HAIDAR - Gamma Dan Gava

632 77 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di perjalanan menuju di mana tempat Antariksha di sekap, mobil yang di tumpangi ke-lima keturunan Haidar itu terasa hening hanya ada ketegangan di-sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di perjalanan menuju di mana tempat Antariksha di sekap, mobil yang di tumpangi ke-lima keturunan Haidar itu terasa hening hanya ada ketegangan di-sana. Mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing.

Alpha yang fokus menyetir, Angkasa yang entah pikirannya terlalu gusar sedangkan Galaksi ia hanya diam tapi pikirannya berkerja menyusun rencana-rencana bila ada hal yang tidak di inginkan terjadi nanti.

Di dalam mobil terasa hening apa lagi mereka sekarang berada di tengah hutan. Hanya bunyi pisau lipat yang Gava main kan. Gava memainkan pisau nya dengan membuka lalu menutup nya kembali hanya gerakan itu berulang-ulang kali.

cklek..

cklek

Langit yang sedari tadi ngilu dengan suara pisau tersebut pun mencoba memberanikan diri untuk menegur Gava agar tidak memainkan benda kecil namun bisa menjadi alat pembunuh yang mematikan itu.

“Bang Ga-Gava udah dong jangan main-in pisau nya, Langit ngilu nih.” Ucap Langit hati-hati.

jleb

sedetik kemudian saat Langit sudah selesai bicara, detik itu juga pisau yang berada di tangan Gava kini sudah menancap di jok kursi penumpang. Tepat di sebelah kiri telinga Langit, bahkan hampir menyentuh telinga Langit.

Langit meneguk saliva nya sendiri, ia menyesal telah mengatakan hal seperti itu. Hampir saja Langit kehilangan sebelah telinga nya.

Galaksi tercengang melihat kejadian barusan, bahkan Alpha dan Angkasa pun juga sama hanya saja mereka menutupi nya dengan ekpresi datar mereka. begitu lah salah satu sifat Gava ia tidak suka di perintah.

Sedangkan si pelaku yang menancapkan pisau tersebut hanya diam saja, Ia menatap tajam kearah jalanan seolah tak ada yang terjadi barusan.

Langit pun lebih memlilih diam dari pada harus menyerahkan nyawa nya pada saudara nya sendiri. tidak etis kan jika Langit nanti akan menghantui Gava, ya kalau pada saat itu yang muncul bukan lah Gava tapi Gamma hal itu akan semakin merepotkan Langit sebagai arwah penasaran.

HAIDARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang