21

206K 24.1K 5.3K
                                    









Nalla perlahan membuka pintu kamar Alan. Lalu ia melihat Alan yang tertidur pulas dengan selimut yang masih setia di tubuhnya.

Nalla meletakan piring yang berisikan mie goreng di nakas samping ranjang tidur Alan. Hanya mie itu yang tersisa di dapur. Bi Wina juga tampak belum pulang dari pasar. Ini mungkin juga adalah keberuntungan bagi Nalla karena dirinya memang tidak bisa masak apapun.

Apa Alan akan marah jika Nalla hanya membuatkannya Mie goreng? Tentu saja pasti marah.

Tapi Nalla bodo amat tentang itu.

Nalla duduk di tepi ranjang Alan lalu memegang dahi cowok itu, dan ternyata masih panas, tidak ada perubahan dari sebelumnya.

"Alan, nih gue buatin mie spesial buat lo...Makan dong."

Alan masih belum bangun.

Lalu Nalla mulai mengguncangkan badan Alan. "Bangun Lan, ini mie nya...lo kebo banget sih!" ucap Nalla kesal.

Nalla berjalan membuka tirai gorden yang masih tertutup dan memberi cahaya matahari pagi masuk ke dalam kamar.

"Suapin gue."

What?

Nalla membalikkan tubuhnya menatap ke arah laki-laki itu, dan ternyata Alan masih tertidur pulas seperti tadi.

"Dasar ngigo!"

Alan langsung membuka matanya. "Gue dari tadi gak tidur o'on, panas banget nih..." Alan langsung membuka bajunya seketika membuat Nalla langsung menutup kedua matanya dengan tangan.

"Lo apa-apaan sih, pake gak!"

"Panas Nal."

"gue nyalain AC aja, ya?"

"Gak usah."

"Alan, lo jangan____"

"Suapin gue Nal..."

Apa cowok ini gila? Bisa-bisa mata gue kemana-mana ntar, malah badannya bagus banget lagi, Astaghfirullah!

Nalla menggeleng. "OGAH!"

Nalla melongos ke arah meja belajar Alan,lalu mengeluarkan ponsel dan chargernya. "Gue nebeng HP ya." ucap Nalla singkat.

Tidak ada sahutan.

Nalla langsung melihat ke arah samping. Alan menghilang. Tidak ada di tempat tidurnya. Dan...

Ternyata suara air dari kamar mandi terdengar. Rupanya Alan sedang berada di kamar mandi.

Mumpung Alan sedang di kamar mandi, ini saatnya untuk kabur dan menolak mentah untuk menyuapi Alan, benar kata mamanya, ternyata jika Alan sakit ia akan berlagak manja.

Baru saja Nalla melewati pintu kamar mandi, Alan yang baru keluar dari kamar mandi langsung menahan tangannya. "Mau kabur ke mana lo? Lo yang udah bikin gue sakit kan?"

Nalla menghela napas. Dia mengaku kalah.

"Oke, gue___"

Prang!

Suara pecahan piring itu tepat berada di ambang pintu. Bi Wina menutup mulutnya dengan kedua tangan, matanya menatap kedua orang di depannya dengan tidak percaya. Tangannya bergemetar, lalu ia langsung berlari keluar.

Ini salah paham.







***








Semenjak kejadian tadi lagi. Nalla tidak ingin keluar dari kamarnya, bahkan bertemu dengan Bi Wina juga belum. Ingin sekali ia menjelaskan soal tadi pagi kepada Bi Wina. Namun, semua tampak sia-sia, ia merasakan hal yang aneh pada dirinya.

"Aduhh, bego-bego-bego..."

Nalla menghentakan kakinya kesal.

Alan. Ia harus memberi pukulan bertubi-tubi kepada cowok sialan itu. Gara-garanya lah Nalla berada dalam masalah ini. Seharusnya ia menjaga sikap sopan santunnya, apalagi posisinya saat ini adalah menumpang di rumah orang lain.

Tok..tok...tok...

Suara ketukan pintu kamar Nalla membuat dirinya bertambah horor seperti di film-film. Padahal sekarang baru saja pukul tujuh malam. Tidak, bukan soal hantu, tapi soal dirinya dan...

Ah sudahlah.

"Nalla, buka pintunya dulu sayang." itu suara Tantenya.

Dengan cepat Nalla langsung membukakan pintu. "Iya, Tante?"

"Sekarang kamu ke ruang kerja Papa Alan ya, ada yang mau di omongin. Alan juga ada di sana."

Duamm!

Oh tuhan, tolong Nalla.






***








"Apa benar yang di bilang oleh Bi Wina?" tanya Ardi dengan tegas.

Tuh kan!

Nalla memilit-milit tangannya hingga memerah dan berkeringat dingin. Ia sekarang sedang berhadapan dengan tuan rumah dan di sampingnya ada Alan yang entah bagaimana ekspresinya sekarang, dan juga Misha, mama Alan yang setia di samping suaminya yang juga hanya diam mendengarkan.

"Alan? Jawab."

Alan menghela napas. "Gak pa, sumpah. Ini salah paham."

"Papa gak bisa percaya kamu begitu saja Alan, dan kamu Nalla, dari awal kehadiran kamu, saya merasa kamu ada apa-apanya sama Alan, kalian pacaran kan?" pertanyaan Ardi membuat Alan dan Nalla menggeleng cepat.

"Enggak Om, kita gak ada hubungan apa-apa..." Nalla mulai mengeluarkan air matanya.

"Om gak bisa gitu aja percaya sama kamu Nalla."

Alan berdecak kesal. "Pa, kenapa sih papa____"

"BESOK PAGI KALIAN JANGAN SEKOLAH DULU, DAN KITA MAU BICARAKAN HAL INI DENGAN MAMA NALLA, DAN..."

Alan dan Nalla sangat menunggu kata-kata lanjutan dari Aldi. Misha tampak menunduk lesu, mungkin ini adalah hal yang kurang baik.

"Apa, Pa?" tanya Alan yang menunggu.

"KALIAN BERDUA PAPA NIKAHKAN MINGGU INI JUGA!"





_____________


Follow IG :

Adany.Salshaa
Nallan.Official




NALLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang