9

265K 28.7K 4.6K
                                    








Nalla tak habis pikir melihat tingkah Chelin yang amat membuatnya kesal. Memang kenapa jika dirinya belum mempunyai pasangan? Apa itu dosa? Apa itu urusan Chelin?

Nalla terus menggerutu di dalam hatinya. Ia terus berkomat-kamit memakai nama Chelin di dalam hati. Ia benar-benar kesal melihat dirinya sekarang seperti cewek terbodoh di dunia yang terdiam malu di depan orang yang benar-benar tidak ia kenali.

"dimakan Nal, masa di liat doang, nanti baper loh makanannya."

Cih!

Itu merupakan kata-kata ter-jijik  yang pernah ia dengar dihidupnya ini. Nalla pun berusaha tersenyum di depan Vero.

Ia akui, Vero memiliki wajah tampan di atas rata-rata, memiliki otot kekar layaknya seorang Atlet dan mata tajam yang dapat melemahkan kaum hawa yang melihatnya. Tetapi, Nalla paling benci sama cowok alay.

Cowok ini sangat alay. Setiap gerak-gerik Nalla, cowok itu selalu berkomentar dengan kata-kata jametnya.

"gak usah senyum-senyum gitu, bikin hati aku meleleh." sekali lagi, Nalla ingin mencari kantong plastik. Ayolah, dirinya sudah tidak ingin berlama-lama disini, perutnya mendadak mual.

Nalla mencoba membuka tasnya, mencari ponsel yang mungkin akan menyelamatkan hidupnya dari sini.

"Nalla, kenapa atuh? Nanti makanannya biar aku aja yang bayar, kamu gak perlu repot-repot."

Ya tuhan, Nalla akan mengutuk ketiga temannya yang tega meninggalkan dirinya di sini.

"Gue mau cari ponsel gue."

Setelah Nalla mendapatkan ponsel itu, bukan nomor ketiga temannya yang ia cari, melainkan nomor Alan. Mungkin, Alan akan membantu dirinya sekarang.

"telpon siapa? Ojek? Tenang aja, biar aku yang anterin pulang kamu pulang."

Nalla menggebrak meja membuat Vero terkejut hingga melototkan matanya. "Nalla kesurupan?" tanyanya gemetar.

"Sorry, bisa diam gak? Aku mau telepon orang dulu!"

Vero mengangguk dan meringis.

"Please. Lo bisa ke CAFE Ara jalan sultan gak? Cepetan!" ucap Nalla langsung to the point.

Vero mengerutkan dahinya, ia menjadi bingung melihat tingkah gadis di depannya ini.

"Gak." tolak Alan di sebrang sana.

Nalla meremas gelas yang ia pegang. "Lan, gue butuh elo banget." ucapnya ingin menangis.

"Gue ada kerjaan sedikit nih, emangnya lo kenapa?" tanya Alan yang mulai penasaran.

"Alan, tolong gue. Gue di ganggu sama laki-laki gila. Please, gue perlu bantuan lo!" ucap Nalla yang sudah berkaca-kaca.

Seketika Membuat Vero mendadak terkejut dengan apa yang baru saja Nalla ucapankan di telepon.

"Otw." ucap Alan yang langsung memutuskan sambungan telepon.

"Maksud kamu apa tadi?" tanya Vero sambil mendekatkan wajahnya ke arah Nalla. Dengan gerakan cepat, Nalla langsung mendorong pundak Vero.

"gak ada apa-apa." jawab Nalla dengan santai.

Vero mendadak diam. Ia terus mengingat apa yang cewek ini katakan di telepon tadi kepada seseorang.

Ia tersenyum miring. Berhasil mencerna apa yang cewek ini lakukan tadi. Dengan akal licik, Vero mengeluarkan satu barang di saku celananya.

"Nalla, gue denger lo itu tomboy di sekolah ya?" bisik Vero yang mulai mendekat ke arah Nalla.

NALLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang