48

201K 20.1K 9.9K
                                    

if you already feel it.  feel like trying again and again

_____________

Leona menahan kagetnya kembali, saat melihat tangan Alan yang bergerak membuka kancing baju teratas milik Nalla.

Dengan cepat, Leona menutup pintu kembali. Berlari entah menuju kemana. Yang pasti ia harus meredakan hatinya yang terasa sangat sakit dan terbakar saat ini.

Nalla, cewek itu bahkan sudah lupa dengan tujuannya saat ini. Ia bahkan sudah terbuai dengan hasratnya. Nalla semakin kuat mengeratkan kedua tangannya di leher Alan.

Hingga keduanya terasa sesak dan langsung melepaskan ciuman mereka.

Nalla mengambil napas dalam-dalam. Namun, beberapa detik kemudian Alan kembali menariknya lalu bibir mereka kembali bertemu. Nalla merasakan empat kancing teratasnya terbuka, ia menahan malu ketika tangan Alan membuka kancing terakhir.

Dengan cepat, Nalla melepaskan ciumannya dari Alan. Lalu menutup tubuhnya dengan kedua tangan dan menggeleng pelan ke arah Alan.

Alan menatap Nalla dengan lekat, seolah Nalla adalah berlian yang baru saja ia temui. Tak hanya itu, wajah Nalla yang sangat canggung
saat ini terlihat begitu cantik dimata Alan.

Tangan Alan lalu bergerak untuk menjauhkan tangan Nalla dari sana. Nalla kali ini sangat takut dan gugup, napasnya naik turun lalu matanya terpejam. Ia tidak ingin melihat apa yang akan Alan lakukan setelahlah.

Jantung Nalla terus berdetak lebih cepat, ia takut Alan akan mendengarnya, karena jarak mereka yang sangat tipis. bahkan Nalla bisa mencium aroma mint dari tubuh Alan.

"Al-lan, ja-jangan disini." Ucap Nalla dengan gugup dan mata masih terpejam.

Alan tidak menjawab. Ia malah mendekatkan tubuh Nalla ke arahnya hingga tidak ada jarak di antara mereka. Nalla seketika merinding saat Alan mencoba menarik bajunya perlahan.

Nalla masih memejamkan matanya sambil meremas kuat seragam Alan. Bodohnya, mengapa ia harus duduk di pangkuan Alan. "Alan, gue-"

Brak!

Sontak saja Alan langsung memeluk Nalla dengan erat, saat seseorang masuk ke dalam ruangan Osis. Alan melakukan itu agar tubuh Nalla yang terbuka tidak di lihat oleh orang tersebut.

"Sumpah, gue gak liat, sumpah. Gue kesini mau ambil sepatu gue, sumpah, gue gak bohong Lan!" Teriak Riko sambil menutup matanya dengan sebelah tangan lalu berjalan ke sudut ruang osis.

Nalla gemetar hebat, ia mencoba terus memejamkan matanya di dalam pelukan Alan. Jangan sampai Riko melihatnya seperti ini.

Setelah mendapatkan sepatu itu, Riko kembali berjalan keluar Ruangan. Di ambang pintu ia berhenti tanpa menatap Nalla dan Alan yang sama-sama panik.

"Kayaknya kalian berdua lakuin di rumah aja deh. satpam mau keliling, ini juga udah hampir magrib." Ucap Riko yang kemudian pergi meninggalankan Nalla dan Alan yang masih sama-sama terdiam.

Nalla tersadar seketika, lalu ia melepaskan pelukannya dari Alan. Membalikan tubuhnya dari Alan dan segera mengancingi pakaiannya kembali.

NALLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang