46. Takut Masuk Kelas

147K 18.7K 3.4K
                                    

HAPPY 1M PEMBACA MCG!!!

MAKASIH BANYAK BUAT KALIAN YANG UDAH JADI PEMBACA SETIA MCG! LOPYU!!! <3 <3

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN TERUS YAA <3 <3

Aku menghargai banget buat kalian yang selalu nunggu cerita ini up. Dan buat kalian yang nanya kapan up aku juga seneng. Tapi kadang suka kesel kalo ada yang nyuruh up maksa-maksa :( Bukannya baperan atau gimana. Aku juga punya kesibukan lain di dunia nyata. Kalo aku belom bisa up tolong dimaklumin yaa :')

Follow Instagram :

@tamarabiliskii

@galaarsenio
@serinakalila
@alan.aileen
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan

"Riri takut," adu Riri sembari menenuk wajahnya cemberut.

"Ck! Takut apaan?"

"Pokonya Riri takut masuk ke kelas, ih!" Riri memeluk lengan Gala erat namun ditepis oleh cowok itu.

"Tinggal masuk doang, ribet banget!" cibir Gala sembari melepaskan seatbelt nya.

"Gala!" tahan Riri saat melihat Gala yang hendak keluar dari mobil.

"Apa lagi?"

"Riri takut masuk kelas!"

"Lo kenapa sih? Masuk kelas aja takut! Takut apaan?"

Riri menunduk sembari memainkan jari-jarinya sendiri. "Pokonya Riri takut," gumam Riri pelan tanpa menatap Gala.

Gala membuang napas kasar. Ia harus menjadi lebih sabar lagi. Sekarang, Bunda Riri sedang tidak ada di rumah dan itu artinya untuk saat ini Riri menjadi tanggung jawab Gala seutuhnya. Gala harus bisa menurunkan ego agar bisa memahami apa kemauan Riri.

Gala memposisikan duduknya menghadap Riri. Menangkup wajah gadisnya dengan kedua tangannya.

Saat wajah Riri sepenuhnya terangkat. Saat itulah Gala membuka suara untuk bertanya. "Takut apaan, hm?"

Mata Riri berkaca-kaca. Buliran-buliran itu jatuh membasahi pipinya. "Riri takut diledek sama temen-temen Riri. Mereka tau kalo Riri ngga punya ayah."

Gala menggeleng cepat. "Ngga ada yang bakal ledek lo lagi. Kalo ada, bilang gue. Biar gue hajar kaya Pandu kemaren."

Melihat air mata Riri yang semakin banyak. Membuat Gala jadi ikut merasakan sesakit apa jadi Riri. Dihina di depan semua teman sekelasnya oleh Pandu. Pasti rasanya sakit sekali.

Gala mengusap kedua pipi Riri. "Udah jangan nangis. Kan ada gue. Kalo ada yang nakalin lo, bilang gue. Oke?"

"Pandu," ujar Riri pelan. Suaranya tertahan oleh isak tangisnya.

"Kenapa?" Tangan Gala beralih untuk mendekap kepala Riri agar bersandar di dada bidangnya.

Riri hanya diam sambil menduselkan kepalanya di dada bidang Gala yang membuatnya merasa sangat nyaman.

"Pandu kenapa? Lo takut sama dia?" tanya Gala sedikit menunduk agar bisa menatap wajah Riri.

Kepalanya mengangguk pelan. Sedikit mendongak untuk menatap Gala. Riri berujar dengan sisa isak tangisnya. "Riri takut Pandu nakalin Riri lagi." Bibirnya melengkung ke bawah.

"Kalo Pandu masih nakal bilang ke gue. Sekarang masuk kelas ya? Nanti telat loh," bujuk Gala mengusap-usap kepala hingga punggung Riri sambil sesekali mengecup puncak kepala gadis itu.

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang