HAIDAR - Alone

616 67 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


V               O               T               E

C       O       M       M       E       N       T

S            H             A            R            E




Ke-esokan hari nya Antariksha sudah lebih baik dari yang kemarin itu karena berkat bantuan semua abang nya. Tidak ada celah untuk Antariksha berpikir aneh-aneh karena baik Gamma dan Langit selalu saja bisa membuat Antariksha tertawa.

seperti saat ini ruang inap Antariksha penuh akan tawa dan juga kebisingan perdebatan antara Gamma dan juga Langit.

“Punya Langit lebih nyaring.” Ucap Langit.

“Punya kakak yang lebih nyaring.” Ucap Gamma tidak mau kalah.

“Nyaring-an kentut Langit dari pada kak Gamma.” Ucap Langit dengan kesal nya.

“Ih enggak lah Nyaring-an juga kentut kakak.” kekeuh Gamma.

Ya mereka berdua sedang memperdebatkan kentut siapa yang paling nyaring karena tanpa di sengaja tadi Gamma dan Langit kentut secara bersamaan. mungkin ikatan batin mereka terlalu kuat sebagai saudara sampai-sampai kentut saja berbarengan.

“Kakak mau bukti?” tanya Langit.

“boleh, Gamma gak takut pasti kentut Gamma yang paling nyaring.” Ucap Gamma dengan songong nya.

“Oke mari kita buktikan.” Ucap Langit.

“Bang Galak loe jadi juri.” seru Langit membuat Galaksi langsung melotot seketika.

“Nanti siapa yang kentut nya paling nyaring dia yang menang.” Ucap Langit.

pletak

Galaksi menjitak Langit. “Mana ada perlombaan kentut, argh punya adek gini amat.” keluh Galaksi.

“Jangan di tiru ya by.” Ucap Alpha yang berada di sebelah Antariksha. Antariksha pun mengangguk sebagai jawaban.

“Antariksha tau kok bang Galak Cuma bercanda.” kekeh Antariksha.

“Eh maaf.” Ucap Galaksi dengan senyum lima jari nya ketika ia mendapat tatapan tajam dari Alpha.

“Galaksi no have akhlak.” Ucap Gamma membuat semua orang yang berada di ruangan itu menoleh secara serempak ke sumber suara.

“di ajarin siapa?” tanya Alpha to the point.

Dalam hati langit menghitung

Satu

dua

tig…

“Langit.” Jawab Gamma.

Dan benar saja Langit kena Lagi, habis sudah ia akan kena marah Alpha. buktinya saja Alpha kini sudah menatap tajam Langit dan mengisyaratkan ‘tunggu saja di rumah’.

HAIDARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang