54. The Duel dimulai

200 52 0
                                    

Tujuh hari batas waktu  mempersiapkan diri untuk menuju ujian The Duel telah berlalu. Dan tepat pada hari ini, dimana para siswa dan siswi Black Militer akan memasuki ujian ke-dua yakni pertarungan Duel yang dibagi menjadi tahap klasifikasi, dan satu tahap Duel perebutan lencana emas.

Sabagaimana yang sudah diatur sebelumnya, para peserta akan bertanding dengan rival masing - masing dan disaksikan serta diuji langsung oleh para master.

Ujian The Duel ini akan berlangsung selama lima hari berturut - turut dengan batas waktu masing - masing peserta duel adalah lima belas menit. Waktu yang cukup lama bagi orang - orang yang kekuatannya terbatas dan waktu yang terlalu singkat untuk orang - orang terampil dengan kekuatan tinggi serta semangat bertarung tinggi.

Stadion arena lapangan tanding telah disiapkan. Mereka akan bertanding di area terbuka dimana stadion tersebut sudah ditata sedekimian rupa menjadi arena yang layak dan memungkinan untuk pertandingan. Pilar - pilar dari besi tersusun mengelilingi arena lapangan itu, pun dengan adanya simbol - simbol Black Militer yang telah terukir di beberapa deretan pilar. Panggung arena tanding itu juga tampak luar biasa luas, sudah seperti lapangan khusus pertandingan umum yang sering Sherly lihat di televisi.

Black Militer benar - benar tidak main - main dalam membuat sarana serta prasarana yang ada. Kursi - kursi para master dan penonton juga sudah diatur mengelilingi arena pertandingan tersebut. Dan juga tampak ada sekat pengamanan di sana yang dibatasi pilar sebagai pertanda jarak yang efisien untuk sebuah pertarungan.

Seperti biasa sebelum pertandingan berlangsung, para siswa dan siswi Black Militer berkumpul dan berbaris di arena lapangan tanding. Mereka berbaris menurut pola yang telah di atur lalu mendengarkan pengarahan dari pihak panitia.

Dan posisi berbaris Sherly yang sekarang dan untuk seterusnya akan selalu berada di depan, membuatnya hanya bisa berdiri kaku dengan kepala sedikit tertunduk enggan menampakkan wajah serta matanya ke depan. Lebih tepatnya tidak mau wajahnya ini terlihat sepenuhnya oleh pria yang saat ini berdiri di antara para master lain dengan jubah hitam serta pakaian Militernya yang tampak berbeda dari orang - orang lain.

Laki - laki itu berdiri tegap. Tampak agung, berkharisma, dan terlihat sangat - sangat menonjol dengan seragam Militer hitamnya. Siapa lagi kalai bukan jenderal Aiden. Dan sialnya lelaki itu berdiri tepat di depannya. Seperti telah disengaja.

'Shit.' Umpat Sherly, dia tak mau menatap pria itu. Netra kelamnya seolah dia buramkan agar sebisa mungkin tak bertemu pandang dengannya.

'Aduh sampai kapan akan berbaris seperti ini?'

'Cepat bubar, cepat bubar!' Pinta Sherly dalam hati. Meski tidak tahu apa yang ada di benak laki - laki itu sekarang, akan tetapi melihat selama tujuh hari ini dirinya masih aman - aman saja di akademi dan tidak mendengar atau dipanggil pihak akademi untuk diintergrasi. Kemungkinan Aiden masih menutup mulutnya atau pria itu memang tidak curiga bahwa dirinya dan Sherly August 'perempuan yang ia kenal dulu di Universitas Grand' adalah orang yang sama.

Ya, Sherly mencoba berpikiram positif bahwa opsi kedualah yang benar. Bukankah di dunia ini terkadang memang ada orang - orang yang mirip satu sama lain meski tidak  berhubungan darah?

Sementara itu, Miss Xenna selaku moderator telah membacakan arahan demi arahan sebelum ujian The Duel berlangsung. Perempuan itu lalu menginterupsikan agar siswa dan siswi yang dipanggil sesuai dengan rival Duelnya maju lalu mengambil nomer urut pertandingan.

Siapa yang mendapat nomer urut satu, berarti itulah yang akan pertama maju bertanding.

"Boby Pattison, Helena Duck." Kedua orang yang dipanggil maju. Tampak siswa bernama Bobi 19 tahun dengan tubuh besar, tinggi dan kekar nyaris tidak sesuai dengan umurnya berjalan ke depan menuju meja panitia. Di sampingnya seorang wanita bertubuh lencir dengan tinggi sekitar 175 cm berjalan percaya diri, sama sekali tidak ada rasa ciut bahwa di sebelahnya berdiri pria yang ukuran tubuhnya jauh lebih besar dan tampak garang. Jika dilihat Boby tampak bisa meremukkan perempuan itu dengan genggaman otot tangannya yang kekar. Tetapi Helena seolah tidak takut. Wanita dengan rambut berombak itu malahan melirik Boby dengan remeh.

Black MilitaryWhere stories live. Discover now