76. Tebak-Tebakan

138K 16.6K 7.2K
                                    

Absen yuk, kalian kelas berapa?

Yang kemaren-kemaren nanya instagramnya dedek gemes Erlang nih akunnya, buruan follow @erlangaileen

Part ini khusus buat obatin kangen kalian sama kebersamaan Riri Gala. Ya meskipun ngga uwu, tapi nikmati ajalah ya. Namanya juga udah jadi mantan wkwk.

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii

@galaarsenio
@serinakalila
@alan.aileen
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan
@erlangaileen

Dengan kecepatan diatas rata-rata motor Gala membelah jalanan malam yang lumayan padat. Mendengar Riri bersama Pandu, entah mengapa membuatnya sangat tidak tenang. Ada amarah yang ingin meledak begitu saja.

Tidak peduli dengan umpatan-umpatan pengendara lain. Gala terus melajukan motornya semakin ugal-ugalan. Tujuan Gala saat ini hanya satu. Menyusuri jalanan dari kedai es krim menuju rumah Riri. Mungkin mereka berdua masih ada di perjalanan itu. Semoga saja.

*****

"Makasih ya Pandu, untung ada Pandu kalo engga Riri bingung harus pulang sama siapa," kata Riri tersenyum lebar.

"Sama-sama. Santai aja kali, Ri. Oh iya ini rumah lo, ya? Baru tahu gue. Ternyata lumayan deket sama rumah gue," ucap Pandu.

Malam ini, untuk pertama kalinya Pandu mengantarkan Riri sampai rumahnya. Sebenarnya pertemuan mereka memang tidak disengaja. Tadi tiba-tiba mobil Choline bermasalah saat di parkiran kedai es krim. Tidak lama Pandu dan temannya yang tidak sengaja melintas di depan kedai pun datang menghampiri mereka.

Karena kasihan. Pandu menawarkan bantuan. Dia meminjamkan motornya untuk Choline dan Nenda. Untung saja tadi Pandu membawa motor matic. Sementara Riri, gadis itu akan Pandu antarakan dengan motor milik teman Pandu yang sekarang sedang menunggu di kedai es krim.

"Emang rumah Pandu di mana?"

Pandu menunjuk ke salah satu jalan perempatan. "Itu belok kiri lurus aja, udah rumah gue. Ngga jauh kok."

Riri mengangguk sembari ber-oh-ria.

"Oh iya gue balik deh, kasian temen gue di kedai es krim nunggu sendirian."

"Sekali lagi makasih ya, Pandu," ucap Riri yang masih merasa tidak enak karena merepotkan Pandu. "Hati-hati ya, Pandu."

Riri melambaikan tangan dan dibalas anggukan berserta senyuman manis oleh Pandu. Saat Riri hendak membuka pagar rumahnya. Tiba-tiba suara motor berhenti di dekatnya mengurutkan niat Riri. Riri berbalik badan dan....

"Gala?!" kaget Riri melihat Gala yang membuka helm kemudian menyugar rambutnya ke belakang.

Duh, damage nya ngga ngotak.

"Lo habis dari mana?" Gala turun dari motor menghampiri Riri yang mematung bingung.

Pertanyaan datar dan dingin dari cowok berkaos hitam polos dengan luaran jaket jeans itu berhasil membuat Riri menelan ludahnya susah payah.

"Dari kedai es krim," jawab Riri berusaha terlihat santai.

"Sama?"

"Choli, Nen..."

"Iya-iya ngga usah dilanjut," potong Gala cepat. Sebenarnya tadi Gala sempat melihat Pandu dan Riri mengobrol. Tapi lebih baik, masalah itu Gala tanyakan nanti saja.

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang