44

180K 17.3K 7.9K
                                    


Besides in good in making problems, you are also good at hurting my heart !

___________



Semenjak kejadian di Ruang Osis tadi. Semua privasi Alan terpaksa ia bongkar ke Riko. Bagaimana tidak, selesai Nalla berbicara seperti itu, Riko langsung menyerang Alan dengar berbagai pertanyaan dan tuduhan.

Akhirnya dengan berat hati Alan mengajak Riko ke Roftoop untuk menceritakan apa yang telah terjadi dengan dirinya dan Nalla.

Mendengar semua cerita dari Alan, Riko masih terdiam beberapa saat. Ia masih tidak menyangka perjodohan bisa di alami di zaman modern seperti ini. Menurutnya, perjodohan itu hanya dilakukan pada orang-orang dahulu.

Kuno sekali adat yang ada pada keluarga Alan.

Riko kemudian maju selangkah, menepuk bahu Alan beberapa kali. "Gue harap lo bisa jadi suami yang bertanggung jawab." Ucap Riko menaruh percaya pada Alan.

Alan tersenyum miring. Lalu mengangguk.

"Tapi, lo yakin bisa ngurus Nalla? Lo tau kan dia bukan cewek biasa? Dia susah di atur, apa lo bisa pertahanin pernikahan lo ini?"

Mendengar itu, Alan menarik napas berat, lalu melipat kedua tangannya di depan dada. "Cukup sulit," ucapnya sambil memegang dagu. "Dia batu banget." Ujarnya lagi dengan kesal.

Riko terkekeh. "Lo yakin hubungan lo berdua bakal bertahan lama?" Pertanyaan Riko tentu membuat Alan kembali berpikir bahwa Nalla adalah cewek yang mudah terprovokasi. Ia merasa suatu hari nanti pasti akan ada sesuatu yang membuat dirinya dan Nalla perlahan menjauh.

"Gue pastiin, gue sama dia langgeng."

Alan terpaksa mengatakan itu. Ia juga sudah berjanji kepada orang tua Nalla agar mempertahankan hubungan ini. Entah sampai kapan, yang pasti ia akan mencobanya.

"Gue gak akan biarin siapapun nyakitin dia, termasuk gue."

Riko terdiam. Ia benar-benar melihat bahwa ucapan Alan barusan adalah penuh dengan ketulusan. Ia merasa bahwa Alan serius dengan pernikahannya.

Riko menyipitkan matanya. "Caranya?"

"Maksud lo?"

"Cara supaya lo sama tu cewek langgeng, gimana?" Tanya lagi Riko memperjelas.

Alan tahu, menangani Nalla bukanlah prihal yang mudah. Apalagi di usia Nalla yang masih remaja pasti membuatnya sangat tidak nyaman berada di posisi yang sudah memiliki suami seperti Alan dan masih duduk di bangku SMA. Namun, Alan tahu harus mulai dari mana. "Ada satu orang yang ingin gue singkirin." Ujar Alan yang kini berwajah kembali dingin.

"Siapa?"

Alan mengecek jam di tangan kirinya, "udah hampir jam sembilan. Sebaiknya kita kembali ke Ruang Osis." Ujar Alan yang sengaja mengabaikan pertanyaan Riko.

"Bentar deh. Kayaknya ada topik yang belum lo jelasin." Ucap Riko sembari menaikan kedua alisnya secara bersamaan.

"Apa?"

Riko tersenyum miring, ia masih ingin tahu tentang sesuatu yang membuatnya penasaran sejak tadi. Ia tahu bahwa Alan sengaja menutupinya dengan menambah cerita lain. "Soal di telepon tadi, lo sama Nalla tadi malam ngelakuin anu?" Lihatnya, otak kotor Riko mulai aktif.

Seketika rahang Alan mengeras, "lo gak jauh beda dari bokap nyokap gue!"



_____________





NALLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang