HAIDAR - Asiaaaaap

572 65 30
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Hari ini ke-enam keturunan Haidar sangat bahagia karena bisa bertemu dengan mama mereka kembali setelah beberapa hari dari kejadian Antariksha di sekap.

Awan bilang jika Bintang kini sudah pulih dan bisa di jenguk. walaupun masih sangat pagi tapi ruang inap Bintang sudah di penuhi tawa oleh ke-enam anak nya, Antariksha pun turut hadir walaupun ia masih menggunakan kursi roda. Antariksha sendiri sudah kuat untuk sekedar berjalan tapi hal ini adalah keinginan ke-lima abang nya jadi Antariksha tidak bisa menolak.

“Gamma juga pengen ah punya koleksi boxer kayak Galak.” Ucap Gamma tiba-tiba setelah mereka membicarakan boxer Galaksi, entah kenapa pembicaraan mereka sampai situ.

“Tapi warna apa ya?.” Ucap Gamma sambil mengetuk-ngetukan jari nya di dagu nya.

“pink aja bang sama biar sama kayak bang Galak.” Ucap Antariksha.

“Jangan dong nanti jadi couple-an, aku gak mau ih.” Ucap Galaksi kesal.

“terus apa dong?” tanya Gamma ikut kesal juga karena tidak menemukan ide sama sekali.

“putih aja.” celetuk Langit. “Biar kayak tuyul bhahaha…” tawa Langit.

krik 🦗🦗

krik🦗🦗

semua yang ada di-sana hanya menatap datar pada Langit, sedangkan tawa Langit lama-kelamaan memudar. Langit sadar kok kalau dia gak lucu.
kali ini Author apresiasi buat Bangit karena dia gak lucu.

“aha aku ada edi.” Ucap Gamma.

“Gamma mau boxer tie die aja biar aestetic.” Putus Gamma.

“boleh juga tuh.” Ucap Galaksi bersemangat.

“sekalian aja bikin museum boxer di rumah.” Ucap Langit kesal.

“Dasar generasi aestetic, apa-apa harus serba aestetic. sampek berak pun harus dengan posisi aestetic.” gerutu Awan.

“Iri bilang boss.”  Ucap Gamma membuat semua melotot ke arah nya kecuali Awan, Bintang dan Antariksha.

“siapa  yang ngajarin?” tanya Alpha.

“pasti Langit lagi nih.” Ucap Angkasa.

“ih Asa kok bener, Asa cenayang ya?” tanya Gamma dengan mata yang berbinar.

“Langit…” teriak Alpha.

“Loh mana tuh anak?” tanya Alpha heran pasal nya ia tak melihat lagi keberadaan langit di ruangan ini.

“Loh mana tuh anak?” tanya Alpha heran pasal nya ia tak melihat lagi keberadaan langit di ruangan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAIDARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang