HAIDAR - Bullying

738 67 11
                                    

Bullying


H


A


I


D


A


R




Antariksha sudah berada di sekolah pagi ini, bersama ketiga abang nya. Kali ini seperti biasa sebelum Antariksha masuk kelas pasti abang-abang nya itu memberi nasihat untuk adik nya.

“Na kalau kamu capek kamu langsung ke UKS aja atau Chatt abang nanti abang temenin.” Ucap Angkasa di angguki oleh Antariksha.

“Sha… nanti kalau kamu gak bisa jawab soal-soal udah jangan dikerjain, jangan sampek bikin kamu pusing.” Ucap Galaksi membuat Antariksha mengangguk ya walaupun tidak janji.

“Tarik… dengerin nasehat abang… ini yang paling penting soal nya.” Ucap Langit menggebu-gebu.

“Apa?” tanya Antariksha penasaran.

“Kalau kamu pengen kentut ya kentut aja se-bau apa pun kentut kamu itu kentut aja gak usah di tahan nanti kalau gak bisa kentut malah bahaya.” Ucap Langit dengan ekspresi serius.

Ingin sekali Galaksi dan Angkasa menjitak Langit tapi sayang di depannya ada Antariksha.

“Jangan di dengerin sha… ya udah abang-abang pergi dulu ya… jangan capek-capek.” Ucap Galaksi seraya menyeret Langit agar tidak membawa pengaruh buruk lagi untuk adik perempuannya yang polo situ.

“Tarik nasehat abang di ingmuet lowem yah…” Ucap Langit dengan tidak jelas karena sudah di bungkam oleh Galaksi.

Tangan Angkasa beralih mengacak-acak rambut Antariksha. “inget kata bang Galak tadi, jangan capek-capek yah.” peringat Angkasa lagi di anggukki Antariksha.

“ya udah abang ke kelas dulu.” Pamit Angkasa.

Antariksha mengangguk. “semangat abang belajar nya…” Ucap Antariksha saat Angkasa berjalan meninggalkannya membuat senyum terbit di bibir Angkasa. para siswi yang melihat kejadian langkah itu pun sudah pada heboh.






H A I D A R

Antariksha merapikan sedikit rambut nya, sekarang ia berada di toilet setelah bel istirahat berbunyi.

“Oh ini ya si songong yang katanya princess haidar.” Ucap seseorang di belakang antariksha, cewek pasti karena ini adalah toilet cewek. dan benar saja saat Antariksha mendongak karena ia baru saja merapikan rok nya tadi_ Antariksha melihat lima perempuan yang mengelilingi nya.

sepertinya mereka bukan dari Angkatan Antariksha terlihat dari badge kelas mereka yang tertera angka dua belas di-sana.

“cih… penipu.” Ucap salah satu perempuan itu yang suda bersedekap dada.

“loe gak pantes jadi keluarga Haidar loe pantes nya jadi gelandangan.” Ucap perempuan yang tepat berada di hadapan Antariksha dan membuat ke-empat lainnya tertawa.

“Mana ada anggota keluarga haidar yang seperti ini? cih menjijikan.” Ucap perempuan berambut pendek itu.

“guys kita beri pelajaran sama si penipu ini.” Ucap perempuan yang di tengah sambil berjalan maju ingin menampar Antariksha  tapi hal itu ia urungkan karena mendengar suara dari depan toilet.

HAIDARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang