HAIDAR - Si perut karet

901 84 14
                                    


Si perut karet



H

A

I

D

A

R



Saat jam istirahat di SMA mendadak suasana sekolah sangat ramai. bukan_ bukan karena sekolah kedatangan artis bukan juga ada seseorang yang akan meng-gratiskan makanan  yang ada di kantin, ini lebih dari itu.

Ya siapa lagi yang membuat sekolah bisa  heboh seperti ini, siapa lagi kalau bukan ke tiga cogan HAIDAR dan di tambah lagi dua, membuat seluruh kaum perempuan menjerit histeris melihat ketampanan para keturunan Haidar itu.

ya ampun Galaksi maki gans aja deh, duh jadi pengen ngenalin ke mama sebagai calon mantu.

Angkasa dingin-dingin gitu tapi bikin sejuk ahhh gans amat dah calon pacar.

Langit kalo bobork makin gans aja.

eh itu kan yang sering nganterin cogan Haidar duh gans amat.

itu kembaran angkasa ya datar banget ekpresi nya kek tembok
gak dapet angkasa tapi ada kembarannya gakpapa lah.

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....
demi apa lorong sekolahan berasa red karpet kalo mereka yang jalan.

Dan masih banyak lagi celotehan mereka, ada yang berbisik-bisik, ada yang menganggumi dalam diam karena yang di idolakan sudah punya gandengan_ miris gak sih, ada juga yang berteriak secara bar-bar menusuk gendang telinga.




H A I D A R

“kalo istirahat gini pasti dia ke kantin lah.” Ucap Langit membuat ke-empanya menoleh.

“gak dia pasti di kelas nya, kata bibi tadi ana bawa bekel.” Ucap Angkasa tidak setuju dengan Langit.

“jadi kita mau kemana dulu nih?.” tanya Gamma. “ke kantin aja deh sambil makan Gamma belum kenyang.” Ucap Gamma si perut karet. padahal di rumah tadi Gamma hanya makan roti saja.

“kita berpencar aja.” saran Alpha.

“ya udah Gamma ke kantin aja.” Ucap Gamma tersenyum senang.

“kak Alpha bawa uang banyak kan? kalo bawa banyak biar Gamma sama kak Alpha aja yang ke kanti.” Ucap Gamma tersenyum senang karena mendapatkan ide cemerlang.

“huft..” semua menghela napas jengah kecuali Galaksi yang sedang berpikir seperti mengerjakan UN saja.

“kita ke taman belakang.” Ucap Galaksi pada akhirnya karena sedari tadi ia diam dan itu membuat ke-empat saudara nya menoleh kearah nya.

“kok taman, Gamma kan laper.” Ucap Gamma sambil mengerucutkan bibir nya.

Gamma di buat semakin melongo kalah Galaksi, Langit, Angkasa bahkan Alpha meninggalkannya dan berjalan tergesah-gesah. “udah kelaperan di tinggal lagi duh nasib Gamma kenapa kayak di sinetron ya..” kesal Gamma.

“ku menangis membayangkan betapa kejam nya dirimu atas diriku…” nyanyi Gamma sambil berjalan di lorong yang hanya ada beberapa orang saja karena memang kelima nya sepakat untuk menghidar dari kerumunan perempuan bar-bar yang menggilai mereka.




H A I D A R

ana..”

HAIDARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang