75. Bingung

161K 18.1K 6.7K
                                    

Halo pembaca setia MCG, akhir-akhir ini aku jarang up emang ada hal yang harus aku selesain dulu. Ada yang bilang kok pembacanya makin banyak jadi makin jarang up. Bukan gitu, sebenarnya wp itu hobi bukan prioritas. Prioritas aku sekarang tetep pendidikan jadi aku bakal urusin wp setelah urusanku selesai. Maaf banget, semoga kalian paham.

Absen dulu yok yang kangen sama Riri Gala mana nih suaranya? Atau kangen aku mwehehe.

Oh iya, buat story instagram dong tentang MCG, tag ke akun @tamarabiliskii aku lagi pengen repost-repost nih wkwk.

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii

@galaarsenio
@serinakalila
@alan.aileen
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan

"Eitss...mau ke mana lo?" sergah Akbar.

Choline mengernyitkan dahi bingung. "Kepo amat lo!" cibirnya malas.

"Ck, lo mau ke ruang pak Surya?"

Choline mengangguk. "Kenapa emang?" tanyanya sewot. Entah kenapa kalau sedang mengobrol dengan Akbar, bawaannya ingin emosi terus. Padahal Akbar juga biasa saja.

"Ngga usah, ngga usah," cegah Akbar santai. Membuat Choline memincingkan mata curiga. "Lagian Gala cuma bohongin lo kok."

"Jadi Gala nipu gue? Biar dia bisa ngobrol sama Riri gitu?" Kedua tangan Choline berkacak pinggang. Menatap Akbar seperti ingin menerkamnya sekarang juga.

Sebaliknya, Akbar malah terlihat santai. Cowok itu mengedikkan bahu kemudian berujar, "Ya gitu deh."

Menghela napas. Choline mencoba untuk bersabar. Ternyata dugaannya dari awal memang benar. Ucapan Gala tadi itu cuma akal-akalan cowok itu saja. Biar bisa mengajak Riri mengobrol berdua.

"Eh mau ke mana lo?" tanya Akbar saat Choline buru-buru pergi dari hadapannya.

"Pulang lah. Emang gue mau nginep di sekolah apa?!"

"Elah, galak amat lo," dengus Akbar. "Padahal gue nanya juga baek-baek. Jawab yang baek kek."

"Dih, siapa lo?" Choline memutar bola matanya jengah. "Selebgram lo?!"

"Makin judes gini makin demen nih gue," kata Akbar mengangguk-anggukkan kepala. Dengan tangan yang bersedekap dada. Akbar menatap Choline dari atas hingga ujung kaki. Seolah sedang meneliti bagaimana sosok gadis yang berdiri di depannya itu.

Oke. Cukup cantik.

"Lagian gue males ngobrol lama-lama sama manusia kaya lo!" Choline mengibaskan rambutnya di depan Akbar seraya melenggang pergi.

Akbar mengelus-elus dadanya dramatis sembari bergumam pelan. "Astagfirullah, solimi banget lo."

Sedetik kemudian ide jahil pun muncul di benak Akbar. "Choline!" teriak Akbar.

Sebenarnya Choline malas untuk berhenti dan menoleh pada Akbar yang berada sekitar lima langkah di belakangnya. Tapi karena Choline masih punya hati. Ia pun terpaksa menoleh.

Setelah berbalik badan. Choline menggerakkan dagunya seolah bertanya, kenapa?

"JANGAN TINGGALIN AKUU!!!" teriak Akbar dengan nada yang ia buat-buat. Wajah tengilnya cengengesan seperti tanpa dosa. Hal itu tentu saja membuat Choline ingin melempar sepatu ke wajah cowok sialan itu, sekarang juga. Demi Tuhan, wajah Akbar sekarang itu tampak sangat menggelikan di mata Choline.

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang