40. Tiger

322 65 8
                                    

Satu lagi daftar terduga Demi Human yang ia tambahkan ke dalam listnya.

1. Leon Hassel

2. Maria Wenberg

3. Zavier Asmonac.

Mungkin yang kedua akan ia coret ketika dirinya tahu alasan mengapa gadis bernama Maria itu sering membolos ke dalam akademi. Pola keluarga Maria cukup rumit dan menarik.

Ibunya yang seorang bangsawan menikahi ayah dari Maxwell, hingga sebenarnya nama belakang Maria Wenberg menjadi Maria Fringer mengikuti keluarga ayah tirinya. Namun alih - alih begitu, Maria tetap mempertahankan nama Wenberg dan di dalam akademi hubungan antara Maria dan Maxwell yang ternyata saudara tiri rupanya tidak banyak yang tahu. Terlebih kedua anak itu terlihat acuh tak acuh satu sama lain. Ya, setidaknya ini yang terlihat dimata semua orang termasuk Sherly.

Akan tetapi saat ini fokusnya tidak di sana. Fokusnya mengarah ke Zavier Asmonac. Rekannya sekaligus laki - laki pertama di dalam akademi ini yang baik padanya, tetapi ternyata dia memang pria yang sama yang ia benci karena telah menghancurkan lukisan serta rumahnya sehingga dirinya harus berakhir menjadi mata - mata di Black Militer.

Sherly menghela nafas. Tidak tahu harus bereaksi bagaimana sekarang. Haruskah ia marah - marah dan melabrak laki - laki ini perihal kehancuran lukisan dan rumahnya? Tetapi di sisi lain dia mengingat Zavier, anak laki - laki baik hati nan polos yang penakut itu. Dia jadi tidak bernafsu untuk memarahinya.

Haishhhh... Benar - benar sial!

"Hey kau kenapa menatapku seperti itu?"

Sherly tersentak ketika Zavier tiba - tiba menoleh ke arahnya. Pria yang baru saja mengusir Maxwell dan Maria itu perlahan melangkah menghampiri Sherly.

"Kita satu kelompok?" Netra abu - abu Zavier menyimpit. Pria itu menelusuri diri Sherly atas dan bawah. Lalu berdecak, "Sial, kenapa aku mendapat rekan yang tak berguna."

Sialan mulutnya.

Sherly mendengkus. Dia mengepalkan tangannya menahan diri untuk tidak mencekik leher pria itu. Zavier yang ada di depannya ini tidaklah normal, jadi dia harus tetap waras dan sebagai orang yang lebih tua, ia harus mengalah dan bersikap bijak.

Fokusnya sekarang adalah menyelesaikan ujian sebelum senja tiba. Semakin lama dia berada di sini, semakin habis pula Hide Daemon yang dicari. Maria dan Maxwell tadi sudah pergi dan kembali ke start dengan mendapat satu Hide Daemon. Sementara dirinya masih belum mendapatkan apa - apa.

Dia tidak boleh gagal dalam ujian ini. Dia harus menemukan Hide Daemon.

Sherly melirik jam tangannya dan matanya melebar melihat waktu yang sudah menunjukkan pukul setengah empat sore tetapi yang lebih membuatnya panik ialah lewat jam tangan itu, ia bisa mengetahui bahwa jumlah Hide Daemon yang sudah tertangkap ada 29. Itu berarti hanya tersisa satu di hutan ini.

Sial. Dia tidak mau menjadi salah satu kelompok yang gagal di ujian pertama.

Sherly seketika berseru, "Zavier, kita harus segera menemukan Hide Daemon!"

"Panggil aku Tiger! TI.... GER!" Ralat pria di depannya.

Sherly memutar bola matanya.

Terserah. Mau Zavier atau Tiger sebenarnya mereka adalah orang yang sama. Hanya saja ketika menjadi psikopat, pria ini memasang nama Tiger. Memang cocok dengan sifatnya yang seperti harimau gila. Sekarang ia jadi mengerti mengapa dulu para murid akademi tampak menghindari Zavier. Bukan karena dia adalah salah satu anak yang mendapat bully seperti dirinya, melainkan karena mereka takut padanya.

Black MilitaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang