65. Ternyata...

136K 18.9K 7K
                                    

Kalian kelahiran tahun berapa?

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii

@galaarsenio
@serinakalila
@alan.aileen
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan

"Kamu yakin dia anak yang selama ini papa cari?" tanya Reza menatap Dewa dan Danis bergantian.

Dewa mengangguk pasti. "Yakin, pa. Selama ini Danis udah cari tau banyak soal Riri. Dewa juga sengaja masuk ke Volker biar bisa cari tau tentang Riri. Karena pacarnya Riri jadi musuhnya anak-anak Volker."

"Waktu itu Dewa juga udah dateng ke sekolah Riri, buat cari tahu tentang biodata Riri, tentang keluarganya dan Dewa cocokin sama informasi yang papa punya semuanya sama. Dewa tambah yakin waktu Alan ngasih selembar foto ke Dewa. Itu beneran foto papa sama tante Desi dulu."

Reza menghela napas beratnya. "Kalau Riri memang benar anak papa. Papa janji ngga bakalan biarin dia hidup menderita lagi. Selama tujuh belas tahun ini papa sudah merasa sangat bersalah. Dan sekarang waktunya menebus semua kesalahan yang pernah papa lakukan dulu. Mama ngga keberatan?"

Vina menatap Reza lalu tersenyum lembut. "Papa tau, 'kan selama ini, mama itu pengen punya anak cewek. Tapi ngga pernah kesampaian. Mama bakal menerima Riri dan menganggap Riri seperti anak mama sendiri. Biar bagaimanapun Riri itu anak kandung papa, adiknya Dewa sama Danis. Itu berarti Riri juga anak mama."

"Apalagi sekarang Riri hidup sendiri. Ngga punya siapa-siapa lagi. Mana mama tega biarin dia ngga dapet kasih sayang. Sementara Dewa dan Danis hidup enak. Itu ngga adil buat Riri, pa. Jadi lebih baik kita yang merawat Riri," tambah Vina membuat Reza, Dewa dan Danis tersenyum lega.

"Tapi yang Danis heran, kenapa dari dulu papa ngga bisa nemuin keberadaan Riri? Bukannya papa udah berusaha nyari, ya?"

Benar, dari dulu Reza memang sudah berusaha menemukan keberadaan Riri. Namun hasilnya selalu saja nihil. Hingga Reza menyerah dan tidak pernah mencari lagi. Reza sudah pasrah. Karena Reza percaya, kalau takdir ingin mempertemukan mereka. Reza pasti bisa bertemu dengan anaknya.

"Dulu, mungkin, bundanya Riri takut papa akan ambil Riri dari dia. Jadi dia berusaha buat sembunyiin Riri sebisa mungkin."

"Tapi tante Desi itu orangnya baik banget, pa. Danis kadang masih ngga nyangka kalo tante Desi ternyata mantan istri papa. Dunia sempit banget," kekeh Danis.

Dewa memincingkan matanya ke arah Danis. Curiga jika dugaannya selama ini benar. "Tapi lo beneran belom jatuh cinta ke Riri, 'kan?"

Danis terkekeh pelan. "Engga astaga. Gue awalnya sayang sama dia karena dia mirip Aulia. Dan sekarang gue tambah sayang karena dia adek gue."

Syukurlah. Mendengar jawaban Danis. Dewa bisa bernapas lega. Setidaknya dugaannya selama ini kalau Danis sudah menaruh hati pada Riri. Ternyata Salah.

"Kapan kamu bisa ajak Riri ke sini?" tanya Reza.

Vina menyahut. "Iya, cepet ajak ke sini ya. Mama kangen sama Riri. Dia itu lucu banget anaknya. Mama yang baru dua kali ketemu aja langsung bisa sayang."

"Sabar ya, ma, pa. Riri masih fokus ke Gala sekarang."

*****

"Lo paham ngga?" tanya Dewa setelah menjelaskan panjang lebar pada Riri.

Riri menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Riri pusing. Kak Dewa ngomongnya kecepetan."

Danis, cowok yang duduk di sebelah Riri itu ikut menyahut. Mungkin kalau Danis yang menjelaskan. Riri bisa memahami.

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang