak terkejut tapi kemudian tersenyum malu karena dilihat banyak orang. Jihyo beralih mengalungkan kedua tangannya di leher Jungkook dan memberikan beberapa kecupan di bibir Jungkook. Tentu saja Jungkook bahagia akan hal itu memamerkan ke semua orang mereka telah menjadi pasangan.

Pasangan romantis yang mampu mengirikan orang-orang. Lihatlah kini Jungkook dan Jihyo kembali berciuman tanpa malu di tempat.

"Ehem! Honey~ kau bisa menggunakan apartemen ibu malam ini." Sunmi datang menggandeng Jae, mantan suaminya menatap takjub anak gadisnya masih dalam gendongan ala pegantin pada Jungkook.

Jungkook tersenyum malu begitu pun Jihyo. "Oh? Kalian kembali bersama?" Melihat keakraban ibu dan ayahnya, Jihyo semakin bahagia.

Sunmi maupun Jae malah malu-malu. Jihyo menoleh pada Jungkook, "ayo, kita jangan menganggu mereka."

Jungkook terkekeh kemudian membawa Jihyo berniat keluar seperti yang ibu Jihyo minta. Mungkin memang ke apartemen Sunmi melakukan hal yang wajib dilakukan sepasang kekasih jika dalam keadaan berdua di satu ruangan.

Mingyu dan Jaehyun yang melihat sahabat mereka menjadi lebih pemberani seperti itu terheran tapi mereka ikut senang juga.

Dan akhirnya Jungkook dan Jihyo memulai menjalin hubungan kasih mereka. Berharap mereka tetap akan bersama selamanya sampai pernikahan mainan seperti ini benar-benar terjadi kelak nanti.

***

END...

Continue Reading

You'll Also Like

8K 1.3K 25
❝Taehyung ... mari kita berhenti untuk tidak saling menyakiti satu sama lain lagi. Aku akan meninggalkanmu dan melupakan segala tentang kita yang per...
262K 20.8K 100
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
982K 59.6K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
94.8K 11.6K 33
[M] Keluarga besar Kim dan keluarga besar Park, merupakan musuh bebuyutan sejak tujuh keturunan yang lalu. Tetapi anehnya terjadi hal buruk menimpa m...