20

225K 23.5K 1.9K
                                    









Drtt...drtt...

Nalla mengerjapkan matanya, ia berusaha mengambil ponsel yang berbunyi di atas nakas. Lalu ia melihat siapa orang yang sudah menganggunya tidur.

Nama Alisa terpampang jelas diponselnya. Nalla langsung terduduk dan melihat jam di ponselnya, sudah pukul sepuluh malam.

Dengan cepat, Nalla menggeser tombol hijau di ponselnya.

"Hallo, Sa?" ucapnya setengah sadar sambil berjalan ke arah kamar mandi di kamarnya.

"Lo ke mana sih dari tadi? Gue spam WA gak lo bales, spam LINE apalagi, gue teleponin lo sampe bosen gue denger suara operator tau gak! malah operatornya cewek lagi, kalo cowok kan enak..."

Nalla tertawa kecil.

"Ya sorry, gue ketiduran."

Di sebrang sana, dapat Nalla dengar Alisa mendengus kesal.

"Emang ada apaan sih?penting banget ya?" tanya Nalla sambil mencuci muka dan berkaca di cermin kamar mandinya.

"Kirimin gue daftar pelajaran besok dong, sekalian sama catetan matematika, gue pasti banyak ketinggalan nih..."

Nalla menutup pintu kamar mandi dan berjalan ke arah meja belajar. "Lo tau kan, gue gak suka yang namanya nyatet-nyatet gak jelas gitu, mending kalo soal catetan lo tanyain si dinda, walaupun dia anaknya kecentilan dan badgirl, dia juga hobi nyatet." jelas Nalla.

"Wah, jahat banget lo ya." ucap Alisa ikut tertawa.

"Yaudah, nih gue kirimin daftar pelajaran. Udah dulu ya, Sa. Gue belum makan...hehe."

"Yaudah, oke oke...makan yang banyak ya,"

"Oke deh, siappp. Bye..."

"Bye..."

Tut!

Nalla menutup teleponan.

Selesai mengirimkan jadwal pelajaran pada Alisa, Nalla segera mematikan ponselnya dan berjalan keluar kamar. Sejak bangun dari tidurnya, perutnya terus saja berbunyi. Di luar juga masih terdengar suara hujan, udara dingin ini membuat Nalla sangat malas untuk beranjak ke dapur, tapi mau bagaimana lagi? Ia benar-benar lapar.

Baru saja Nalla menginjakan kaki ke lantai satu, Misha keluar dari kamarnya dengan memakai baju piyama tidur yang lucu.

"Eh, Nalla Baru bangun?" tanya Misha sambil mendekat ke arah Nalla.

"iya, Tante. Mau makan, laper." ucap Nalla sambil terkekeh pelan.

Misha tersenyum. "Yaudah, abis makan bantuin Tante ya, nanti bawain air hangat ke kamar Alan, dia demam. Tante juga gak tau kenapa tiba-tiba dia demam,"

Nalla menahan kagetnya.

Apa ini salah dirinya yang sudah mengajak Alan untuk pulang sambil hujan-hujanan?

Nalla sungguh merasa bersalah. Padahal, tantenya-Misha sangat tidak ingin putra satu-satunya itu sakit.

"iya, Tante. Nanti aku bawain." ucap Nalla sambil tersenyum kaku, ia sungguh merasa bersalah.

"Yaudah, tante ke kamar dulu ya."











***










Selesai menyantap makanannya. Nalla menyiapkan semangkuk air hangat dan selembar kain putih tebal. Ia harus membuat Alan kembali sembuh. Ia sangat merasa bersalah, apalagi mengingat wajah tante Misha yang tampak tidak bahagia hari ini.

NALLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang