66. Kecurigaan Aiden

222 50 7
                                    

Deg.

Jantung Sherly seolah berhenti berdetak sekarang. Netra hitamnya membeliak dan tubuhnya mendadak kaku saat Aiden tiba - tiba mengatakan hal itu.

Apa maksudnya?

Dia.... Sudah tahu?

Sherly diam - diam meremas kedua tangannya gemetar.

Jika dia sudah ketahuan, habislah sudah. Pihak akademi pasti akan menangkapnya dan yang terburuk ialah membunuhnya. Mungkin disiksa sebelum membunuh. Dan lelaki di depannya ini jelas berpihak kepada pemilik akademi ini. Baik bangsawan Hassel serta Cassanov masih ke dalam satu kelurga. Kalau tebakannya tak salah, keberadaan Demi Human pasti sengaja disembunyikan oleh salah satu atau bahkan semua petinggi asrama ini. Dan yang paling mencurigakan sementara ini ialah si kepala sekolah itu. Lalu Aiden adalah tangan kanannya.

Di.... Dia pasti....

Sherly menelan ludah. Jika ketahuan terpaksa dia melawan lalu kabur. Tapi....

Akankah dia menang?

Sherly semakin meremas tangannya.

"Harusnya sepuluh tahun."

What?

Seketika Sherly melepas remasan tangannya dan mendongak menatap Aiden.

Lelaki itu langsung tertawa dan kembali menegakkan badannya.

Sherly hanya melongo dan tidak bisa mengeluarkan kata - kata melihat jenderal besar Black Militer terkekeh geli seperti ini.

Lalu apa tadi? Dia disamakan dengan bocah sepuluh tahun.

Haruskah dia lega atau marah sekarang?

"Tadi kau pucat sekali." Aiden perlahan menghentikan tawanya. Menatap Sherly dengan sorot humor. Lelaki itu lalu bertopang dagu, "Seolah aku akan membunuhmu saja."

Hah...

Apa - apa'an pria ini? Mengagetkan saja. Dia pikir tadi dia ketahuan.

Sherly hanya meringis dan mengangguk kaku membalas kata - kata pria itu. Tapi meski begitu tetap saja membuatnya khawatir.

Lebih baik segera menjauh darinya kalau bisa tidak akan lagi bersinggungan dengan Aiden.

Lebih baik menguairnya saja.

"La... Lalu, jenderal kenapa ada di sini?"

"Sudah ku bilang menjengukmu, bukan." Aiden kembali menatap Sherly lurus. "Aku sengaja ingin melihatmu."

Tak ada tanggapan. Sherly masih bergeming di sana. Lalu tiba - tiba dia mengernyit. Memegangi kepalanya yang seolah terasa perih.

"A.... Aduh." Sherly pura - pura kesakitan. Badannya seolah tidak bisa ditegakkan nyaris oleng. Aiden depannya menarik sebelas alis.

"Ma... Maaf jenderal, kalau tidak ada yang ingin dikatakan lagi, bi... bisakah tinggalkan saya sendiri? Kepala saya nyeri. Sa... Saya perlu istirahat."

Jika kau perngertian seharusnya kau segera keluar dari sini!

Sana pergi! Husssh.. Tinggalkan aku sendiri.

Monolog Sherly. Dia melakukan ini sebagai pengusiran secara halus. Tidak mau dekat - dekat dengan Aiden. Hanya bertatapan saja sudah membuatnya seakan kesulitan bernafas.

"Ahh, tentu saja." Aiden mengangguk. Di luar dugaan ia akan mudah untuk diusir. "Kalau begitu, istirahatlah yang cukup Ce.... cil." Imbuh Aiden sudut bibirnya terangkat sebelum berbalik meninggalkan ruangan.

Sherly segera menghela nafas lega dan membaringkan tubuhnya ke kasur.

Syukurlah dia langsung pergi. Tapi...

Black MilitaryWhere stories live. Discover now