12

258K 25.5K 4.6K
                                    








Nalla kembali mengecek isi tasnya. Lengkap sudah. Liptint, bedak, parfum, semuanya baru. Tidak lupa dengan Almamater OSIS milik Alan di tangannya yang sudah di setrika wangi dan rapi.

"Nalla, ayo turun, Sarapan." teriak Misha dari lantai bawah.

"Iya, Tante. Sebentar."

Buru-buru ia memasukan charger ke dalam tas dan beberapa buku asal. Tiba-tiba ponselnya berdering mengalunkan sebuah lagu favoritnya. Matanya menyipit melihat siapa yang menelponnya.

Dengan cepat, Nalla menggeser tombol hijau lalu menempelkan benda itu ke telinga sambil memasang sepatu.

"Halo, kenapa?"

"Lo di mana sih? Gue sama Ernon udah di depan rumah lo nih, lo ada niatan sekolah gak, sih?" umpat Dinda di sebrang sana.

"Lo selalu berpikiran buruk tentang gue." jawab Nalla kesal.

"Oke, sekarang cepetan keluar. Gue udah pegel nih di mobil, si satpam nya natap gue mulu lagi. Cepet ya. Bye." Dinda langsung memutuskan sambungan telepon.

Nalla berdecih. "Sok cantik banget sih nih anak." gumam Nalla sambil memasukan ponselnya ke dalam saku rok.

Ia berjalan keluar kamar dan tepat di depan kamar Alan, ia mengintip mencoba mencari di mana cowok itu sekarang. Sepertinya Alan sudah tidak ada di dalam kamar. Ia pun beranjak ke lantai bawah.

"Tante, Om. Alan di mana?" tanya Nalla ketika berada di ruang makan, di sana sudah ada Misha dan Ardi, namun tidak ada Alan.

"Dia tadi berangkat buru-buru, katanya ada masalah sama anggota OSIS." ucapan Misha membuat Nalla menahan tawanya.

Misha mengerutkan dahinya. "Kenapa ketawa, Nal?"

"Eh, enggak Tante. Ini Nalla mau balikin Almamater OSIS Alan, kayaknya kamar dia di kunci."

Ardi dan Misha saling pandang. "Oh, yaudah sini biar Tante kasih ke Alan nanti. Kenapa bisa sama kamu, Nal?" tanya lagi Misha yang masih sesekali saling pandang kepada suaminya.

"Ehm, kemarin Nalla, pinjam." Nalla terkekeh pelan, "hm, Nalla berangkat sekolah dulu ya Om, Tante. Dinda sama Ernon udah nunggu di depan." ucap Nalla buru-buru sambil menyalami kedua orang di hadapannya itu.

Ardi tersenyum. "Gak sama cowok kan, Nal?"

Nalla menggeleng. "Enggak, Om." jawab Nalla sambil menggeleng.

Detik berikutnya, Ardi dan Misha menghela napas lega.









***









Nalla memasuki mobil Dinda, yang di dalamnya sudah ada Ernon yang sedang asik membaca buku sambil sesekali memejamkan matanya dan berkomat-kamit.

"Lama banget sih lo! Jamuran nih gue, tuh Om satpam godain gue lagi." ketus Dinda sambil menjalankan mobilnya.

Nalla berdecak. "Yaelah, tuh orang udah punya istri kali, dan lo jangan sok kecakepan dong, cakep enggak, cabe iya."

NALLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang