"Tinggal di rumah Alan adalah kesialan se-umur hidup." -Nalla Azzura.
//Jangan lupa follow sebelum baca ya🙆//
#1 School (23/sept/2020)
#1 Diary (23/sept/2020)
#1 Ketua Osis (27/okto/2020)
#1 Satu Atap (27/okto/2020)
#1 fiksi penggemar (6/november...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NALLA & ALAN
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
..Happy reading..
_______________
"Ini rumah siapa, Gib?" Tanya Dinda yang baru saja turun dari motor Gibran sambil memandangi rumah di hadapannya dengan bingung.
"Udah, ayo ikut gue." Ucap Gibran yang kini menarik koper milik Dinda serta tidak lupa Juga untuk menarik tangan Dinda menuju pintu utama rumah besar itu.
Dinda menurut.
Lalu Dinda mengerutkan keningnya, ia kira Gibran akan memencet tombol bel rumah itu atau mengetuk pintu. Namun, Gibran malah membuka pintu itu dengan sebuah kunci di tangannya.
"Gib, ini rumah lo?" Tanya Dinda yang sedari tadi dibuat bingung.
"Iya." Jawab Gibran.
Dinda mengatup mulutnya. Mengapa Gibran malah mengajaknya ke rumah? Dinda pernah mendengar bahwa Gibran tinggal hanya bersama sang kakak. Dan Dinda takut kakaknya akan memikirkan yang tidak-tidak tentang dirinya.
"Gib," panggil Dinda pelan.
Baru saja Gibran akan masuk ke dalam rumahnya, suara Dinda membuatnya menghentikan langkah dan berbalik menatap cewek di belakangnya.
"Kenapa?" Tanya Gibran.
"Kayaknya g-gue gak bisa disini, takutnya kakak lo bakalan mikir yang ga-"
