61. Kecelakaan

156K 19.7K 6.7K
                                    

Mau double up kalo votenya bisa 6k sebelum jam 10 malam hehe. Soalnya banyak yang jadi siders. Anggap aja seru-seruan yaaa. Jangan baperan wkwk.

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii

@galaarsenio
@serinakalila
@alan.aileen
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan

Pyarrrrr

"Takuuuttttt..." Riri langsung memeluk Gala erat saat mendengar bunyi kaca yang pecah karena dilempar sesuatu.

"Gue cek dulu, ya."

"Ikut.."

"Lo di sini aja takutnya bahaya kalo lo ikut, kalo misal itu suara maling terus tiba-tiba mukul kita gimana?" ujar Gala melepaskan tautan tangan Riri di pinggangnya.

"Bentar kok."

Setelah membujuk Riri akhirnya Gala berjalan keluar kamar untuk mengecek keadaan di luar.

Sepi. Tidak ada siapapun di luar rumah Riri. Dari teras rumah Riri, Gala beralih berjalan ke samping rumah Riri. Sama. Tidak ada apa-apa.

"Ck! Udah jantungan juga. Gue pikir teror yang nglempar batu sampe jendela kaca pecah kaya di film-film gitu."

Gala membalikkan badan dan....

"Astagfirullah, mas Gala ngapain?" tanya bi Lastri kaget.

Gala mengelus dadanya. "Aturan saya yang kaget bi. Tadi saya denger ada bunyi kaya sesuatu pecah gitu. Makanya saya cari tahu. Bibi denger ngga?"

Bi Lastri menahan tawa. "Aduh, mas Gala kok panik banget. Padahal tadi saya ngga sengaja mecahin piring. Saya tadi mau ngasih makan kucing di depan gerbang. Eh piring yang saya pegang jatuh."

Gala menghembuskan napas lega. "Astaga bi, Gala udah panik loh."

Akhir-akhir ini, Gala memang sering cemas sendiri. Entah lah semenjak teror yang Riri dapatkan di sekolah. Gala jadi sering berpikir yang tidak-tidak. Takut ada hal buruk yang akan terjadi pada Riri. Apalagi sekarang bunda Desi sudah tidak ada. Menjadikan tanggung jawab Gala untuk menjaga Riri lebih besar. Karena Riri sudah tidak mempunyai siapa-siapa selain Gala.

"Ya udah Gala masuk dulu ya bi," pamit Gala. "Bi Lastri sih aneh-aneh aja. Ngasih makan kucing malem-malem gini."

Bi Lastri hanya membalasnya dengan tertawa kecil. "Eh mas Gala," panggil bi Lastri saat Gala sudah sampai di ambang pintu.

"Kenapa bi?" bingung Gala.

"Kemaren ada mas-mas yang mondar mandir ngeliatin rumah ini dari siang sampe malem."

Gala mengerutkan dahinya. "Siapa bi? Bibi tau gimana ciri-cirinya?"

Bi Lastri menghampiri Gala. "Aduh mas, agak lupa. Tapi umurnya ngga beda jauh sama mas Gala. Dia juga tinggi."

Gala mengangguk paham. Meski sebenarnya ia juga tidak tahu siapa yang bi Lastri lihat kemarin. Pasalnya ciri-ciri yang bi Lastri berikan terlalu umum.

"Kalo ada sesuatu yang mencurigakan kaya gitu, langsung bilang saya ya bi."

"Siap mas," angguk bi Lastri.

*****

"GALAAAA....."

"RIRI TAKUUUTTT...."

Saat Gala datang menghampiri Riri dengan bantuan cahaya senter dari ponsel. Riri langsung menerjang tubuh Gala. Hingga kini gadis itu sudah berada di gendongan Gala.

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang