48. Menghilang

141K 17.5K 1.6K
                                    

Karena vote nya udah tembus 2k, jadi aku nepatin janji buat up lagi nih <3

Seneng pokonya kalo bisa tembus sesuai tantangan dari aku hehe.

Besok mau aku tantang tembus berapa vote lagi nih?

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii

@galaarsenio
@serinakalila
@alan.aileen
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan

Gala berjalan dengan langkah tergesa-gesa. Sejak pulang sekolah tadi, Gala meninggalakan Riri dengan alasan mau nongkrong sebentar dengan anak Drax. Karena saking asyiknya Gala jadi lupa waktu. Hingga tepat pukul dua belas malam Gara baru ingat kalau ada Riri di apartemennya.

Gala memasuki apartemen. Setelah melepas sepatu ia segera menuju ke kamar sambil menenteng satu kresek besar berlogo Indoapril.

Sepi? Mungkin Riri sudah tidur.

"Sri?" panggil Gala mengamati kamarnya yang kosong.

"Ri?" Gala menyibak selimut yang ternyata isinya hanya guling.

Oh di toilet mungkin. Batin Gala tenang.

"Ri?" tidak ada suara.

"Ri lo di dalem?"

"Ri jangan bercanda! Kalo lo di dalem jawab gue!" Gala masih berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Riri?" panggil Gala sedikit panik.

Ceklek

Pintu kamar mandi tidak dikunci. Tidak ada Riri di sana.

Gala keluar dari kamarnya. Ia menuju dapur, tidak ada. Kamar mandi satunya, tidak ada. Kamar satunya, tidak ada juga.

Lalu di mana Riri?

Apa dia pulang ke rumahnya? Tidak mungkin! Di rumahnya sedang tidak ada orang. Riri tidak mungkin berani ke sana sendirian.

Ya, Tuhan! Di mana gadis nakal itu? Tidak tahukah Riri bahwa sekarang rasa panik mulai menerjang Gala.

Gala meraih ponsel di saku jaket untuk mengubungi Riri.

Drrttt...Drttt...Drttt..

Gala menngernyit saat mendengar suara ponsel berdering.

"Hp nya di sini anjir!" umpat Gala saat melihat ternyata ponsel Riri ada di atas nakas.

Gala menghela napas. Ia mencoba sedikit tenang. Ia bahkan lupa belom meletakkan kresek bawaannya karena terlalu panik.

Gala mencoba menghubungi dua sahabat Riri setelah meletakkan kresek berlogo Indoapril di atas nakas.

"Halo, kenapa Gal?" tanya seseorang di seberang sana.

"Nen, lo sama Riri?"

"Engga, Gal. Emang kenapa?"

"Gapapa Nen, makasih." Gala mematikan sambungan telfon kemudian beralih pada satu nama lagi, Choline.

"Halo, Lin. Lo lagi sama Riri?"

"Riri? Engga Gal, lagian tengah malem gini mana mungkin gue sama Riri," Jelas Choline.

"Oke, makasih Lin."

Gala mendudukkan dirinya di sofa kamar sembari memijat kepalanya yang pusing. Ia menghela napas.

Tenang Gala, Tenang.

Gala melirik jam hitam yang melingkar di pergelangan tangan.

"Lo kemana sih Ri, bikin gue khawatir aja?" monolog Gala.

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang