63. Jadi?

141K 18.5K 6.3K
                                    

Selamat malam minggu, tadinya mau malmingan tapi.....ah sudahlah wkwk.

Malming gini kalian pada ngapain sih?

Alasan kalian suka Wattpad?

Buat yang nanya siapa nama asli yang cast Gala & Riri, ini nama instagramnya : @brentymanalo
@__thuyb

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii

@galaarsenio
@serinakalila
@alan.aileen
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan

"Gue udah bilang jauhi dia!!!!"

"Apa urusannya sama lo?!"

Dewa menghela napas beratnya lalu mengusap wajahnya kasar. Apa memang ini saat yang tepat untuk mengatakan yang sebenarnya ke Danis?

Jika semuanya ia tunda, maka akan menjadi lebih rumit.

Dewa mengikis jarak dengan Danis. Wajahnya dan Danis kini hanya berjarak satu jengkal tangan saja. Tatapan tajam cowok itu menyiratkan segala rahasia yang telah ia simpan sejak beberapa bulan ini.

"Dia...dia adek kita." Dewa bergerak mundur lalu mendudukkan dirinya di pinggir ranjang sembari memijat pangkal hidungnya.

Danis mengernyitkan dahi. Ia masih tidak paham dengan yang Dewa ucapkan barusan.

Adik? Apa dia anak papanya dari istri kedua yang telah ditinggal oleh papanya sejak dalam kandungan itu?

Apa dia anak yang selama ini papanya cari-cari tapi tidak pernah ketemu?

Kalau memang benar. Dunia sempit sekali. Dan Danis tidak habis pikir dengan semua lelucon ini.

Takdir memang sangat lucu.

"Maksud lo dia anak papa dari istri kedua papa yang dulu papa tinggal sejak dalam kandungan itu?"

Dewa mengangguk. "Iya, dia anak papa yang dari dulu papa cari tapi ngga pernah ketemu."

"Kenapa lo baru bilang?" tanya Danis kecewa. "Kenapa lo bisa tahu?"

Dewa berdiri mendekati Danis. "Sori, gue kemaren masih butuh waktu buat cari tahu tentang dia."

*****

"Makasih banyak. Om sama tante hutang budi sama kamu."

Riri menatap Abraham dengan tatapan canggung. Orang yang biasanya selalu menghina dirinya dan menunjukkan ketidaksukaannya secara langsung. Kini mengucapkan kata terima kasih.

Apa ini mimpi?

"Kalo ngga ada kamu, mungkin sekarang tante ngga ada di sini. Makasih ya Riri."

Tersenyum lebar. Riri mengangguk. "Iya om, tante. Riri seneng kok kalo liat tante Anita bisa sehat lagi," ucapnya lembut.

"Om turut berduka cita ya atas meninggalnya bunda kamu. Maaf kemarin om sama tante ngga dateng dan maaf juga selama ini om udah menutup mata dan ngga mau mengenal kamu lebih jauh. Ternyata kamu anak yang baik," ujar Abraham merasa bersalah.

Riri hanya tersenyum sebagai jawaban bahwa ia sudah tidak mempermasalahkan hal itu lagi.

"Pantes ya, Gala cinta banget sama kamu. Kamu baik banget." Anita, wanita yang sekarang masih terbaring di ranjang rumah sakit itu terkekeh pelan sembari melirik sekilas ke arah Gala, yang sejak tadi hanya diam di samping Riri.

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang