25. Gara-Gara Ketiduran

167K 16.6K 2.3K
                                    

"Kok ke apartemen Gala?"

Gala menatap Riri datar. Ia berjalan keluar kamar setelah mendudukkan Riri di kasurnya. Seperti biasa dari basement ke unit apartemen Gala. Memang Riri tidak mau jalan sendiri. Maunya digendong.

Merasa diabaikan. Riri menggembungkan pipinya kesal. Ia merebahkan tubuhnya di kasur. Baru beberapa detik matanya terpejam. Riri merasakan sentuhan di pipi gembul nya.

"Makan nih," Gala menyerahkan sepiring nasi lengkap dengan lauknya dan satu gelas susu. "Lo tunggu sini dulu. Jangan ke mana-mana sebelum gue balik."

"Gala mau ke mana?"

"Gue pergi bentaran doang. Pokoknya lo jangan kemana-mana. Gue potong kaki lo kalo sampe lo berani keluar kamar ini."

"Oh Riri inget. Gala mau ngehibur Ilham? Karena ikan koi nya mati?"

"Pinter," Gala mencubit pipi Riri gemas.

"Riri keluar kamar Gala buat ke ruang tamu sama dapur ngga boleh?"

"Ngga."

"Ntar malem jadi jalan-jalan, kan?"

"Jadi."

*****

"Anjir lama banget! Lo nganterin Riri pulang sama kelonan dulu?" sarkas Ilham.

"Bacot," balas Gala. "Mana mereka?"

"Bego. Udah selesai tawurannya."

Gala mengangguk sambil ber-oh-ria. "Bagus deh."

"Bagus palelu!"

"Bagus karena gue ngga perlu keluarin tenaga buat anak ingusan kek mereka."

"Bonyok nih muka gue! Udah tau kekuatan terbesar kita ada di lo. Eh lo nya malah ngga dateng-dateng. Untung masih ada Alan," cibir Akbar.

Gala celingukan mencari keberadaan Alan. "Mana Alan?"

"Pulang. Adeknya berulah lagi," jawab Ilham.

Gala terkekeh. "Adeknya Alan rusuh banget. Beda sama abangnya yang kalem. Cuma sayang Alan temenan sama kita. Jadi ikutan bar-bar."

"Kalem tapi mulut pedes kaya cabe-cabean," ujar Ilham yang sering mendapat semprotan pedas Alan.

"Tadi gue ketemu Dewa."

"Dewa sepupunya Leon? Yang gantiin Leon mimpin Volker kemaren?"

Gala menatap Ilham terkejut. "Dia sepupuan sama Leon?"

Kali ini Akbar yang angkat bicara. "Katanya sih gitu. Mereka sepupuan. Dewa udah lulus SMA kayanya."

"Udah kuliah dong?"

"Ngga kuliah," jawab Ilham.

"Kok kalian pada tau tentang Dewa?"

Akbar dan Ilham saling tatap. "Bego nih orang. Selama ada Alan. Semua informasi bisa kita dapat dalam sekejap. Lupa lo punya temen sejenius Alan?" tanya Ilham.

"Oh pantes," kekeh Gala.

"Tadi lo duel sama Dewa?"

"Gue diserang sama dua orang dari SMA sebelah. Yang tawuran sama kalian tadi. Terus Dewa dateng bantuin gue."

Ilham melongo tidak percaya. "Dewa nolongin lo? Sumpah lo? Demi apa?"

"Demi cinta lo ke Nenda yang bertepuk sebelah tangan," Gala terkekeh melihat ekspresi Ilham yang berubah masam.

"Dewa tiba-tiba nongol di Volker, terus tadi di sekolah. Kok gue makin curiga ya?" gumam Akbar yang diangguki oleh Gala dan Ilham.

*****

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang