61. Sebelum pemakamam

173 52 11
                                    

Siapa yang menyangka bahwa anak baru yang katanya tidak memiliki kekuatan bisa menangkap panah yang dilesatkan dengan cepat. Bahkan gadis itu secara mengejutkan menembakkan kembali anak panah itu dengan tangan kosong.

Ini sungguh mengejutkan. Beruntung dirinya bisa menghindar. Jika tidak, panah itu yang akan melubangi kepalanya.

“Ti…. tidak mungkin.”

Sosok bertopeng itu membeliak kaget dengan keringat yang mengucur di dahinya. Tubuhnya gemetar. Bahkan bola matanya kini semakin melebar dengan urat - urat mata yang menonjol saat Sherly tiba - tiba sudah berada di dekatnya sedetik setelah panah itu dilemparkan.

Ce… cepat sekali.

Sherly menyeringai. Dia menyengkeram bahu sosok itu dan berbisik, “Kenapa kau ingin membunuhku, heh?”

Si… sial.

Orang bertopeng itu seketika mendorong Sherly kemudian segera melarikan diri dari sana. Dia sudah ketahuan, dan ternyata perempuan yang bernama Cecil August itu bukanlah perempuan sembarangan. Pantas saja perempuan itu selalu selamat dari beberapa kali percobaan pembunuhan. Kala itu dia sudah sengaja menjatuhkan pot tepat ke kepala gadis itu. Dia sudah memastikan sudut yang pas agar pot itu menimpa dan membuat kepala Cecil bocor. Namun beruntung gadis itu segera menggeser posisinya hingga pot itu hanya jatuh tepat di sampingnya.

Percobaan pembunuhan kedua saat dimana tes rintangan berlangsung. Rintangan panjat tebing. Dia sengaja menjatuhkan bebatuan yaang terdapat di atas tebing berharap menimpa tubuh gadis itu hingga hancur dan kematian itu bisa dikatakan sebagai kcelakaan. Namun lagi - lagi anak baru itu begitu beruntung.

Tidak menyerah, di atas tebing pada saat rintangan pencarian lencana Black Militer, dia sengaja melesatkan anak panah ke arah gadis itu. Dia juga sudah yakin bahwa kali ini panah yang ia lesatkan akan benar - benar mengenai kepala gadis itu. Namun untuk kesekian kalinya semua itu tak berhasil. Gadis itu malah menunduk mengambil sesuatu yang jatuh di tanah sehingga panah yang ia lesatkan terlempar percuma.

Dan rupanya semua itu bukan keberuntungan. Melainkan Cecil August bukan siswa baru seperti yang sudah - sudah. Dia…. dia tertipu. Mungkin masternya juga tertipu.

Siswa baru yang datang ke BLack Military kali ini bukanlah siswa baru tanpa kekuatan seperti yang sudah - sudah. Melainkan sosok yang memang sengaja menyembunyikan kekuatannya.

Brengsek. Dia salah strategi. Jangan sampai dia tertangkap.

Orang bertopeng itu melesat cepat. Meloncat - loncat di antara kegelapan malam. Pakaian hitam serta topeng hitam yang menutupi wajahnya membuatnya benar - benar tersamarkan seperti bayangan.

Tidak akan ada yang melihatnya. Namun sialnya, anak bernama Cecil itu masih mengejarnya dan dalam kecepatan yang nyaris sama dengannya.

Mustahil jika orang biasa bisa melakukan hal ini.

Sial. Sial. Sial.

Dan….

Deg.

Langkahnya seketika berhenti saat Sherly entah sejak kapanlagi - lagi sudah berada seinci di depannya.

“Jangan lari! Karena aku memutuskan untuk menangkapmu.” Sherly kemudian mendorong sosok tersebut. Memepetnya ke dinding, tepat di sudut tergelap. Belum sempat melawan, sosok bertopeng itu sudah kehilangan pergerakannya lantaran Sherly mencengkeram tubuhnya erat.

“Katakan kenapa kau ingin membunuhku!”

Sosok itu tak menjawab. Hanya meringis kesakitan.

“Heh, baiklah. Aku ubah pertanyaannya. Siapa yang menyuruhmu!”

Black MilitaryWhere stories live. Discover now