1. Tawaran satu millyar

Mulai dari awal
                                    

Markus mengangguk.

"Ohh tidak.... tidak..... Ini tidak mungkin kan?" Sherly tertawa lagi serasa semua ini hanyalah guyonan. Tetapi ketika melihat raut paman-paman itu tampak serius, dia jadi merasa ini bukan candaan. Tetapi demi Tuhan, itu adalah Black Milliter. Sekolah sihir, tempatnya orang-orang elit.

Sherly menghela nafas kemudian meletakkan selembar kertas itu tanpa perlu membacanya secara keseluruhan. Dia menatap Markus serius, "Lebih baik anda cari orang lain saja. Aku tidak bisa sihir, karate atau apapun itu jadi pekerjaan ini tak cocok untuk ku. Apalagi umur ku sudah 26 tahun dan tubuh ku lemah"

"Tidak. Kau adalah kandidat yang cocok. Kami sengaja mencari orang dewasa untuk menjadi siswa Black Milliter. " Mata Markus menajam, "Dan dengan wajah mu itu kau masih cocok menjadi seorang siswa."

"Satu Millyar Kods juga bisa langsung kau dapat begitu menandatangani kontrak." Imbuh Markus meyakinkan.

Sherly diam sejenak. Menimang - nimang apakah ia akan mengambil tawaran ini. Dia tidak pengalaman di dunia Milliter. Apalagi tak memiliki sihir. Dia hanya kaum bawah. Orang biasa. Tidak bisa apa-apa. Hanya pengangguran lulusan kesenian. Dari segi semua ini, dia harus menolak. Tetapi satu Millyar Kods itu sangat menggoda. Uang sebanyak itu bisa untuk membeli rumah, membiayai sekolah adiknya sampai kuliah dan membuka bisnis untuk ayahnya setelah di PHK.

Aduh ini harusnya keberuntungannya kan?

"Hmmm... maaf tuan saya harus menolak." Putus Sherly pada akhirnya. Dia memang tertarik upahnya. Tetapi dia juga berpikir resikonya. Black Milliter, aduhh terlalu berat. Apalagi menjadi mata - mata. Resikonya pasti besar. Bisa saja bertaruh nyawa. Dia masih butuh masa depan panjang.

Ketika Sherly hendak pamit undur diri. Markus menghentikannya sejenak, mencoba untuk membujuknya. "Lebih baik pikirkan lagi." Markus mengambil kartu nama di dompetnya, "Jika kau berubah pikiran hubungi aku." Ucapnya sebelum kemudian memasukkan kertas di dalam tas lalu melangkah pergi meninggalkan Sherly yang tercenung sendiri.

***

'BLUMMM'

Benturan itu sangat keras. Aspal di jalanan retak hingga membuat cerukan sedalam 1 meter.

'BLUMMM'

'BLUMMM'

'BLUMMM'

Benturan itu bertambah dari jalanan satu ke jalanan lain seiring cahaya biru dan merah melesat saling kejar membuat lalu lintas macet. Masyarakat yang melihat kejadian itu berteriak panik. Mencari perlindungan masing-masing.

Ini pasti serangan Daemon. Sosok monster yang kerap kali muncul dan menyerang warga. Membuat resah. Sudah berapa banyak manusia menjadi korban. Beruntung pasukan Black Milliter ada untuk melindungi negara dari serangan Daemon.

'Blummm'

Cahaya merah seperti api yang merupakan perwujudan salah satu Daemon melesat terbang melarikan diri dari cahaya biru yang merupakan salah satu pasukan Black Milliter.

Daemon terus berlari tanpa peduli pohon - pohon tumbang dan beberapa bangunan bolong akibat terjangannya.

"Jangan lari kau Daemon brengsek!" Lelaki itu terus mengejar dan melesatkan beberapa tembakan namun Daemon terus menghindar.

Daemon melarikan diri ke sebuah perumahan. Warga sekitar langsung berteriak histeris.

"Aku tidak akan sabar lagi." Lelaki itu menggertakkan rahang. Dari tangannya kemudian muncul sinar biru yang tiba-tiba membentuk Soft Gun. "Minggir!" Perintahnya kepada warga perumahan yang berkerumun. Ia diam, matanya memincing tajam dan sedetik kemudian ia menarik pelatuk, menembakan peluru dasyat ke arah Daemon.

Black MilitaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang