70. Berbeda

144K 19.8K 8.2K
                                    

Udah pada kangen sama Gala & Riri?

Aku bakal up lagi kalo yang vote bisa 7k wkwk. Padahal yang baca bisa sampe 30k lebih lohhh.

Kalo bisa kasih komen tiap paragraf biar aku makin semangat up hoho

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii

@galaarsenio
@serinakalila
@alan.aileen
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan

"Udah jangan nangis. Tuh abang lo udah jemput." Gala mengarahkan dagunya pada Dewa dan Danis yang sudah berdiri di ambang pintu apartemen.

Sementara Riri. Gadis yang masih memakai baju tidur itu hanya menunduk sembari menggeleng. Tangannya sibuk menghapus air mata.

"Engga mau!"

"Ri, lo mending ikut mereka pulang deh. Daripada di sini ngrepotin gue. Gue masih sakit."

Riri menatap Gala tidak percaya. Kenapa cowok itu berubah jutek lagi. Padahal kemarin sikap Gala sangat manis.

Bibir Riri mencebik kesal. "Gala kenapa sih? Emangnya bang Danis sama bang Dewa barusan ngomong apa sama Gala? Sampe Gala ngusir Riri?"

Gala berdecak sebal. "Gue ngga ngusir Ri. Gue cuma nyuruh lo pulang. Semalem lo udah nginep sini, 'kan? Ya udah sekarang pulang sama mereka. Kapan-kapan nginep lagi," bujuk Gala.

"Lagiaan kalo lo lupa, kita masih break. Gue belom ngajak buat berhenti break, 'kan?"

Air mata di pipi Riri lolos semakin banyak. Hatinya mencelos. Kenapa Gala bisa bicara seperti itu? Kemana Gala yang kemarin? Gala yang sangat manis. Gala yang membuatnya bahagia karena sudah memberikan Riri kebahagian. Meski hanya dengan memberi sebuket bunga dan kata-kata manis.

"Ngga mau! Riri ngga mau sama mereka! Riri cuma mau sama Gala!" kekeuh Riri.

"Ri, lo harus pulang," sela Dewa. Cowok itu berjalan mendekati Riri yang duduk di sofa. Dewa meraih tangan Riri tapi langsung ditepis oleh gadis itu. "Gue minta maaf kemaren udah..."

"Ngga mau!" tolak Riri mentah-mentah. "Riri ngga mau sama kalian!" Mata Riri menatap tajam Dewa dan Danis. Hatinya masih terlalu sakit saat mengingat kejadian di sekolah kemarin.

Mata Riri bergerak ke arah Gala yang berdiri dengan bersandar di tembok. Tangannya bersedekap dada. Mukanya santai. Seperti dengan senang hati membiarkan Dewa dan Danis membawa Riri pulang. Ini sama sekali bukan Gala yang kemaren.

"Bang Dewa sama bang Danis ngomong apa sama Gala?!" tuduh Riri to the point.

Riri yakin dua abangnya itu sudah berbicara sesuatu pada Gala. Pasalnya sejak kedatangan Dewa dan Danis ke apartemen lalu mengajak Gala berbicara tanpa Riri. Gala jadi berubah seperti sekarang.

Sebenarnya ini semua kenapa? Riri...sangat bingung. Rasanya ingin marah tapi bingung marah karena apa. Mereka bertiga seperti menyembunyikan sesuatu pada Riri.

"Kita ngga ngomong apa-apa ke Gala, Ri." Kali ini Danis yang menjawab. "Kita cuma pengen jemput lo pulang. Udah gitu doang."

"Galaaa..." rengek Riri.

Gala mengangkat dagunya santai. "Hm?"

"Gala marah ya sama Riri?" Gadis itu mendekati Gala lalu meraih tangan Gala.

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang