26

206K 22.1K 3.2K
                                    


"Gue sibuk mikirin lo, tapi lo sibuk dengan urusan lo. even though i was just starting."

-Nalla Azzura

___________



Nalla berjalan ke arah nakas yang berada di samping ranjangnya. Ia mengambil sebuah kotak yang Alan lemparkan tadi. Ia masih kepo dengan isinya. Tentu saja tanpa menghitung, ia langsung membuka kotak itu.

Betapa kagetnya ia melihat apa yang ada di dalamnya.

"Omg! Ini seriusan untuk gue? Sumpah keren banget!" teriaknya riang.

Di keluarkannya semua isi yang ada di dalam kotak itu. Kalung, mahkota kecil, dan dua anting yang sangat berkilau membuat semua gadis waras tentu berbinar.

Dengan gerakan cepat, Nalla langsung membuka ponselnya dan mengetik sesuatu di sana.

Lo emang baik parah! Makasihhh, gue suka kadonya.

Send to Alan.

Nalla tidak percaya bahwa Alan sebaik ini padanya. Apa mungkin Alan lambat laun akan berubah menjadi seseorang yang baik dan tidak se-emosional dulu karena ia akan menikah?

Sudahlah, Nalla tidak peduli. Laki-laki itu mau berubah atau tidak, yang penting ia sekarang sudah di hipnotis oleh barang di hadapannya ini.

Drrt...drrtt...

Ponselnya bergetar, tanda sebuah notice masuk. Buru-buru Nalla memeriksanya.

Tentu saja itu dari Alan.

Alan : Bkn gue yg beli, tapi nyokap.

Seketika semua pujian yang belum ia sampaikan pada Alan, kini ia buang jauh-jauh. Lalu tangannnya mengeratkan kotak berbentuk hati itu dengan kuat. Baru saja cowok itu ia puji habis-habisan, dan mengucapkan terima kasih?

Ha? Terima kasih?

Buru-buru Nalla menghapus chattingan-nya tadi, walaupun sudah di baca oleh laki-laki itu, setidaknya dengan tidak melihat pesan itu, otaknya akan sedikit lebih tenang.

Tidak lupa untuk membalas chattingan itu lagi. Namun, yang tadinya ia sangat gembira, kini mood-nya sudah hancur.

Gak jadi, gue gak suka. Terlalu lebay banget pake pake ini. Males banget!

Send to Alan.

Di sisi lain, Alan membuka ponselnya dan membaca isi pesan dari Nalla. Matanya memicing seketika, lalu beberapa detik kemudian kedua sudut bibirnya terangkat ketika membaca itu.







***








"Tante, makasih ya kadonya...Nalla suka banget, hehehe." ucapnya sambil mendekat ke arah Misha yang sedang berkutat di ruangan keluarga dengan beberapa barang untuk acara besok.

Nalla hanya berpura-pura tidak menyukai barang itu sewaktu mengirimkan pesan kepada Alan tadi.

Siapa sih yang tidak menyukai perhiasan se-mewah itu?

Misha mengernyitkan dahinya. "Sejak kapan tante belikan kamu kado?"

Jlep.

Nalla mulai di landa kebingungan. Disini siapa yang berbohong? Alan atau Mamanya? Nalla benar-benar pusing tujuh keliling.

"Jadi, Tante gak beliin aku kado?" tanya Nalla lagi, memastikan jika jawaban Misha benar.

Misha menghela napas. Mengelus puncak kepala Nalla dengan lembut. "Emang tadi siapa yang bagi kadonya ke kamu?" tanya Misha lembut.

NALLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang