77

153K 21.2K 22.3K
                                    

Dengerin lagu itu ya👆

Yuk, bisa yuk baca ini, kalian kuat.

Yuk, bisa yuk baca ini, kalian kuat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading <3

Typo ? Manusiawi

________________




Masih pukul dua malam.

Alan dan Nalla sejak tadi ada didalam mobil. Mereka saling bercerita dan berpelukan satu sama lain. Mencoba melepas rindu mereka walaupun mungkin ini hanya sesaat saja.

"Kenapa takdir mempermainkan gue sama lo." Ucap Nalla yang kini semakin mengeratkan pelukannya pada Alan.

Cowok itu bersandar dikursi mobil sambil tak berhenti mengelus kepala Nalla dengan lembut. "Gak boleh ya ngomong gitu." Ujar Alan yang kini mengecup pelan dahi Nalla.

"Abis ujian Nasional janjikan bakal jemput gue?" Tanya Nalla yang kini melepaskan pelukannya dan menatap penuh kearah Alan.

Alan terdiam beberapa saat, lalu tersenyum dan mengangguk. "Iya." Jawabnya singkat.

Nalla kembali memeluk cowok itu. "Gue gak yakin sama lo. lo nya aja kayak gak yakin gitu..." Ucap Nalla yang kini menangis lalu memukul pelan dada bidang suaminya.

Alan langsung memegang tangan Nalla yang terus memukulnya, "liat gue." Ucap Alan dengan serius.

Nalla berhenti menangis lalu ditatapnya Alan perlahan.

"Gue kesini demi lo dan untuk melepas rindu sama lo..." Alan terus meneliti wajah Nalla disetiap sisi, lalu mata Alan berhenti tepat pada mata cewek itu. "Gak mungkin gue lupa sama hari itu." Ucap Alan serius.

Nalla tak berkedip, ia sudah terpaku pada tatapan Alan.

"Gue cinta sama lo." Ucap Alan dengan suara seraknya.

"Seberapa besar?"

"Gak bisa diukur."

"Kalo dibuktikan, bisa?" Tantang Nalla yang pandangannya tak lepas sejak tadi dari Alan.

Alan terdiam. Detik berikutnya, ia lalu mencium pipi Nalla sebentar. "Apanya?"

Nalla menggeleng. Lalu kembali memeluk cowok itu. Ia merasakan kenyamanan ketika didekat Alan. Benar-benar sangat nyaman.

"Sekarang?" Tanya lagi Alan.

Nalla mengangkat kepalanya, mendongak ke arah Alan lalu mengerutkan dahi tidak mengerti. "Sekarang? Apaan sih?" Tanya Nalla yang mulai kesal.

Alan mendekat ke telinga Nalla, lalu membisikan sesuatu ketelinga cewek itu. "Pasti mau minta aneh-anehkan? Gak bisa sekarang, tunggu udah lulus." Bisik Alan seraya sambil mencium kembali pipi kanan cewek itu.

NALLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang