HAIDAR - Di duga sopir mengantuk

676 74 11
                                    

Di duga sopir mengantuk


H

A

I

D

A

R







duuuuuuuuuuuuuud

Ada suara tapi tak Nampak rupa, begitu lah suasana yang terjadi di dalam mobil keluarga Haidar. Alpha, Gamma, Galaksi, Angkasa, Langit dan Antariksha mengendarai satu mobil sedangkan ke-dua orang tua nya di mobil yang lain.

“aaaaaa… awas ada boom tutup hidung kalian...” Ucap Gamma heboh membuat mereka yang sudah tau apa maksut Gamma pun bergegas melaksanakannya kecuali Alpha yang sedang menyetir jadi ia terima nasib saja jika ada bau menyengat yang menjamah hidung nya.

“st… tenang-tenang…” Ucap Langit di belakang. “kentut orang kaya tuh wangi nya beda..” Ucap Langit mendapat pelototan dari Angkasa.

“beda gundul mu yang nama nya ketut yang dimana-mana bau..” Ucap Galaksi dengan kesal nya dan masih menutup hidung nya sambil tangan satu nya di pergunakan untuk menjitak kepala adik tersayang nya itu.

“ih.. abang mah jorok..” Ucap Antariksha.

“kentut tuh wajar kali dek.” Ucap Langit mendengus kesal, selalu saja di salahkan. Emang bangit nih cocok banget buat ikutan casting sinetron ‘ku menangis’

“Iya tapi selalu gak liat tempat dan keadaan dulu.” timpal Galaksi.

“Ya masak gue harus ngajak kompromi kentut gimana cara ngomong nya? kalo aja bisa, udah dari dulu gue ngajak kentut buat gosip bareng ibu-ibu komplek.” Kesal Langit, ini Langit yang salah tapi dia sendiri yang kesel. gimana sih.

“betul betul betul…” Ucap Gamma, Galaksi dan Angkasa secara serempak.





H A I D A R

Mereka ber-enam sudah sampai di pulau pribadi keluarga Haidar, Awan dulu membeli nya karena jika ke-enam anak nya sudah berkumpul mereka bisa melepas penat disini dan ya semua itu terwujud sekarang. Alpha, Gamma dan Antariksha sudah kembali sekarang.

“Asha…” panggil Gamma ke antariksha.

“Sini kejar kak Gamma kalo bisa wleee…” Ucap Gamma sambil menjulurkan lidah nya untuk meledek Antariksha. Antariksha pun mengejar Gamma yang sudah berlari.

“Ana… jangan lari-lari…” teriak Angkasa yang baru saja akan duduk.

“By hati-hati..” teriak Alpha yang berlari mengejar Antariksha untuk menghentikan adik perempuannya itu.

Saat melihat Alpha menghampiri Antariksha, Angkasa pun bergegas menyusul ia tidak mau kalah dengan Alpha.

Sedangkan disisi Lain Galaksi hanya berdiri di tepi pantai sambil sesekali kaki nya menendang-nendang air untuk mencari hiburan sendiri.

“Eyooo hot brother chek…” Ucap Langit sambil mengarahkan kamera nya kearah Galaksi.

“ck..kenapa gak bilang-bilang sih kalau mau nge-video in gue.” kesal Galaksi. “gue kan belum siap.”Ucap Galaksi.

“tenang aja bang ini nanti gue edit dulu kok.” jelas Langit.

“pakek filter gak?” tanya Galaksi.
Langit mengangguk.

“nih liat…” Langit memperlihatkan hasil editannya ke Galaksi.

“Adek Laknat loe.” geram Galaksi sambil berlari mengejar Langit.

“kenapa muka gue jadi kayak alien gitu.” teriak Galaksi dengan kemarahannya.

Ia menyesal telah mempercayai Langit, tau sendiri jika adik nya itu sangat sangat menyebalkan.

Pasal nya Langit mengedit video Galaksi dengan mode percantik full, membuat dagu Galaksi lancip dan juga muka nya sangat sangat mulus hingga hidung nya pun tak Nampak.

“Langit adek durhaka loe.” Umpat Galaksi.

bruk

“huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...”

Hingga Aktifitas mereka terhenti seketika saat melihat Gamma dan Langit terjatuh dalam posisi yang mengenaskan karena bertabrakan.

“Huaaaaa… sakit…” teriak Gamma sambil mengelus kening nya.

“di duga sopir mengantuk.” Ucap Galaksi kala melihat Awan dan Bintang menghampiri mereka.

“huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa mama sakit..” Ucap Gamma dengan air mata yang sudah membasahi pipi nya.

“Gara-gara langit lari-lari gak hati-hati terus nabrak Gama hisk.. hisk.. sakit..” Adu Gamma pada mama nya.

batin Langit, sudah jatuh tertimpa tangga pula. ini mah bukan tertimpa lagi, huft harus siap-siap nih buat dengerin suara delapan oktaf  mama nih .

“Ivan…” teriak bintang yang memanggil nama langit dengan nama tengah nya.

Langit pun hanya diam saja dengan posisi tidur mengahap Langit. Untuk saat-saat seperti ini Langit harus menggunakan kemampuannya di bidang acting, ia harus pura-pura pingsan untuk menghindari suara merdu sang mama.

“Ivan…” panggil Bintang Lagi.

“Langit gak denger ma, Langit lagi pingsan.” Ucap Langit sambil mendudukan dirinya, setelah selesai bicara baru ia pura-pura pingsan lagi.

“adik loe tuh.” Ucap Galaksi.

“adik loe juga.” Ucap Angkasa tak kalah sengit nya.





















Eyooooooo Author Update 🤯
Ada ada aja kelakuan keluarga Haidar 😂😂

Comment guys buat chapter kali ini!!!!

Siapa yang paling kalian suka ???

Alpha ??
Gamma ??
Galaksi ??
Angkasa ??
Langit ??
Antariksha ??

El ??
Queen ??
Senja ??

Raefal ??
Raka ??
Haikal ??

Beri alasan juga ya😉😉😉😉😉😉
Comment guys !!!

Seperti biasa Vote dulu sebelum next tekan bintang di pojok bawah ⭐ Okay 😉 gampang kan.

Share Juga cerita ini ke temen-temen kalian siapa tau mereka juga suka.

Sambil menunggu update selanjutnya kalian bisa baca cerita Author lainnya yang gak kalah menariknya 😉.

Okay sampai jumpa di hari Sabtu 😉

Semoga kalian sehat selalu dan semangat buat jalanin hari-hari kalian 💪🏻💪🏻

HAIDARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang