Sedangkan Gava? ia hanya membawa pisau kecil yang tadi hampir saja menancap di telinga Langit. Tapi Gava sangat percaya diri, buktinya saja ia sudah berjalan duluan ke-arah rumah tersebut.
bug bug
bug bug
jleb
jleb
Dengan beberapa gerakan Gava sudah melumpuhkan tiga orang sekaligus, darah mengucur deras di bagian perut, leher dan juga tangan mereka. Raka dan Haikal pun di buat mual melihat nya.
“Ampun bang jago…” Ucap Langit.
dor
dor
Angkasa dan Alpha sama-sama menembaki orang-orang yang mencoba mendekat kearah Haikal dan juga Raka.
“Hayolo mau kemana? ketemu artis itu bukannya ngajakin berantem tapi ngajakin foto biar bisa pamer sama tetangga.” Ucap Langit pada dua orang laki-laki berbadan kekar itu.
“gak usah sungkan gitu ah muka nya, gratis kok tidak di pungut biaya.” Ucap Langit.
“Bacot.” Ucap salah satu orang tersebut.
“Aku tuh gak bisa di giniin.” Ucap Langit. “Tega kamu mas…”
“Eits gak kena.” Ucap Langit saat kedua orang tersebut akan memberi bogeman ke perut Langit.
sret
Langit menggores langsung kedua perut laki-laki tersebut dengan satu gerakan. “Jangan maen-maen Jangan Maen-maen.” Ucap Langit.
Sret
Langit menancapkan pisau nya kearah dua orang tersebut secara bergantian. “salah sendiri udah di kasih kesempatan foto sama artis gak mau. mati juga kan loe.” Ucap Langit.
“ck gue emang hebat.” Ucap Langit membangga kan diri nya.
Tapi saat ia menoleh ke depan ia langsung tercengang melihat lautan darah di hadapannya. Dan ya sudah di pastikan hal itu ulah Gava, bahkan baju Gava saja sudah di penuhi dengan darah. Memang Gava itu benar-benar jilmaan psycopat.
Sedangkan Alpha dan Angkasa mencoba membantu Gava dan juga sesekali mereka mengalihkan fokus mereka pada orang yang mencoba melukai Raka dan juga Haikal.
sret
jleb…
Gava menyeringai saat dua orang sekaligus mati dengan satu goresan yang di lakukan Gava dengan pisau kecil nya itu. Gava benar-benar menjadi psycopat untuk sekarang. ia sama sekali tak memiliki belas kasih. jika ada orang yang menghalangi jalan nya, Gava langsung membantai habis orang tersebut.
“Dimana Asha?” tanya Gava pada seseorang yang tadi hampir saja menusuk Gava dari belakang tapi untung saja insting Gava itu kuat jadi ia bisa tau kalau ada yang mencoba untuk membunuh nya.
“Dimana?” tanya Gava dengan kemarahannya, mata nya berkilat tajam saat orang tersebut tidak menjawab pertanyaannya.
“Mati atau Katakan.”Ucap Gava sambil mencekik leher orang tersebut membuat orang tersebut hampir saja kehabisan napas jikalau Gava tidak melepaskannya.
“aa-da di ru-ruangan berwar-na hi-hitam.” Ucap orang tersebut dengan napas tersenggal-senggal.
Gava menyeringai lalu melepaskan cengkaraman tangannya membuat orang tersebut jatuh ke lantai. tak memperdulikan orang tersebut Gava langsung berjalan untuk menemukan ruangan yang di maksud orang itu di ikuti Langit lalu Raka dan Haikal kemudian di belakang sendiri ada Alpha dan juga Angkasa.
YOU ARE READING
HAIDAR
Random17+ : sedikit adegan kekerasan di Beberapa part. Harap bijak sebagai pembaca.😉 (On going) Sebelum baca ini baca dulu cerita pertama nya judul Galaksi|Angkasa|Langit HAIDAR bukan lah nama sebuah geng yang berisikan anak motor atau petolah sekolah. B...
HAIDAR - Tuh kan gak lucu
Start from the beginning