43. Serangan Misterius

Start from the beginning
                                    

Kalau Dewa pergi sekarang, nanti Riri balik ke apartemen yang nyebrangin siapa dong?!

"Ri?" panggil Dewa. "Lo ngga masuk ke minimarket?"

Riri membuyarkan lamunannya. "Eh iya," cengir Riri. "Riri masuk dulu ya kak. Makasih kak Dewa."

Dewa mengangguk sembari tersenyum manis.

"Kok Riri seneng ya dibantu kak Dewa?" ujarnya sembari menatap kepergian Dewa.

"Ih! Uang Riri cuma ada sepuluh ribu. Padahal Riri pengen beli dua es krim."

Riri menatap dua es krim dengan rasa yang berbeda. Ia bingung harus membeli rasa cokelat atau stroberi. Riri ingin memakan keduanya. Tapi uangnya tidak cukup.

"Coba aja tadi Riri minta uang Gala dulu. Pasti uang Riri cukup," sesalnya. "Kalo butuh uang gini, Riri jadi kangen Gala."

Riri mendengus pelan. Ini adalah keputusan yang sangat berat bagi Riri. Akhirnya gadis itu memutuskan untuk membeli rasa stroberi saja.

"Beli dua-duanya aja," ucap seseorang tiba-tiba.

Riri menoleh terkejut. "Kak Dewa? Kok di sini?"

Dewa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Oh, gue mau beli sesuatu. Tadi lupa. Jadi gue balik."

"Oh gitu."

"Lo kalo mau dua, ambil aja. Biar gue yang bayar."

"Ngga papa emang?"

Dewa mengangguk santai. "Ya ngga papa."

"Tapi Riri takut kak," cemberut Riri.

Dewa menaikkan sebelah alisnya. "Takut? Takut kenapa?"

"Takut dimarahin Gala," jawab Riri.

"Karena dibeliin gue?" tebak Dewa.

Riri menggeleng cepat. "Bukan! Tapi takut dimarahin karena beli es krim banyak."

"Emang dua banyak?"

"Kata Gala kalo es krim dua itu banyak. Ntar Riri bisa sakit tenggorokan."

Dewa tersenyum tipis sembari membatin. "Polos banget nih bocah."

"Gala ngga tau."

"Tapi Gala itu hebat. Bisa tahu semua. Makanya Riri ngga berani boong."

"Kali ini ngga bakal tau."

Mata Riri berbinar. "Beneran?"

Lagi-lagi Dewa mengangguk. "Iya. Ambil aja. Gue yang bayar."

"Makasih kak Dewa." Riri tersenyum riang.

"Lo tunggu depan dulu. Gue mau beli sesuatu. Ntar gue sebrangin lo."

Tanpa bantahan, Riri mengangguk. Mengiyakan ucapan Dewa. Riri berjalan keluar sembari memakan es krim yang tadi dibayar oleh Dewa.

"Hei," sapa seseorang.

Riri mendongak menatap dua cowok asing yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Dua cowok itu saling menatap seperti mengisyaratkan sesuatu.

"Lo sendiri?" tanya salah satunya.

"Kakak siapa?" jawab Riri balik bertanya.

"Kita temennya Gala, anak Drax. Kita disuruh buat jemput lo," ucapnya. "Lo Riri pacarnya Gala, 'kan?"

Riri mengangguk. "Tapi Riri ngga kenal kalian!" Riri mundur satu langkah saat dua cowok itu hendak meraih tangannya.

"Tapi kita ngga boong. Kita disuruh Gala buat jemput lo."

MY CHILDISH GIRL [END]Where stories live. Discover now