60. Flashback

121K 16.9K 2.1K
                                    

Jadi kalo misalnya part ini notifnya muncul di kalian. Cek part sebelumnya ya. Takutnya kalian belum baca yang part 59, soalnya notifnya gabisa muncul sampe sekarang :') padahal udah up tadi malam.

Intinya baca part 59 dulu soalnya notifnya ngga bisa muncul!

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii

@galaarsenio
@serinakalila
@alan.aileen
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan

Beberapa tahun yang lalu, sebelum Gala mengenal Riri...

"Mama..." teriak anak laki-laki yang berumur sekitar tujuh tahunan.

"Mama mau kemana?"

"Kamu di sini aja! Ngga usah ikut!" jawabnya jutek. Menyuruh agar anak itu tetap duduk di bangku taman.

"Jangan pulang sebelum mama jemput kamu ke sini!"

"Maa...jangan tinggalin Gala...maaa..."

Teriakkan anak laki-laki itu sama sekali tidak ia gubris. Wanita muda, berumur sekitar tiga puluh tahun yang mengenakan dress krem selutut itu tetap pergi.

Berjam-jam Gala menunggu tapi wanita yang berstatus sebagai mama tirinya itu tidak kunjung datang. Sampai akhirnya ada seorang wanita yang umurnya tidak jauh beda dengan mamanya datang menghampiri Gala.

"Loh kok nangis? Mamanya ke mana?"

"Ngga tau tante. Setiap pulang sekolah Gala diajak ke sini sama mama. Tapi ditinggal terus. Kalo udah malem Gala baru dijemput lagi," jawabnya sambil mengelap air mata yang mengalir deras di pipinya.

"Oh nama kamu Gala." Desi mengusap rambutnya lembut. "Ini udah jam sembilan malem loh, mama kamu ninggalin kamu di sini dari jam berapa?"

"Dari jam tiga sore tante."

"Ya Ampun, udah tujuh jam kamu nunggu di sini?" ucap Desi terkejut. "Tante anter kamu pulang aja ya?"

Gala menggeleng. "Ngga mau tante. Nanti mama marah kalo Gala pulang sebelum mama yang jemput. Gala bisa dipukul."

"Papa kamu ada di rumah?"

"Papa kerja tante. Jarang pulang."

"Kamu sering dipukul sama mama kamu?"

"Iya," angguk Gala. "Gala sering di cambuk pake ikat pinggang. Kalo Gala berani ngadu ke papa. Mama ngancem bakal kurung Gala di gudang seminggu."

Desi menghembuskan napas beratnya. "Ya udah tante tungguin sampe mama kamu dateng ya?"

Gala mengangguk patuh. "Tante kenapa baik, tante bukan mama Gala padahal. Mama Gala aja jahat terus. Ngga pernah bicara halus kaya tante."

Senyum Desi mengembang lebar. Entah kenapa hatinya jadi tersentuh mendengar penuturan anak kecil di hadapannya ini. Bagaimana pun Desi ini seorang ibu yang juga mempunyai anak seumuran Gala. Jadi ia bisa merasakan sesedih dan semenderita apa hidup anak ini jika terus diperlakukan buruk oleh ibunya.

"Kamu harus kuat ya? Anak laki-laki itu ngga boleh lemah apalagi nyerah. Kalo mama kamu ngelakuin hal yang nyakitin kamu. Kamu harus berani bilang ke papa kamu."

"Tapi papa ngga pernah percaya kalo Gala bilang mama sering pukul Gala, tante."

"Mama kamu setiap hari ninggalin kamu di sini dari sore sampe malem?"

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang